Chapter 8

292 43 4
                                    

Tak lama kemudian akhirnya mereka berdua sampai didepan gerbang rumah Shani dan Gita segera membangunkan Shani. Cukup sulit baginya untuk membangunkan Shani, walaupun sudah berulang kali membangunnya tapi hasilnya sama saja.

"Ci Shani, kita udah sampai nih" kata Gita sembari tetap berusaha membangunkan Shani dengan menepuk lengannya.

Gita menghela napasnya karena merasa bingung melihat Shani yang tak kunjung bangun. "Duh gimana ya ini,ci Shani susah banget dibanguninnya" gumam Gita kebingungan.

Tanpa berpikir panjang Gita langsung keluar dari mobilnya dan berjalan menuju  sebuah bel rumah Shani.

ting tong

Suara bel terus berbunyi, Gita berharap ada seseorang segera membukakan pintu gerbang yang saat ini masih tertutup rapat.
Tak butuh lama, akhirnya gerbang itupun terbuka dengan menampilkan seorang pria mengenakan pakaian serba hitam yang tak lain ialah penjaga rumah Shani yaitu pak Jaya.

"Eh mbak Gita rupanya, non Shani nya mana mbak?" tanya pak Jaya.

"Ah itu pak ci Shani nya masih tidur didalam mobil, dari tadi saya udah bangunin tapi dia nya ga bangun-bangun pak. Bapak bisa bantuin gendong ci Shani masuk kedalam ga pak?" pinta Gita.

"Aduh gimana ya mbak, bukannya saya gamau tapi saya ga berani nyentuh non Shani mbak, saya takut nanti dimarahi tuan Wilgan mbak" jawab pak Jaya.

"Terus gimana dong pak, ya kali ci Shani nya dibiarin tidur semalaman didalam mobil" ujar Gita.

"Yaudah mbak Gita aja yang gendong non Shani nya"

"Lah yang benar aja bapak, saya kan cewek mana kuat gendong ci Shani"

"Duh gimana ya mbak" ucap pak Jaya bingung sembari mengusap belakang lehernya.

"Jaya"

Panggil seorang pria paruh baya yang baru saja keluar dari dalam rumah Shani,kini Ia sedang berjalan menghampiri Gita dan pak Jaya dan pria paruh baya tersebut adalah pak Wilgan, papa nya Shani.

"Eh ada nak Gita, saya pikir tadi siapa" ujar pak Wilgan.

"Iya pak" jawab Gita sembari menyalim tangan pak Wilgan.

"Loh bukannya tadi kamu sama Shani ya?"
tanya pak Wilgan heran anaknya tak bersama dengan Gita.

"Ah itu pak,ci Shani nya masih tidur didalam mobil" jawab Gita.

"Tidur?"

"Iya pak, tadi ci Shani kecapean makanya ketiduran di mobil" kata Gita.

"Terus kenapa ga dibangunin?"

"Udah pak, tapi ci Shani nya susah banget bangunnya"

Pak Wilgan menghela napas kasar, "Yaudah kalau gitu biar saya yang bawa Shani masuk" kata pak Wilgan sambil berjalan ke arah mobil Gita.

Perlahan pak Wilgan menggendong Shani keluar dari mobilnya Gita,kemudian Ia membawa Shani masuk kedalam rumahnya diikuti oleh Gita yang berjalan tepat dibelakang pak Wilgan sambil membawa tas dan juga beberapa berkas milik Shani.

Sesampainya didalam kamar Shani, pak Wilgan langsung merebahkan anaknya ke kasur dengan perlahan. Kemudian Ia berjalan menuju ruang tamu menghampiri Gita dan istrinya.

"Ah iya tante ini barang-barangnya ci Shani" sahut Gita sambil menyerahkan barang milik Shani kepada mama Shani yang bernama Veranda.

"Makasih ya nak Gita udah anterin Shani sampai rumah" ucap Veranda sembari menepuk lembut bahu Gita.

"Iya tante sama-sama"

"Kalau begitu saya pamit pulang dulu ya pak, tante" pamit Gita.

"Iya nak,kamu hati-hati ya" ujar Veranda dan dianggukan oleh Gita.

𝙶𝚒𝚝'𝚜𝚝𝚘𝚛𝚢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang