Chapter 18

264 40 4
                                    

"Baik,sudah selesai"

"Terimakasih yah dokter"

"Iya sama-sama,kalau begitu saya permisi dulu. Mari semua"

"Iya dok"

Kini Gita sedang berada dirumah sakit ditemani oleh Christy,Shani dan kedua orang tua Shani. Insiden yang baru saja terjadi dirumah Wilgan membuat kegaduhan yang sangat meresahkan, salah satu nya membuat Gita sebagai korbannya. Setelah kejadian itu Gita segera dilarikan kerumah sakit, karena Ia terluka pada bagian lengannya akibat tersayat sebuah pisau yang dilakukan oleh orang asing yang menyusup ke rumah Wilgan.

Sebenarnya Gita sudah berulang kali menolak untuk dibawa kerumah sakit, karena Ia merasa kalau luka pada tangannya itu tak terlalu parah. Tapi karena paksaan dari Shani dan Christy akhirnya dia menerima untuk dibawa kerumah sakit,karena mau bagaimanapun juga mereka sangat khawatir akan kondisi Gita.

Semuanya bermula saat Gita hendak menepis pisau yang dilayangkan orang asing itu pada Wilgan. Dia memang berhasil melindungi Wilgan dari serangan itu, namun nasib buruk terjadi pada Gita. Tak sengaja tepisan pisau itu malah mengenai lengannya,hingga mengeluarkan banyak darah pada lengan Gita dan membuatnya langsung terjatuh ke tanah.

Tanpa merasa bersalah orang asing malah kabur dan lagi-lagi Wilgan gagal untuk menangkap orang itu. Saat itu Wilgan juga tak peduli dengan orang itu, karena Ia fokus pada Gita yang tengah terluka akibat melindunginya. Tak lama juga Jaya dan Christy saat itu baru datang menghampiri Wilgan dan dibuat terkejut dengan kondisi Gita yang sedang terkapar di tanah sambil meringis kesakitan.

Tanpa berlama-lama mereka langsung membawa Gita pulang kerumah Wilgan, dan sesampainya disana Veranda dan Shani juga terkejut melihat kondisi Gita yang penuh dengan darah bercucuran pada bagian lengan kanannya sambil dituntun jalannya oleh Wilgan dan Christy.Saat hendak membawanya kerumah sakit, dengan sifat keras kepalanya Gita malah menolak. Namun, karena adanya paksaan dari mereka semua membuatnya tak bisa berkata apa-apa dan dengan pasrah menerima untuk dibawah kerumah sakit.

Memang luka pada lengan Gita tak terlalu serius, hanya sebuah sayatan yang lumayan panjang dan dalam, namun itu tidak terlalu bahaya. Tapi karena mereka semua sangat takut akan berbahaya bagi Gita, akhirnya mereka memutuskan membawanya kerumah sakit agar segera ditindak lanjutin.

Setelah dokter selesai menangani Gita, dokter itu lalu pergi meninggalkan nya dan mengizinkan yang lainnya untuk melihat kondisi Gita yang sedang berada diruang IGD.

"Kak Gita, kakak gapapa kan? Atau ada yang sakit? Yang mana sakit? Apa perlu kita operasi atau gimana?" tanya Christy bertubi-tubi dengan menampilkan wajah nya yang terlihat sangat panik.

"Kakak gapapa kok dek, kata dokter lukanya ga terlalu parah, jadi ga perlu sampai dioperasi" jawabnya dengan tenang sembari tersenyum pada Christy.

"Tapi kak tadi kakak banyak banget loh ngeluarin darah, Christy takut kakak kenapa-kenapa" timpal Christy.

"Hahaha gapapa kok dek, itu kan tadi, kalau sekarang kan udah diperban jadi darahnya ga bakalan keluar lagi. Jadi kamu tenang aja, karena kakak baik-baik aja" tuturnya sambil terkekeh kecil.

"Tapi kak Gita beneran gapapa kan?"

"Yes. As you can see, I'm much better"

"Kak Gitaaa" rengek Christy langsung memeluk Gita.

"Christy khawatir banget sama kak Gita, Christy sedih lihat kakak terluka seperti ini" ungkap nya sambil menangis dalam pelukan Gita.

"Eh udah dong dek jangan nangis, kan udah kakak bilang kalau kakak itu udah baik-baik aja. Kamu jangan nangis lagi dong, malu dilihatin banyak orang ini" ucap Gita.

𝙶𝚒𝚝'𝚜𝚝𝚘𝚛𝚢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang