Chapter 36

186 31 2
                                    

"KAK GITAA!!" teriak Christy usai terbangun dari pingsan nya.

Sontak Gita yang sedari tadi menemani Christy di dalam ruangan uks itu terkejut dengan teriakan Christy itu. Dia yang memang sudah berada di samping bangkar adiknya itu, langsung segera menenangkan Christy.

"Dek kamu kenapa?" tanya Gita panik.

Kemudian Christy menoleh ke arah Gita,"Kak Gita? Kak Gita masih hidup?Kak Gita ga tinggalin aku untuk selama-lamanya kan?"

Dengan tatapan kebingungan Ia menjawab, "Hah? Maksudnya kamu apa sih dek? Jelas lah kakak masih hidup, buktinya kakak ada disini nemenin kamu"

"Ah jangan-jangan kamu mimpi buruk ya?" lanjutnya.

Bukannya menjawab, Christy malah bersedih sembari menatap sendu pada kakaknya itu dan tanpa aba-aba dia langsung memeluk kakaknya itu dengan posisi dirinya yang masih terduduk diatas bangkar. Tanpa berpikir panjang, Gita pun langsung membalas pelukan itu.

"Kak Gita. Kakak jangan tinggalin Christy, Christy gamau kalau harus kehilangan kak Gita untuk selama-lamanya" ucap Christy diiringi dengan suara isak tangis yang terdengar dari balik pelukan itu.

"Christy gatau lagi harus gimana kalau kak Gita beneran pergi ninggalin Christy, aku gamau sampai hal itu terjadi kak" tambahnya.

Dengan lembut Gita mengelus rambut Christy, "Hei dek, dengerin ya. Sampai kapanpun kak Gita ga akan ninggalin kamu, kak Gita akan selalu nemenin dan menjaga kamu. Lagian itu kan cuma mimpi buruk kamu aja, kenyataannya kan kakak masih disini sama kamu" ujar Gita menenangkan adiknya itu.

"Tapi bagaimana kalau mimpi itu benar-benar terjadi, bagaimana kalau Pak Wilgantara benar-benar melakukan hal itu pada kak Gita sama seperti apa yang dia lakukan pada kak Jinan" balas Christy.

Sontak Gita pun terkejut mendengar ucapan dari Christy, lalu dia pun langsung melepaskan diri dari adiknya itu.

"Pak Wilgantara? Maksud kamu?" tanya Gita penasaran.

"Kak Gita. Christy mohon sama kakak, stop dekat-dekat dengan keluarga pak Wilgantara. Karena Christy gamau kalau hal buruk yang terjadi dalam mimpi itu benar-benar terjadi"

"Dek maksud kamu apa sih? Kakak masih ga ngerti kamu ngomong apa"

"Kak,pak Wilgantara itu bukan orang yang baik. Asal kakak tau, dia adalah orang yang menyebabkan keluarga kakak hancur. Bahkan dia juga yang membuat kak Jinan kehilangan nyawanya" ungkap Christy.

Kali ini Gita semakin bingung serta kaget dengan perkataan Christy, Ia benar-benar ga menyangka kalau Christy berani bicara seperti itu. Namun saat ini dia masih ragu untuk mempercayai omongan adiknya itu, pasalnya dia tau kalau Christy baru saja bangun dari pingsan nya. Jadi Gita berpikir mungkin itu adalah bagian dari halusinasi mimpi buruk Christy.

"Dek kakak gatau kamu ngomong apa,tapi kakak minta jangan pernah bicara lagi seperti itu. Bagaimana kalau nanti ci Shani dengar, pasti dia akan marah kalau kamu bicara seperti itu tentang papa nya" seru Gita.

"Dek dengar ya, kakak minta kamu jangan jelek-jelekin orang seperti itu kalau ga ada buktinya. Lagian kan kamu itu baru bangun dari pingsan, kemungkinan kamu masih terbawa suasana mimpi buruk kamu itu" lanjutnya.

"Tapi apa yang Christy bilang itu benar kak, kalau pak Wilgantara itu-"

drett

drett

Tiba-tiba saja suara dering yang berasal dari ponsel Gita berbunyi dan membuat perkataan Christy terjeda karena terusik oleh suara tersebut.

"Sebentar dek" Gita pun langsung mengangkat teleponnya itu yang ternyata ada pamggilan dari temannya, Oniel.

Pov telepon

"Halo niel"

"....."

"Oh oke-oke, gue langsung kesana sekarang"

"....."

"Oke"

tutt

"Ee...dek, kakak pergi dulu ya ke ruang guru, kata Oniel barusan buk Melody nyariin kakak. Jadi kamu gapapa kan kakak tinggal dulu, nanti kakak minta tolong sama ci Shani deh biar ngurusin kamu disini" ucap Gita usai selesai dengan telponnya.

"Christy gamau kak kalau sama ci Shani" bantah Christy.

Gita pun mengehela napasnya kasar, "Yaudah nanti kakak minta kak Indah aja yang nemenin kamu disini". Lalu Christy pun langsung membalasnya dengan anggukan kepala tanda setuju.

"Kalau gitu kakak pergi dulu ya, kalau ada apa-apa bilang aja sama kak Indah. Nanti kakak kesini lagi kok"

"Iya kak"

"Cepat sembuh ya adik kakak"

cup

Sebelum pergi Gita menyempatkan diri untuk mencium kening adiknya itu, untung-untung menambah energi pada Christy. Tanpa lama-lama Gita pun akhirnya pergi dari sana, dan meninggalkan Christy sendirian didalam ruangan uks tersebut.

Disaat Gita sudah keluar, tanpa mereka sadari ternyata dari tadi Shani sedang berdiri di sudut luar ruangan, dan telah mendengar semua omongan Gita dan Christy selama didalam ruangan itu.

"Apa maksud Christy bilang kalau papa adalah penyebab keluarga Gita hancur dan membuat kakak nya sampai kehilangan nyawa? Apa mungkin ini ada hubungan nya dengan sikap Christy yang akhir-akhir ini berubah menjadi tidak suka pada keluarga kami?" bisik Shani dalam hati.

****

Sore hari

Seusai pulang sekolah dan rapat harian osis disekolah nya, kini Gita tengah berada dalam perjalanan pulang menuju rumahnya. Kali ini dia tidak bersama Christy, karena saat jadwal pulang sekolah dia langsung meminta Mira untuk menjemput Christy. Karena dia ingin adiknya itu segera istirahat dirumah dan memintanya untuk tidak mengikuti rapat osis.

Selama perjalanan itu, Gita tak berhenti memikirkan sesuatu yang sampai saat ini masih mengusik pikirannya. Yaps! Benar saja. Hingga saat ini Gita masih memikirkan ucapan adiknya itu saat di sekolah pagi tadi. Disatu sisi dia masih ragu untuk percaya akan kebenaran yang dikatakan Christy, namun disini lain dia melihat bahwa ada keseriusan pada adiknya itu saat mengungkapkan kalau Wilgantara adalah penyebab kehancuran keluarganya.

Walaupun dia berusaha menganggap itu semua hanya bagian dari halusinasi Christy, tapi dia juga masih kepikiran bagaimana kalau apa yang diucapkan Christy itu benar. Sangking kepikirannya, dia sampai tak terlalu fokus saat mengemudikan mobilnya. Dan tanpa dia sadari tampak ada seorang pria yang sedang menyeberang, dan menyadari ada adanya pria itu tiba-tiba saja...

Brak!

Gita yang tak dapat lagi mengendalikan laju mobilnya serta pria tersebut yang tak sempat menghindar akhirnya terjadilah sebuah tabrakan diantara keduanya. Memang kecepatan mobil Gita tak terlalu kencang, tapi walaupun begitu akibatnya pria itu terpental tak jauh dari mobil nya. Dengan cepat diapun langsung menginjak pedal rem dan berhenti secara mendadak.

"Astaga gue nabrak orang" gumam Gita panik.

Tak lama kemudian, dia pun melepas seatbelt nya dan langsung keluar dari dalam mobilnya itu. Kemudian Gita langsung menghampiri pria tersebut yang kini tengah terduduk meringis kesakitan.

"Maaf mas, mas nya gapapa?" tanya Gita masih dalam keadaan panik.

"Awss! Saya gapapa kok" jawab pria itu sembari menunduk memegang bagian kakinya yang mungkin terluka akibat tabrakan itu.

"Mas saya minta maaf ya, tadi saya ga fokus nyetirnya. Jadi saya ga lihat mas nya lewat, sekali lagi saya minta maaf ya mas" ucap Gita.

Kemudian pria itu pun menegakkan kepalanya,lalu menoleh ke arah Gita.

"Kamu" ucap mereka bersamaan.

<•---------•>

I'm back!

Gimana suka ga?

Jangan lupa vote

See you next chapter

Terimakasih

𝙶𝚒𝚝'𝚜𝚝𝚘𝚛𝚢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang