Chapter 28

197 28 2
                                    

#Kembali beralih ke kamar Christy

Setelah Nando dan Ipan pergi dari kamar Christy, kini hanya Feni dan Christy lah yang berada disana. Sebenarnya tak lama saat Nando dan Ipan pergi, Feni juga ingin menyusul mereka keluar, namun hal itu berhasil dicegah oleh Christy.

Rasa penasaran bercampurkan rasa tak percaya pada Feni masih belum hilang dalam benaknya. Disatu sisi dia benar-benar ga menyangka ternyata kakak nya setega itu sampai menyuruh adik-adiknya melukai orang lain, padahal semua adik-adik Feni termasuk dia telah diajarkan untuk tidak melukai orang lain. Ya walaupun pekerjaan mereka lebih kriminal, tetapi setidaknya jangan sampai membuat orang lain terluka.

Disisi lain juga dia masih penasaran, apa sebenarnya tujuan kakak nya melakukan peneroran serta pengancaman terhadap keluarga Wilgantara yang tak lain adalah keluarga kakak kelasnya sendiri. Makanya itu, dia sengaja menahan Feni supaya tidak keluar dari kamarnya agar dia bisa mengintrogasi kakaknya.

Pertanyaan demi pertanyaan yang sama telah berulang kali dia lontarkan pada Feni, namun dia tetap saja bungkam dan enggan menjawab dengan benar. Sekalinya menjawab, menurut Christy semua alasan dari Feni tidak terlalu valid, bahkan dia masih bisa merasakan kalau Feni memang masih kekeh menyembunyikan apa yang sebenarnya terjadi.

"Kak feni, sekali lagi Christy mohon sama kakak, sebenarnya apa tujuan kakak melakukan hal itu? Apa karena kakak ingin mengambil semua harta Wilgantara?  Kalau iya kan kita bisa melakukannya dengan menggunakan keahlian kita, ga harus sampai meneror gini kak" ucap Christy menahan kekesalannya.

"Lagian kan kak Feni sendiri yang bilang sama kami semua, kita boleh mengambil harta mereka sepuasnya tapi jangan sampai melakukan kekerasan baik fisik maupun mental pada mereka. Tapi kenapa sih kak, malah kakak sendiri yang melakukan kekerasan itu"

"Kak Feni nyadar ga sih, semua yang kakak lakukan ini udah terlalu kejam kak. Peneroran, penyusupan, pengancaman, semua itu benar-benar udah berlebihan kak.Bahkan hal itu juga bisa menyebabkan orang lain kehilangan nyawa kak. Sejahat-jahatnya pekerjaan kita yang suka mengambil hak yang bukan milik kita, jangan sampai kita juga membantu tuhan untuk mengambil nyawa mereka, itulah pesan dari kak Feni yang selalu kami pegang teguh kak" tukas Christy mulai mengeluarkan nada marah nya.

Feni? Dia hanya terdiam saja, bahkan dia juga tak berani mengeluarkan sepatah katapun untuk merespon ucapan Christy. Dia juga sadar kalau adiknya itu sudah mulai tak bisa menahan emosinya karena telah mengetahui tindakan yang dia lakukan. Feni juga tau sebenarnya yang dia lakukan benar-benar sudah berlebihan, dan semua yang Christy katakan memang benar dan Feni juga mengakui kalau dia memang telah melakukan kesalahan yang besar.

Namun, dibalik itu semua pasti ada alasan tersendiri bagi Feni mengapa dia melakukan kejahatan itu pada keluarga Wilgantara. Tapi tak berhenti sampai disitu saja, Christy masih tetap kekeh mencari alasan itu, bahkan semakin lama dia semakin memaksa Feni untuk mengatakan yang sebenarnya.

"Kak, mau sampai kapan sih kakak harus diam seperti ini. Apa susah nya sih jawab yang sebenarnya. Asal kak Feni tau, awalnya Christy memang ga percaya kalau kakak terlibat dalam masalah ini. Tapi setelah Christy tau langsung dari mulut kakak sendiri,Christy benar-benar ga nyangka kakak bisa sekejam ini,bahkan kakak sendiri lah yang menyuruh Nando dan Ipan untuk melakukannya" ucapnya dengan nada sedikit meninggi.

"Christy benar-benar kecewa sama kak Feni" lanjutnya.

Terselip kata 'kecewa' pada ucapan Christy, membuat Feni yang tadi diam saja menjadi sangat terpukul. Bahkan kini hatinya sakit seperti disayat-sayat pisau. Ia benar-benar ga menyangka kalau Christy akan mengucapkan kata itu padanya, karena selama dia tinggal bersama Christy, dia sama sekali tak pernah menerima kata itu keluar dari mulut adik-adiknya.

𝙶𝚒𝚝'𝚜𝚝𝚘𝚛𝚢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang