Happy reading😘
"Alina, saya masih diluar dan kayaknya masih lama. Kamu pulang naik taksi aja ya, nanti malam saya kerumah."
"Iya mas, gak pa-pa nanti aku naik ojek aja."
"Naik taksi, jangan naik ojek! Saya gak mau ya kamu nempel-nempel sama abang-abang ojek."
"Biar lebih hemat mas, lagian naik taksi macet jam segini! Sekalian aku mau beli susu ke supermarket."
"Kamu gak pake kartu dari saya ya, pokoknya kamu harus naik taksi! Awas aja kalo saya tau kamu naik ojek, saya rusakin motor abang ojeknya."
"Mas astagah_ ya udah! Iya iya aku naik taksi."
"Okeh, bye honey."
Alina menghela napasnya lalu menyimpan ponselnya, tak habis pikir dengan ancaman Ghani yang akan merusak motor abang ojek jika ia nekat pulang dengan menggunakan itu.
Sudah jam 5 dan waktunya jam pulang kantor, Alina segera membereskan meja kerjanya dan tak lupa mematikan komputer.
"Kak, aku duluan ya."pamit Tia.
"Hati-hati."sahut Alina.
Berhubung Alina tidak diantar oleh Ghani, jadi ia bisa sedikit lebih santai tidak buru-buru seperti biasanya.
Kini Alina dan Bagas juga Romi berjalan berbarengan menuju lift tapi, disana terlihat antre jadi mereka menunggu giliran sambil mengobrol. Beberapa orang terdengar sedang berbisik-bisik membuat Romi menghentikan pembicaraannya.
"Eh tau gak, kayaknya pak Ghani lagi deket sama salah satu karyawan disini deh."
"Iya gue juga mikir gitu, kemarin gue liat pak Ghani pagi-pagi udah datang terus ada perempuan di sebelahnya."
"Lo liat siapa perempuannya? Anak dari divisi mana?"
"Gue cuma tau itu perempuan tapi mukanya gak jelas, kaca mobil pak Ghani hitam banget soalnya."
Bagas dan Romi hanya saling lirik saat mendengarkan beberapa karyawan berbisik-bisik menceritakan bos mereka.
Alina sendiri sebisa mungkin untuk tetap tenang, ia mengatur napasnya teramat pelan. Padahal Alina sudah memastikan tidak ada yang melihatnya ketika turun atau pun naik kedalam mobil Ghani, tapi sepandai-pandainya tupai melompat pada akhirnya jatuh juga.
"Eeh yang tadi diceritain sama anak-anak pemasaran bener gak sih."ucap Romi ketika mereka sudah sampai debawah.
"Ya mana gue tau, biasa yang dapet gosip duluan juga elo. Ya kan Na."sahut Bagas.
Alina mengangguk setuju, Romi memang selalu lebih tau apa yang terjadi dikantor sebelum yang lain.
Alina melanjutkan berjalan menuju halte, sedangkan Romi dan Bagas berjalan menuju parkiran.
Alina mencoba mencari-cari driver taksi online tapi tidak ada satupun yang mau menerimanya, mungkin karena ini jam pulang kantor jadi semua driver pasti sedang full orderan.
"Na, kamu belum pulang? Ayok bareng aku aja."ajak Bagas.
Alina menghampiri mobil Bagas."Gak usah Gas, aku mau supermaket dulu nanti kamu repot bolak balik."
"Gak repot, ayok masuk!"paksa Bagas dan Alina pun masuk kedalam mobil.
"Kamu lagi hamil, lama-lama berdiri pasti pegel! Lagian aku juga ngelewati supermarket kok."ucap Bagas.
"Beneran?"
"Iya Nana."sahut Bagas membuat Alina tersenyum lalu mengucapkan terima kasih.
"Pasti capek banget ya Na, hamil tapi masih harus kerja. Aku bisa bayangin sulitnya kayak apa soalnya bunda aku juga gitu hamil dan besarin aku sendiri."ujar Bagas di sela-sela perjalanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak semalam
ChickLit#dewasa Alina dan Ghani bangun dalam keadaan tanpa sehelai benang,keduanya berada dalam kamar hotel yang sama. keduanya mencoba mengingat apa yang terjadi semalam tapi hanya Alina yang mengingatnya. Sementara tidak dengan Ghani,pria itu bingung sete...