"Tara?"
Mendengar haluan suara itu membuat Shani akhirnya tersadar dari lamunannya dan menoleh ke arah Gita yang sedang berada disamping sembari memanggilnya dengan sebutan 'Tara'.Dengan spontan Shani langsung memeluk erat Gita dan pelukannya langsung dibalas oleh Gita.
Sontak hal itu membuat kedua orang Shani dan juga Christy terkejut dengan apa yang mereka lihat. Bagaimana dengan Gita? Ya sama seperti mereka bertiga, Ia juga tampak kaget saat tiba-tiba Shani memeluknya dan menyebut dia sebagai Tara.
"Kamu jangan pergi Tara, cici gamau kamu jauh-jauh dari kamu lagi dek. Cici sayang kamu" ucap Shani didalam pelukan Gita sembari meneteskan air matanya sehingga membuat baju Gita sedikit basah.
"Tara?" bisik Gita dalam hati.
Merasa tak enak pada Gita, Wilgan mencoba menenangkan Shani dan memberitau kan Shani bahwa yang dipeluknya adalah Gita bukan Tara, "Shan, ini Gita nak bukan Tara"
Sontak mendengar itu membuat Shani melepaskan pelukan nya dan menatap ke arah Gita.
"Tara mana?" tanya nya bingung.
"Hei sayang.Tara ga ada disini nak, Tara itu udah meninggal" jawab Wilgan
"Ga. Tara ada disini pa, Tara masih hidup pa" isak Shani.
"Shan Tara itu uda ga ada nak, dia udah-"
"GA! Tara masih hidup, jelas-jelas tadi Shani dengar kalau dia lagi bicara sama Shani"
"Hei sayang itu cuma halusinasi kamu aja, itu bukan Tara tapi Gita yang sedang mengajak kamu bicara"
"Ga. Jelas-jelas tadi itu benar suara Tara pa bukan Gita"
"SHANI!" bentak Wilgan tersulut emosi sampai membuat yang lainnya terkejut, termasuk Shani yang tadinya membantah kini Ia terdiam karena bentakkan papanya.
"SUDAH BERAPA KALI PAPA BILANG SAMA KAMU, TARA ITU SUDAH MENINGGAL. KAMU HARUS BISA LUPAIN DIA, KARENA MAU BAGAIMANA PUN JUGA TARA ITU UDAH GA ADA LAGI SHANI" lanjutnya dengan nada tinggi.
Melihat suaminya yang semakin emosi, Veranda mencoba menenangkan Wilgan dengan mengusap-usap punggung nya."Pah. Udah sabar pah, kasihan Shani nya" bisiknya pada Wilgan.
"Tapi Ma-"
"Iya pah mama tau, tapi sebaiknya kamu tenangin dulu diri kamu. Kasihan sama Shani pah, dia masih trauma sama kejadian tadi malam tiba-tiba kamu ngebentak dia. Mama takut nanti dia semakin drop pah"
"Shani seperti ini mungkin karena efek dari trauma nya itu. Sebaiknya kita bicarain ini baik-baik, perlahan Shani pasti ngerti pah" lanjutnya.
Wilgan menghela napasnya kasar dan langsung mengiyakan ucapan istrinya.
Bagaimana dengan Shani? Kini dia telah berada dalam pelukan Gita. Saat Wilgan meninggikan nada bicara nya membuat Shani takut dan reflek memeluk Gita. Isakan tangis dari Shani bisa dengar oleh Gita dan itu membuat Gita tak henti menenangkan Shani dengan mengusap-usap punggung Shani.
"Cici yang tenang ya, ada Gita kok disini" bisik Gita sembari memindahkan tangannya ke kepala Shani kemudian mengelusnya lembut.
"Gita hiks Tara Git hiks" lirihnya dengan suara tangisnya yang terdengar jelas ditelinga Gita.
Melihat anaknya sedang ditenangkan oleh Gita, Veranda meminta suaminya dan juga Christy agar pergi dari kamar Shani dan membiarkan mereka berdua."Pah. Lebih baik kita keluar dulu, kita biarkan Gita saja yang menenangkan Shani" ajaknya.
"Iya mah"
"Christy, kamu ikut om sama tante ya keluar"
"Iya tante" jawab Christy.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙶𝚒𝚝'𝚜𝚝𝚘𝚛𝚢
Short StoryPerjalanan seorang gadis yang harus menjalani hidupnya yang penuh dengan kebohongan yang tak lain disebabkan oleh kehancuran keluarga nya sendiri. Serta membuat dia harus terjebak dalam situasi yang membuat hidup nya semakin menderita dan selalu dik...