Chapter 14

846 23 2
                                    

Happy reading😘

Seperti biasa Alina akan selalu datang lebih pagi agar para karyawan tidak melihatnya saat datang bersama Ghani. Sebelum pergi tadi ia sempat membuat sarapan roti isi untuknya dan juga untuk Ghani.

Alina menyalakan komputernya untuk mengecek beberapa pekerjaan sambil mengunyah bekalnya. Ketiga temannya belum datang jadi ia bisa bersantai sebentar.

Drrtt

Alina mengecek ponselnya dan satu pesan tersemat disana dari Ghani. Padahal baru beberapa menit bertemu tapi pria itu sudah berkata rindu. Ia segera menutup mulut menahan senyumnya.

"Ya ampun lagi jatuh cinta ya, liat hape terus senyum-senyum sendiri."goda Tia yang sedang berdiri didepan pintu, sedari tadi ia memperhatikan Alina yang tampak fokus membalas pesan tanpa menyadari adanya dirinya.

"Tia, kamu buat aku kaget aja."Alina segera menyimpan ponselnya.

"Ha ha ha, kakak lagi jatuh cinta ya? Aku senang kalo kakak udah move on."Tia mencubit pipi Alina gemas lalu segera berlari ke meja kerjanya.

"Ngaco kamu!" Alina mengusap pipinya lalu tersenyum sendiri, apa wajahnya terlihat sejelas itu.

"Guys guys_ tau gak?"heboh Romi yang langsung mengambil kursi lalu duduk diantara Tia dan Alina.

"Ada apa sih?"pekik Bagas yang baru datang, sepertinya Romi sedang membawa gosip terbaru.

"Gas sini, buruan!"

Bagas menghela napasnya malas tapi tetap menurut dan bergabung bersama Tia dan Alina.

"Ada apa sih mas Romi, awas aja kalo beritanya gak bermutu!"decak Tia.

"Kalian tau gak, ternyata pak Ghani sama bu Raya udah pisah alias bercerai!" beritahu Romi membuat Tia dan Bagas terkejut.

"Lo jangan nyebar hoax ya Rom, entar pak Ghani dengar kita semua bisa dipecat!"tegur Bagas dan Romi menggelengkan kepalanya.

"Gue serius Gas, gue langsung dengar beritanya dari mas Rendra."ucap Romi penuh keyakinan.

"Waktu terakhir bu Raya datang kemari kan kayak marah-marah gitu, apa mungkin dia gak rela karena mau di ceraikan sama pak Ghani."tebak Tia membuat Romi dan Bagas mengangguk setuju.

"Bisa jadi."

Sekilas Romi melirik Alina yang tampak tak bereaksi apapun, padahal ini adalah berita yang menghebohkan perusahaan mereka.

Siapapun pasti terkejut mendengar berita ini, mengingat pernikahan Ghani dan Raya belum mencapai setahun. Ditambah lagi mereka masih mengingat bagaimana pesta megah yang diadakan keluarga besar Gunawan.

"Na, kamu kenapa diam aja? Apa kamu tau sesuatu."ucap Romi.

"E-enggak, aku gak tau apa-apa."Alina menggelengkan kepalanya dengan cepat.

"Eh Na, pak Ghani kan duda tuh coba aja deketin."

Buughh

"Aahkk, bocil sakit!"pekik Romi saat bahunya dipukul kuat oleh Tia.

"Mas Romi! kalo ngomong suka gak difilter mulutnya."ucap Tia kesal.

"Tau nih si Romi!"tambah Bagas.

Alina hanya bisa tersenyum canggung, dirinya sungguh tidak mengira Romi akan berpikir ke arah sana.

"Udah yuk balik kerja." Alina menarik Tia agar kembali ke meja kerjanya begitupun Romi dan juga Bagas. Kini ia bisa bernapas dengan lega karena ketiga temannya telah berhenti membicarakan Ghani.

Terjebak semalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang