Chapter 7

317 44 2
                                    

Brak!!

Dengan perasaan yang masih diselimuti rasa amarah membuat Christy menutup pintu kamarnya dengan membantingnya cukup keras, sehingga membuat seisi ruangan bergema. Ia berjalan ke arah kasurnya dengan menghentak-hentakkan kakinya sembari terus menggerutu kesal.

"Aghh! Kenapa sih hari ini tuh benar-benar bikin gue stres. Tadi pagi disekolah ga ada angin ga ada hujan tiba-tiba aja buk Gaby ngadain ulangan dadakan,padahal kan gue sama teman-teman sama sekali ga ada belajar. Seharusnya itu kasih tau dulu kek, kalau dadakan gini kan nilai gue jadi jelek banget"

"Terus tadi siang dibikin makin kesal sama ulah si Ara, dan sekarang...Aghh!! Kalau gini terus bisa gila gue lama-lama" celetuk Christy kesal sembari memegang kasar kedua sisi kepalanya.

Kemudian Ia merubah posisi duduknya dengan menyenderkan badannya pada headboard tempat tidurnya.

"Kalau tau gini lebih baik gue ikut sama kak Gita aja tadi. Ya walaupun gue ga ada keperluan,tapi setidaknya gue ga liat muka si Ara-Ara itu" gumam Christy menggerutu kesal sembari menyilangkan kedua tangannya di dada.

Mendadak Christy terhanyut dalam lamunan dengan pandangan mata mengarah kedepan. Seketika rasa kesalnya menghilang karena tiba-tiba saja dia teringat kembali akan percakapan antara Ara dan Feni yang sempat Ia dengar.

'Dan satu hal lagi yang saya minta sama kalian. Jangan sampai mereka berdua tau tentang masalah ini, karena saya ga mau melibatkan mereka berdua dalam masalah pribadi saya'

Kata-kata yang diucapkan Feni pada Ara terus membayang-banyangi pikiran Christy, Ia masih mencoba untuk mencerna maksud dari percakapan keduanya. Kecurigaannya terhadap Feni dan Ara terus terbenak di dirinya,karena Christy merasa kalau Feni dan Ara sedang merahasiakan sesuatu.

"Masalah pribadi? Masalah pribadi apa yang dimaksud kak mpen? Terus 'jangan sampai mereka berdua tau'? Maksudnya mereka berdua itu siapa sih? Gue sama kak Gita? Atau siapa sih?" gumam Christy yang terus-terusan bertanya pada dirinya sendiri maksud dari semua obrolan Feni dan Ara di halaman belakang rumah tadi.

Rasa penasaran terus bergulat dalam pikirannya, bahkan Ia sendiri tak bisa melupakan semua hal yang telah Ia dengar. Menurutnya, apa yang telah dibicarakan oleh Ara dan Feni benar-benar masih sangat janggal baginya. Rasa ingin mengungkap semuanya sangat besar tertanam didirinya. Namun apalah daya, Ia sendiri saja bahkan tak mampu mengartikan semua obrolan antara Feni dan Ara.

"Kira-kira kak Gita tau juga ga ya sama masalah yang di maksud kak mpen?" gumam Christy.

"Kamu tau ga thor?"

"Mboh loh, wong urusan kalian ya urus sendiri lah. Ngapain nanya-nanya saya, wong tugas saya bernarasi malah disuruh ikutan mikirin masalah kalian" -author.

"Iya juga sih, tapi..dahlah lupain aja. Lama-lama capek juga mikirinnya, ntar aja gue bahas lagi setelah kak Gita pulang" lanjut Christy.

Merasa tak sanggup lagi dengan rasa penasarannya, akhirnya Christy pasrah dan mencoba melupakan semua obrolan antara Feni dan Ara. Tak sengaja pandangan matanya teralihkan pada sebuah aquarium berukuran sedang yang berada di dalam kamarnya. Tanpa berpikir panjang, Ia langsung bergegas ke arah aquarium yang berisikan beberapa jenis ikan hias tersebut.

Disaat memandangi semua ikan miliknya, seketika mood nya kembali membaik,karena memang pada dasarnya Christy sangat lah menyukai ikan,apapun itu jenisnya kecuali ikan lohan. Sembari bermain serta memberi makan ikan-ikannya membuat wajahnya yang tadinya cemberut berubah menjadi 'ranger kuning!' eh bukan dong,berubah menjadi senyuman.

**

Tak terasa hari mulai gelap, kini Gita dan Shani masih berada di rumah buk Melody. Setelah berjam-jam mereka mengerjakan tugas dari sekolah, akhirnya mereka bisa bernapas lega karena semua tugasnya dapat terselesaikan dengan baik.

𝙶𝚒𝚝'𝚜𝚝𝚘𝚛𝚢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang