Happy reading😘
"Stop Alina, stop!" Ghani menunjukkan semua pesan dari Nola yang ada di ponselnya. Hampir semua pesan dari Nola sama sekali tidak pernah Ghani balas, ia juga memberikan semua rekaman cctv yang memang Ghani hanya bertemu dua kali disana.
"Nola udah pergi setelah tau hubungan kamu sama Mas berantakan, ini semua juga salah Dira. Dira sengaja kasih tau semua tentang Nola biar kamu ninggalin mas. Mas memang sengaja gak bilang apapun karena mas takut kamu malah kepikiran. Mas berusaha buat sadarin Nola kalo mas udah gak akan pernah balik sama dia, tapi mas salah. Mas belum bisa selesaikan masalah dengan Nola tapi kamu tau lebih dulu karena Dira." tutur Ghani.
"Mas bilang gini karena udah ketahuan bohong, kan?"
"Enggak sayang, kamu bisa tanya mama. Mas juga ada bukti chat Dira sama Nola yang sengaja buat kamu pergi dari mas." Ghani menyodorkan ponselnya kembali. Saat Dira ke kantornya beberapa hari yang lalu, Ghani sengaja mengambil ponsel Dira dan memeriksa semua pesan dari Nola. Dira memiliki hutang budi dengan Nola, itulah yang menjadi alasan Dira melakukan semua ini.
Mendengar semua penjelasan Ghani membuat hati Alina goyah, padahal ia sudah bertekad untuk berpisah dengan suaminya ini. Semakin kesini Alina semakin memahami berumah tangga memang tidak semudah itu. Selalu ada rasa curiga dan tak percaya setiap kali Ghani menyembunyikan sesuatu darinya.
"Tante Amelia bahkan minta maaf sama mama karena ulah Dira. Mas salah, mas terlalu menanggapi Nola dan sembunyiin semuanya dari kamu. Tapi mas bisa pastiin Nola udah gak ada artinya buat hidup mas, sayang."
Alina masih diam dan menatap samping jendela, ia merasa Ghani memang sengaja membohonginya karena masih memiliki perasaan terhadap Nola.
"Sayang, gak pa-pa kalo kamu gak mau maafin mas. Mas akan tunggu!"
"Terserah!" Sahut Alina malas.
Alina dan Ghani menoleh ke arah pintu saat mendengar suara Sarah dan Yulia tertawa bersama saat masuk keruang inap Alina.
Sarah langsung menghampiri Alina dan memeluknya dengan hati-hati. "Maafin mama ya, Al. Mama gak bisa didik anak mama sampai buat kamu kecewa."
"Alina yang minta maaf, udah buat mama khawatir."
Keduanya berpelukan lama, Sarah mengusap punggung Alina dan tak lama mengusap perutnya. Sarah juga mengucapkan selamat dan sangat bahagia karena mereka akan kedatangan anggota keluarga baru.
Sarah turut menjelaskan tentang apa yang terjadi dirumah selama Alina pergi, Sarah juga mengatakan hal yang sama dengan Ghani tentang apa yang di lakukan Dira.
Mendengar mertuanya begitu lirih menceritakan hal tersebut membuat Alina merasa bersalah, seharusnya memang ia menceritkan apa yang ia rasakan tentang Ghani kepada mertuanya, bukan malah pergi tanpa kabar.
"Maafin Alina mah."cicitn Alina.
"Gak pa-pa sayang, mama maklum. Kamu kan lagi hamil pasti sensitif banget. Maafin anak mama ya." mohon Sarah membuat Alina mengangguk samar.
Semua kembali berbincang bersama, terutama Yulia dan Sarah hingga tanpa terasa hari hampir senja, Yulia mengajak Sarah dan Ghani untuk beristirahat dirumahnya. Mengingat besan dan menantunya ini langsung kerumah sakit sampainya di jogja tadi.
"Iya mah, mama istirahat aja dirumah bude. Disini ada Fariz kok yang jagain." ucap Alina tapi langsung disanggah oleh Ghani. Ghani meminta agar mamanya saja yang pulang begitupun dengan Fariz karena ia yang akan menjaga Alina malam ini.
"Tapi abang, kan. Harus istirahat juga." sahut Fariz.
"Kamu kan udah jagain Alina terus, jadi giliran saya. Kamu istirahat aja, besok kan kamu harus kuliah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak semalam
Chick-Lit#dewasa Alina dan Ghani bangun dalam keadaan tanpa sehelai benang,keduanya berada dalam kamar hotel yang sama. keduanya mencoba mengingat apa yang terjadi semalam tapi hanya Alina yang mengingatnya. Sementara tidak dengan Ghani,pria itu bingung sete...