Chapter 35

237 40 10
                                    

Malam hari

"Kepala kamu masih sakit dek?"

"Sedikit"

"Yaudah kalau gitu kita langsung pulang aja, biar kamu bisa langsung istirahat"

"Iya kak"

Kini Gita dan Christy tengah berada dalam perjalanan pulang kerumahnya. Usai dari sekolah nya, mereka berdua menyempatkan diri untuk pergi ke rumah sakit untuk memeriksa kan kepala Christy yang terkena lemparan bola. Setelah mendapatkan pemeriksaan dari dokter, ternyata Christy tidak mengalami luka yang begitu parah. Hanya saja dia terkena benturan ringan dan dapat disembuhkan dengan mengkonsumsi obat yang telah diberikan dokter serta istirahat yang cukup.

Selama perjalanan pulang, Gita tak banyak mengajak Christy untuk mengobrol. Dia membiarkan Christy untuk istirahat saja didalam mobil, sembari menunggu sampai dirumah mereka.

Namun saat dipertengahan jalan,tiba-tiba saja sebuah mobil sedan hitam tampak seperti mengikuti mobil mereka dari belakang. Awalnya Gita tak menyadari kalau mobil nya diikuti, namun Ia tak sengaja memperhatikan gerak-gerik mobil itu dari kaca spionnya dan benar saja,ternyata mobil itu memang mengikuti mereka.

Saat menyadari dirinya diikuti, Gita mulai menancapkan gas nya dengan kecepatan penuh agar bisa menghindar dari mobil tersebut.

"Kak Gita kenapa?" tanya Christy menyadari Gita yang terlihat gelisah.

"Sepertinya ada yang ngikutin kita dek" jawab Gita sembari tetap fokus pada setir mobilnya.

"Siapa kak?" tanya Christy sembari menoleh ke belakang.

"Kakak juga gatau"

Disaat Gita semakin melajukan mobilnya, tiba-tiba saja mobil tersebut semakin mengejar mereka, bahkan mobil itu juga melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh hingga berhasil berada tepat disamping mobil Gita.

Kini mobil mereka benar-benar telah bersebelahan, dan tampak salah satu orang bertopeng mengeluarkan kepalanya dari jendela mobil dan hendak memukul body mobil Gita dengan tongkat baseball.

"Woi keluar lu!" paksa orang itu sembari terus mencoba meraih mobil Gita, namun tak bisa karena Gita terus menghindari serangan itu.

"Mereka siapa sih sebenarnya kak, kok dari tadi mau nyerang kita gitu" tanya Christy.

"Kakak gatau dek, kayaknya mereka begal deh dek" jawab Gita.

"Yaudah kalau gitu terus tancap gas nya kak"

"Iya dek ini kakak udah berusaha"

Tak menyerah begitu saja, Gita terus melajukan mobilnya agar terhindar dari orang asing tersebut. Begitupun juga mereka, mobil sedan itu pun terus mengejar mobil Gita, dan akhirnya terjadi lah kejar-kejaran diantara kedua mobil itu.

Tak lama hal itu terjadi, tiba-tiba saja mobil orang tak dikenal itu menyerempet mobil Gita dan Membuat Gita tampak oleng membawanya.

"Astaga" ucap Christy terkejut dengan benturan itu.

"Hati-hati kak" tambahnya.

"Iya dek"

Dengan sekuat tenaganya Gita tetap berusaha mengendalikan mobilnya,walaupun mobil sedan tersebut tetap menambrakkan mobilnya dengan mobil Gita.

Disaat mereka melewati jalan yang cukup sunyi dan gelap, Gita mulai tak fokus karena mobil itu terus-terusan menyerang body mobilnya. Karena kehilangan fokus, Gita sampai tak sadar bahwa kini mobilnya telah memasuki jalan yang berlawanan arah.

Tanpa henti Gita terus melajukan mobil nya dengan kecepatan maksimal, hingga pada akhirnya Ia tak sadar ternyata tepat di depannya ada sebuah minibus tengah melaju kencang. Saat mobilnya semakin dekat dengan minibus itu, dengan cepat Gita langsung membanting setir nya hingga keluar jalur, dan tanpa diduga didepannya ada sebuah pohon besar dan...

"Kak Gita awas"

Brak!

Karena kecepatan mobil Gita yang terlalu tinggi, membuat Gita sulit untuk menghindari pohon besar didepannya. Dan pada akhirnya terjadilah kecelakaan pada Gita dan Christy.

Sebab kecelakaan itu, kini membuat mobil Gita tampak hancur pada bagian depannya hingga mengeluarkan asap yang cukup tebal pada kap mobilnya. Bahkan sangking kuatnya tabrakan itu, membuat Christy sampai terpental jauh keluar dari mobil Gita. Sementara Gita, dia masih berada didalam mobil yang kini tengah diselimuti oleh asap tebal itu.

"Kak Gita" panggil Christy dengan nada suara yang tak sanggup lagi untuk bicara.

Dengan mata nya yang kini tak sanggup lagi untuk terbuka lebar, Christy mencoba berusaha mengangkat tubuhnya yang lemah itu. Namun apalah daya, karena tenaga nya yang tak kuat lagi, Ia berulang kali terjatuh. Sembari terus memanggil nama Gita, dia tetap berusaha untuk bangkit.

Ditengah perjuangannya itu, tiba-tiba saja seseorang berdiri tepat dihapannya. Karena masih terbaring lemah, dia hanya dapat melihat kaki dari orang itu. Dengan perlahan dia mengangkat kepalanya untuk melihat siapa orang yang kini berdiri didepannya itu.

"Wilgantara" lirih nya lemah usai melihat orang tersebut yang ternyata adalah Wilgantara.

Dengan tatapan yang sulit diartikan sambil tersenyum smirk, Wilgantara langsung berjongkok didepan Christy.

"Christy, Christy. Ini lah akibatnya kalau kalian mencoba berurusan dengan saya. Sebagai balasan apa yang sudah kalian lakukan pada keluarga saya, saya akan membuat kalian semua lenyap dari dunia ini" ucap Wilgantara.

"Termasuk kakak kesayangan kamu, Gita. Saya akan segera membuatnya pergi untuk selama-lamanya, dan menyusul kakak dan ibunya" tambahnya.

"Ka-kamu benar-benar laki-laki ib-lis Wil-gantara" sahut Christy memaksakan dirinya walaupun kini kondisinya semakin melemah.

"Saya tidak peduli kamu mau bilang apa, yang penting sekarang saya bahagia. Karena pada akhirnya kalian semua musnah di tangan saya, dan dengan ini tidak akan ada lagi orang yang akan mengusik kehidupan saya. Bahkan tidak akan ada lagi orang yang bisa membongkar kejahatan saya 4 tahun yang lalu" seru Wilgantara tetap pada senyum smirk nya.

"Ka-kamu-"

"Sudah lah Christy, sekarang kamu sudah tidak bisa apa-apa lagi. Karena sebentar lagi kamu akan menyaksikan kematian kakak kesayangan kamu itu tepat didepan mata kamu sendiri" balas Wilgantara. Lalu kemudian Wilgantara kembali berdiri tegak.

"Anda mau ngapain?" lirih Christy lemah.

Tanpa membalas ucapan Christy, Wilgantara malah melanjutkan senyum smirk nya,"Kalian semua, ledakkan mobil itu" pinta nya pada anak buah nya yang berada dekat pada mobil Gita.

"Baik bos" jawab mereka.

"Ga, ga. Anda jangan macam-macam,saya-awss!" lirih Christy sembari meringis kesakitan.

"Sudahlah Christy, jangan terlalu memaksakan diri. Lebih baik kita saksikan saja pertunjukkan yang sangat fantastis ini" ujar Wilgantara.

"Ga. Didalam sana masih ada kak Gita, saya minta kalian jangan lakukan ini"

Tanpa memperdulikan permintaan Christy, Wilgantara mulai memberikan kode pada anak buahnya untuk segera meledakkan mobil yang didalamnya masih ada Gita. Dan tanpa berlama-lama mereka langsung melakukan perintah itu, hingga pada akhirnya....

duarr!!

Suara ledakan yang cukup keras menggema di jalanan yang sepi itu, serta membuat keadaan jalan yang gelap kini menjadi terang karena kobaran api ledakan dari mobil Gita tersebut.

Tanpa merasa berdosa, Wilgantara tampak tertawa puas dengan perbuatannya yang dilakukan nya. Sementara itu, Christy masih pada kondisi nya yang semakin lemah tak berdaya usai menyaksikan langsung kematian kakaknya itu.

"Kak Gita" lirih nya pelan menatap tak berdaya pada kobaran api tersebut.

"KAK GITAAA!!"


<•------------•>

I'm back!

Segini dulu ya,semoga suka

Jangan lupa vote

See you next chapter

Terimakasih





𝙶𝚒𝚝'𝚜𝚝𝚘𝚛𝚢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang