Chapter 5

390 47 7
                                    

Sesampainya diruang guru, Gita melihat seorang siswi sedang duduk sambil bermain hp di sofa panjang yang ada di dalam ruangan itu,yang tak lain ialah kakak kelas yang tadi menghampiri nya di kantin. Gita berjalan mendekati kakak kelasnya itu sambil melihat seisi ruangan yang tampak tak ada siapa - siapa selain kakak kelasnya itu.

"Buk Melody nya mana kak?" tanya Gita sembari duduk di samping kakak kelasnya.

"Tuh didalam, masih rapat. Bentar lagi juga bakal keluar" tunjuk siswi itu ke arah ruangan yang biasanya khusus digunakan untuk rapat oleh para guru.

Gita hanya ber oh ria sembari menanggukkan kepalanya.

Seketika ruangan itu hening, karena siswi yang bersama Gita masih asik memainkan ponselnya. Sedangkan Gita sibuk membolak - balikkan ponselnya dengan sesekali melirik ke arah kakak kelasnya itu. Ia tampak ingin mengatakan sesuatu, namun ragu untuk melakukannya.

Dengan satu tarikan napas panjang, Gita mencoba memberanikan diri untuk membuka obrolan duluan. Dia mengubah posisi duduknya dengan memiringkan badannya kesamping tepat mengarah pada kakak kelasnya itu.

"Hmm..kak Shani" panggilnya gugup.

"Ya?" balas siswi itu menoleh ke arah Gita.

"Hm..saya boleh ga - nanya sesuatu sama kakak?"

"Nanya apa?"

Bukannya menjawab, Gita malah terdiam memikirkan sesuatu sehingga membuat Shani,kakak kelasnya itu menatap heran ke Gita.

"Git" panggil Shani

"Ya" jawabnya tersentak

"Kamu mau nanya apa?"

"Oh itu. Hmm - saya mau nanya sama kakak.Kakak tau tentang masalah -"

"Shani! Gita!" panggil seseorang yang baru saja keluar dari ruang rapat, yang tak lain ialah buk Melody.

Kehadiran buk Melody membuat Gita dan Shani mengalihkan pandangan nya ke arah buk Melody dan menghentikan obrolan mereka.

"Maaf ya udah nunggu lama" kata buk Melody sembari mendekati Gita dan Shani.

"Iya gpp kok buk" jawab Shani.

Tak lama kemudian,pak Jabieb kepala sekolah mereka keluar dari ruang rapat guru diikuti oleh seorang pria paruh baya dengan setelan jas hitam dan kemeja putih yang berada tepat di samping pak Jabieb.

"Papa" panggil Shani menoleh ke arah pria yang bersama pak Jabieb.

"Papa kok ada disini?" tanya Shani.

"Emang nya kenapa kalau papa kesini? Kan papa pimpinan sekolah ini,jadi terserah papa dong mau datang kesini" jawab pria itu yang ternyata adalah papanya Shani.

"Ya gpp sih, cuma tumben aja. Biasanya kan papa sibuk terus di kantor" timpal Shani.

"Iya papa tau, jadi papa kesini itu karena ada urusan sama guru - guru disini" ujar papa Shani.

"Oh oke" jawabnya singkat.

Wilgantara Aidan Natio ialah papa Shani sekaligus pimpinan/pemilik sekolah SMA JAKARTA 48.Selain itu Ia juga merupakan seorang pengusaha ternama yang telah memiliki beberapa cabang perusahaan besar di Indonesia.

"Terus kamu sendiri ngapain disini?" tanya balik pak Wilgan.

"Maaf pak, mereka berdua tadi saya yang minta kesini pak" bukan Shani yang menjawab melainkan buk Melody yang berada disamping pak Wilgan.

"Saya kirain anak saya dihukum, makanya dipanggil kesini" ujar pak Wilgan dengan nada meledek.

"Enak aja,Papa pikir Shani anak nakal. Asal papa tau nih ya, selama sekolah disini Shani ga pernah buat masalah sampai kena hukum. Shani kan anak baik"

𝙶𝚒𝚝'𝚜𝚝𝚘𝚛𝚢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang