*Esok hari
"Kamu beneran mau pulang sekarang Git?"
"Iya ci"
"Tapi kan tangan kamu masih sakit. Mending kamu sama Christy disini aja dulu, lagian kan hari ini libur"
"Ah gausah ci, lebih baik kami pulang aja. Takutnya nanti orang rumah pada nyariin kami"
"Oh gitu ya, yaudah deh gapapa"
"Makasih ya ci atas pengertiannya dan makasih juga buat pak Wilgan dan tante Veranda udah ngizinin kita nginap disini"
"Yang seharusnya terimakasih itu kami Git. Karena kalian berdua udah mau bantuin saya ngejar penyusup tadi malam, ya walaupun penyusup itu berhasil kabur, tapi saya tetap berterimakasih pada kalian kalian berdua. Dan untuk kamu Gita, saya benar-benar berutang nyawa pada kamu. Berkat kamu saya bisa selamat dari serangan orang asing itu, walaupun kamu yang terluka" sahut Wilgan sambil memegang pundak Gita.
"Iya pak sama-sama. Memang sudah seharusnya kita sesama manusia harus saling tolong menolong. Jadi apapun yang saya dan Christy lakukan tadi malam, kami benar-benar ikhlas menolong keluarga bapak" jawab Gita.
Wilgan melengkungkan mulut nya hingga membentuk senyuman, kemudian menepuk lembut bahu Gita, lalu berkata "Kamu memang anak yang baik Gita".
"Makasih pak" jawabnya membalasnya dengan senyuman juga.
"Yaudah kalau begitu kami pulang sekarang ya pak, tante, ci Shani" pamit Gita.
"Iya nak kalian berdua hati-hati ya dijalan" sahut Veranda.
"Iya tante"
"Kita pamit dulu ya, permisi"
Sebelum pulang, Gita dan Christy menyalami tangan Wilgan dan Veranda terlebih dahulu,kemudian tak lupa bersaliman dengan Shani juga, karena Shani lebih tua dari mereka berdua.
Saat hendak memasuki mobil, tiba-tiba saja Shani menghentikan langkah mereka kemudian menghampiri mereka berdua.
"Eh tunggu dulu, ini yang bawa siapa?" tanya Shani.
"Kak Gita ci" jawab Christy menunjuk ke arah Gita.
"Ngga,ga,ga. Kamu ga boleh dulu nyetir mobil, tangan kamu kan masih sakit" ucap Shani.
"Tapi ci-"
"Biar Christy aja yang bawa, nanti kalau tiba-tiba tangan kamu sakit gimana? Udah udah biar Christy aja yang bawa daripada nanti bahaya" oceh Shani.
"Gapapa ci, nanti aku pelan-pelan kok bawa nya"
"Please Gita sekar, kali ini jangan membangkang lagi, pokoknya kamu harus nurut" timpal Shani.
"Iya ci" jawabnya pasrah.
"Christy, kamu yang nyetir"
"Oke ci" sahut Christy sembari meraih kunci mobil dari tangan Gita.
"Yaudah kalau gitu kita pamit ya ci" lanjutnya.
Lagi-lagi karena desakan Shani, akhirnya Gita tak bisa berkutik dan mau gamau harus menuruti kemauan Shani. Mereka berdua berpindah posisi, Christy yang menyetir sedangkan Gita hanya duduk diam di kursi penumpang.
Christy langsung menyalakan mobilnya,kemudian melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang hingga semakin menjauh dari rumah Shani.
Kini tinggal Shani dan kedua orang tuanya yang masih berdiri di depan teras rumahnya sembari menunggu kepergian Gita dan Christy.
"Pah,mah,nanti Shani izin mau pergi ya"
"Mau pergi kemana sayang?" tanya Veranda.
"Mau ke makam Tara"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙶𝚒𝚝'𝚜𝚝𝚘𝚛𝚢
Short StoryPerjalanan seorang gadis yang harus menjalani hidupnya yang penuh dengan kebohongan yang tak lain disebabkan oleh kehancuran keluarga nya sendiri. Serta membuat dia harus terjebak dalam situasi yang membuat hidup nya semakin menderita dan selalu dik...