Chapter 2

1.5K 39 0
                                    

Happy reading😘

Alina masuk keruangan Ryo penuh dengan rasa was-was.selama 2  bulan bekerja, ini adalah pertama kalinya ia dipanggil langsung. Tadi Alina melihat istri Ryo datang dan sekarang ia malah dipanggil untuk berada ruangan yang sama.

Dari awal Alina masuk ke perusahaan ini, Ryo selalu mencoba mengajaknya untuk pulang bersama, bahkan memberikan ia barang-barang yang menurut Alina tidak pantas diberikan untuk seorang bawahan seperti dirinya.

Alina mengetuk pintu dan Ryo langsung mempersilakan untuk dirinya masuk lalu menyuruhnya duduk terlebih dulu, tak lama Ryo memberikan amplop berwarna putih bertuliskan'surat pengunduran diri.'

"Maksud bapak apa?"tanya Alina bingung, ia tidak pernah mengajukan resign sama sekali tapi surat ditangannya mengatakan dirinya telah resign dan sudah ditanda tangani oleh Ryo.

"Kok masih tanya,mulai sekarang kamu tidak bekerja lagi diperusahaan ini!"Yang berkata barusan adalah Erna, istri dari Ryo.

"Jika dipecat kenapa surat yang saya terima adalah pengunduran diri? bukankah seharusnya pemberhentian kerja?"Alina mulai tau kemana alurnya. Ryo sengaja membuat surat Resign, bukan pemberhentian kerja karena perusahaan tidak ingin mengeluarkan uang Finalty.

Alina dikontrak satu tahun diperusahaan ini,disana tertulis ia tidak akan mendapatkan uang Finalty jika mengundurkan diri secara sepihak dan Ryo yang mengatur agar dirinya Resign.

"Eh pelakor jangan kamu pikir saya gak tau ya! kamu suka godain suami saya demi jabatan dan uang kan?!"

"Saya gak pernah ganggu suami ibu, dari awal saya masuk Pak Ryo yang lebih dulu menggoda saya mengajak saya kesana kesini tapi saya gak mau!"balas Alina tak terima.

Alina bisa bekerja disini itu karena rekomendasi Bella,perusahaan Alina yang dulu bangkrut akibat penggelapan dana.waktu itu Alina sangat membutuhkan pekerjaan mengingat adiknya yang akan memasuki bangku kuliah. Tanpa pikir panjang Alina menerima tawaran untuk bekerja disini.

"Cukup Alina, saya akan memberikan kamu ganti rugi jadi ka_"

"Wanita murahan! suami saya bisa luluh seperti ini pasti karena kamu pakai susuk!"tuduh Erna melihat jijik kearah Alina.

Alina mengepalkan tangannya kuat bisa-bisanya ia dituduh seperti itu."Gak perlu!terima kasih,semoga perusahaan ini cepat bangkrut!" ucap Alina lalu keluar dengan membanting pintu.

semua mata memperhatikannya tanpa bertanya,sepertinya suara yang ia keluarkan tadi cukup kedengaran sampai keluar.Biarlah! Alina tidak perduli ia harus segera mengemasi barang-barangnya dan pergi dari sini.

"Alina kamu kenapa beres-beres?"tanya Sitha.

Alina menatap datar manusia ular dihadapannya ini,semua ini terjadi karena Sitha. "Kenapa?lo tanya kenapa?bukannya ini yang lo mau?ngejebak gue hanya sebuah jabatan?" ucap Alina sinis.

Saat hari pertama Alina masuk kerja setelah kejadian itu, ia mendengar percakapan Ryo dan Sitha di area Pantry, Ryo sangat marah karena Sitha tak melakukan tugasnya dengan benar. Ryo juga berkata akan menunda menaikkan jabatan untuk Sitha menjadi kepala divisi pemasaran.

"Lo jangan nuduh gue sembarangan, Apa buktinya?"Sitha tak bisa menyembunyikan kegugupannya. ia bahkan sampai melirik kesana kesini.

"Gak penting!"ketus Alina lalu pergi keruangan Bella, ia harus pamit kepada sahabatnya sebelum pergi.

Bella menjabat sebagai kepala divisi keuangan dan memiliki ruangan tersendiri. "APA? lo di paksa resign?! ck, biar gue datangi tuh sih Ryo." Bella berdecak lalu beranjak dari duduknya ingin menghampirim wakil direkturnya.

Terjebak semalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang