Chapter 12

237 29 1
                                    

20:24 pm

Kini Gita, Ara dan Christy sudah berada di kawasan daerah SMA NUSA BANGSA. Sebelum beraksi mereka terlebih dahulu memarkirkan mobilnya di dekat kawasan itu. Cukup jauh jarak mereka memarkirkan mobilnya dari sekolah, hal ini bertujuan agar tak ada orang yang mencurigai kedatangan mereka kesekolah itu.

Cukup lama mereka berdiam diri didalam mobilnya, sembari mengawasi kondisi sekitar wilayah tersebut. Sebelum beraksi, mereka terlebih dahulu menyiapkan semua perlengkapan yang akan mereka pakai,dan semua perlengkapan itu didominasi dengan warna hitam. Seperti hoodie hitam yang terdapat ada sebuah logo bertuliskan 'black hat hacker' dibagian dada, topi, masker, dan juga sarung tangan yang mana gunanya adalah untuk menyembunyikan bukti sidik jari mereka. Dan tak lupa mereka juga membawa peralatan lainnya seperti flashdisk dan juga alat bantu untuk masuk kedalam sekolah itu.

"Kalian udah siap?" tanya Gita memastikan kedua adiknya itu benar-benar siap.

"Siap kak" jawab mereka kompak.

"Bagus. Kalau gitu kita langsung aja beraksi, mumpung kondisi nya lagi sepi"

"Tapi kita juga harus hati-hati, karena di depan gerbang sekolah itu ada 2 orang penjaga. Jadi lebih baik kita lewat jalan belakang aja, kebetulan saya sudah hapal rute sekolah ini" lanjutnya.

"Baik kak" jawab mereka berdua.

Tanpa berlama-lama mereka bertiga langsung keluar dari mobilnya dan bergegas menuju halaman belakang sekolah dengan cara mengendap-ngendap.

Kenapa aksi mereka harus dilakukan secara langsung dengan mendatangi tempat tersebut? Padahal kan tanpa mengeluarkan tenaga,para hacker bisa melakukannya didalam rumah aja.

Ya memang para hacker bisa melakukan nya dirumah aja tanpa keluar kemana-kemana, karena bisa dibilang mereka mencuri cukup lewat jalur pembobolan data aja, jadi ga perlu effort sampai datangi langsung tempatnya.

Tapi kali ini berbeda, untuk melindungi keamanan data nya, para pihak sekolah SMA NUSA BANGSA menggunakan jasa para cyber security. Yang mana dengan bantuan mereka, bisa mempersulit cara kerja para hacker untuk meretas data. Cukup panjang jika dijelaskan lebih jauh lagi, intinya karena hal itu lah makanya para cracker harus effort mendatangi langsung target mereka.

*Kembali beralih kepada mereka bertiga

Akhirnya mereka bertiga berhasil masuk kedalam sekolah tanpa diketahui oleh para penjaga sekolah tersebut. Saat baru saja memasuki kawasan belakang sekolah, mereka langsung disuguhkan oleh kamera cctv yang berada dihadapan mereka. Namun hal itu tak membuat mereka panik, karena mereka sudah terbiasa menangani hal seperti ini dan tau bagaimana cara mengatasinya.

Dengan tengilnya Ara malah melambaikan-lambaikan tangannya ke arah kamera cctv itu tanpa rasa takut sedikitpun. Gita dan Christy hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya saat melihat aksi tengil Ara itu.

"Lu mau sampai kapan melambaikan tangan lu disitu? Udah ayo buruan bertindak,sebelum ada yang datang nanti" ujar Christy.

"Chris, lu uda mau ngomong sama gue? Akhirnya.." ucap Ara kesenangan karena tanpa Ia duga akhirnya Christy mau berbicara dengan dia setelah 2 hari diam-diaman.

"Berarti itu artinya lu udah maafin gue dong"

"Dih pede banget sih lu, siapa juga yang udah maafin lu" kali ini perasaan Ara cukup terguncang karena kenyataannya Christy masih belum membuka maaf untuk dirinya.

"Kok lu gitu banget sih Chris sama gue" rengek Ara.

"Bodo amat"

Melihat tingkah kedua adiknya membuat Gita memijit pelipisnya karena merasa pusing dan bingung harus berbuat apalagi agar keduanya bisa segera berdamai.

𝙶𝚒𝚝'𝚜𝚝𝚘𝚛𝚢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang