Chapter 13

896 26 1
                                    

Happy reading😘

Raya membanting pintu mobilnya lalu masuk kedalam rumah mertuanya. Kemarin dirinya mendapatkan surat dari pengadilan agama yang isinya menyatakan bahwa ia dan Ghani resmi bercerai.

Padahal tidak sekalipun ia mendapat surat panggilan sidang. Ghani sudah memanipulasi perceraian dengannya.

Satu-satunya orang yang bisa menolongnya saat ini adalah mertuanya. Ia yakin Sarah pasti akan membantunya mendapatkan Ghani kembali. Raya tidak ingin berpisah dengan Ghani, selama ini Raya berusaha untuk membiarkan Ghani melakukan apapun yang pria itu mau, agar ia juga bebas melakukan apa yang ia suka. Tetapi semua itu salah, kini dirinya justru diceraikan oleh Ghani.

"Mama, mah!"

"Non Raya, ibu lagi ditaman belakang." beritahu bik Sumi.

Raya berdecak lalu berjalan menuju taman belakang. Disana Sarah terlihat sibuk menyirami bunga-bunga kesayangannya.

"Mama."tangis Raya lalu memeluk Sarah yang tampak sedikit bingung.

"Raya, kamu kenapa?ada apa?"tanya Sarah khawatir.

Raya melepaskan pelukannya lalu mengajak Sarah untuk duduk terlebih dulu. Raya mengeluarkan amplop dari tasnya lalu memberikannya kepada Sarah.

Awalnya Sarah tidak mengerti tapi setelah melihat tulisan PENGADILAN AGAMA. Seketika tubuhnya menegang, sepertinya Ghani benar-benar menceraikan Raya.

"Raya sama Ghani udah cerai mah, sekarang Raya harus gimana Mah? Raya udah gak punya siapa-siapa selain mama dan Ghani."ujar Raya berurai airmata.

"Kamu tenang dulu ya, Mama akan selalu ada untuk kamu."ucap Sarah menenangkan.

Sarah sudah berjanji pada suaminya, Gunawan. Untuk selalu berada disisi Raya apapun keadaannya. Orangtua Raya pernah menyelamatkan perusahaan suaminya dari kebangkrutan.

Sejak orangtua Raya meninggal, Gunawan lah yang mengurus semua kebutuhan Raya sampai kuliah. Seminggu sebelum Gunawan meninggal, Ghani dan Raya menikah atas permintaannya.

Berhubung Ghani sangat menyayangi dan menghormati papanya, maka dari itu tidak ada satupun permintaan yang Ghani tolak termasuk menikah dengan Raya.

"Tapi Ghani selalu menghindar dari Raya mah, Ghani gak perduli sekalipun sama anaknya."ucap Raya lagi yang masih menangis. Ia mencoba meyakinkan Sarah dengan mengelus perutnya yang masih rata.

Sarah yang tidak tega hanya bisa memeluk Raya, sebenarnya ucapan Ghani waktu itu cukup membuat Sarah ragu tentang anak yang dikandung menantunya ini.

"Ya sudah, kamu disini aja dulu sama mama. Nanti mama suruh Ghani kesini kita bicarain lagi semuanya."ucap Sarah lagi.

Raya mengangguk lalu menghapus airmatanya."Makasih mah, cuma mama yang paling ngerti sama aku. Mungkin Ghani udah punya wa_"

"Gak usah drama!"sahut Ghani tiba-tiba.

Saat melihat mobil Raya di garasi rumah mamanya, Ghani tau Raya sedang berakting seolah menjadi korban dari keegoisannya.

"Ghani!"

"Apa ini benar? kenapa kamu gak bilang sama Mama."Sarah menghampiri Ghani, ia bisa melihat wajah putranya yang penuh dengan kemarahan.

Ghani sendiri tak perduli dengan pertanyaan mamanya, ia mencampakkan amplop coklat berisikan foto perselingkuhan dan bukti pembayaran hotel atas nama Raya.

"Apa mama masih berpikir Raya wanita polos yang harus Ghani pertahanin? Setiap Ghani ke kantor dia juga pergi hang out sama kumpulan sosialitanya yang sampah itu!"

Terjebak semalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang