Chapter 10

250 35 4
                                    

Kenapa Gita tak membiarkan Shani mengantarkan sampai kerumahnya? Jawabannya adalah karena semua kehidupan pribadi mereka sangat privasi, sehingga semua yang berkaitan dengan hal pribadi mereka rahasiakan dari orang-orang, termasuk tempat tinggal mereka.

Hingga saat ini memang belum ada yang mengetahui dimana kediaman Gita dan Christy, termasuk juga teman-teman sekolah nya yang sampai sekarang tak tau dimana Gita dan Christy tinggal. Ya walaupun teman-temannya sering menanyakan alamat rumah mereka, Gita dan Christy selalu menjawabnya dengan memberi tau nya secara asal, sehingga tak jarang teman-temannya dibuat kebingungan karena keduanya selalu memberikan jawaban yang berbeda-beda.

Bukan hanya teman-teman dekat mereka saja, bahkan warga sekitar juga tau mengetahui tempat tinggal mereka. Pasalnya mereka semua tak pernah bergaul dengan siapapun, ditambah lagi rumah mereka yang sangat jauh dari permukiman warga.

Keberadaan rumah mereka tepat berada di dalam sebuah wilayah kosong yang mana daerah itu dikelilingi oleh pepohonan, sehingga membuat kawasan tempat tinggal mereka tampak sunyi dan bisa dibilang cukup menyeramkan,karena tak ada yang namanya tetangga di wilayah tersebut. Adapun jarak rumah mereka ke pemukiman warga cukup jauh, kurang lebih berjarak 1 km atau sekitar 12 menit dari jalan raya.

Untuk menjaga keamanan serta privasi pribadi,mereka memiliki 12 orang petugas keamanan untuk menjaga rumah mereka. 8 orang menjaga disekitar rumah, sedangkan sisanya berada di sebuah pos keamanan yang jaraknya sekitar 600 meter dari rumah. Dan adapun tugas mereka disana adalah untuk mencegah siapapun masuk kedalam wilayah tersebut selain majikannya yaitu Feni beserta adik-adiknya.

Kini Gita baru saja sampai dirumahnya, setelah dijemput oleh supir pribadi mereka. Saat memasuki rumah, Gita langsung disuguhkan dengan pemandangan yang jarang Ia lihat yaitu berkumpulnya saudara-saudara di ruang tamu.

"Hai kak Gita" sapa Christy sembari tersenyum melihat Gita yang baru saja masuk.

"Kok kak Gita lama banget sih pulang nya?" tanya nya.

"Ah iya tadi disana kita ada keperluan dulu" jawab Gita.

"Oh oke" jawabnya singkat.

"By the way, tumben banget jam segini kalian udah pada ngumpul. Biasanya juga malam kumpul-kumpul begini" ujar Gita sambil duduk di sofa dan tempat disamping Christy.

"Lagi bahas kerjaan?" tanya nya dan langsung dianggukan oleh mereka.

"Siapa target berikutnya?"

"SMA NUSA BANGSA, milik Hamdan Santoso" sahut Feni tiba-tiba sembari menuruni anak tangga,sehingga membuat mata langsung tertuju padanya.

Sama seperti biasanya, respon dari saudara-saudara nya tampak biasa saja setelah mendengar informasi dari Feni. Tapi kali ini berbeda dengan Gita, dia cukup terkejut dengan apa yang baru Ia dengar dari Feni. Pasalnya Ia tak menyangka kalau sekolah yang baru saja Ia kunjungi bersama Shani,harus menjadi target dari pekerjaannya sendiri.

Ya pekerjaan, seperti yang diketahui bahwasanya mereka semua tinggal dirumah Feni tak gratis, maka dari itu mereka semua harus bekerja. Mereka tidak bekerja di kantoran, restauran, maupun di toko, karena pekerjaan mereka  bisa dibilang susah untuk diketahui oleh orang-orang. Adapun pekerjaan mereka ini sangat jauh dari kata resmi, karena pekerjaan mereka ini bersifat ilegal, yaitu sebagai Cracker. 

Fyi

Cracking merupakan sebuah aktivitas perusakan atau pembobolan sistem keamanan data yang dapat merugikan orang lain. Cracking merupakan pekerjaan yang sangat berbahaya dan sangat ilegal. Adapun orang atau sekelompok yang melakukan cracking disebut Cracker. Pekerjaan ini bisa dibilang pekerjaan orang-orang jahat, karena para cracker memanfaatkan keahlian cracking nya untuk membobol atau merusak data,sehingga mereka bisa mendapatkan keuntungan yang besar dari hasil cracking tersebut.

𝙶𝚒𝚝'𝚜𝚝𝚘𝚛𝚢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang