Chapter 21

224 38 3
                                    


PEMAKAMAN UMUM

KERAMAT JATI

Tulisan tersebut terpampang jelas pada gapura besar sebagai pintu masuk pada kawasan pemakaman. Seperti hari-hari biasa, jika bukan menjelang ramadhan dan lebaran, pemakaman itu tampak sunyi karena hanya beberapa orang saja yang datang berziarah.

Seperti hari ini, di pemakaman itu hanya terlihat satu orang saja yang mengunjungi salah satu makam disana. Tampak pengunjung itu adalah seorang wanita yang kini sedang berlutut pada sebuah makam yang bertuliskan JINAN SAFIRA binti ANDRA SIGIT PRAYOGA pada batu nisan makam tersebut.

Wanita itu terlihat sedang menaburi bunga kembang tujuh rupa diatas kuburan. Tak lupa dia juga menaruh seikat bunga aster kuning dekat batu nisan makan tersebut, kemudian wanita itu juga mengusap-usap batu nisan itu.

"Hai Jinan, ini gue Feni. Gue kembali lagi kesini, karena jujur gue kangen banget sama lu dan gue juga pengen cerita banyak sama lu nan" ucap wanita itu yang ternyata adalah Feni.

"Lu tau ga nan, akhir-akhir ini gue senang banget lihat perkembangan adik lu, Gita. Setiap hari gue selalu dibuat kagum sama dia, mulai dari berbagai berprestasinya di sekolah, sifat tanggung jawabnya,kegigihan dan kerja kerasnya, serta banyak hal lain yang ada pada diri Gita. Semakin hari gue semakin merasa kalau semua kepribadian Gita benar-benar mirip dengan lu Jinan. Andai saja lu masih ada didunia ini, pasti lu juga akan bangga lihat Gita yang sekarang. Dan andai saja laki-laki bajingan itu-" timpal nya kemudian menjeda ucapannya.

Feni menghela napasnya kasar dan tak sengaja air mata nya kini telah jatuh mengenai bunga aster yang Ia bawa tadi.

"Jinan hiks gue minta maaf hiks, gue udah gagal menjadi sahabat yang baik, gue jahat Jinan..gue jahat" lirih nya semakin tak kuasa menahan tangisnya.

"Dulu gue memang pernah berjanji sama lu untuk jaga keluarga lu, tapi semua itu gagal nan. Gue ga bisa ngelindungi tante Nabilah dari kejamnya om Andra. Dan sekarang gue juga gagal menjadi kakak yang baik buat adik lu nan, bukannya mengajari nya hal yang baik, tapi gue malah menjerumuskannya pada tindakan kriminal. Gue benar-benar minta maaf nan, gue gagal menjalankan semua permintaan terakhir lu nan hiks" isak nya yang semakin tak bisa menahan tangisnya.

"Kalau lu mau marah sama gue, gue ikhlas nan. Karena memang gue itu ga pantas jadi sahabat yang baik buat lu,gue jahat nan, gue jahat" lanjutnya.

Cukup lama Feni menangis didepan makam Jinan, yang tak lain adalah kakak kandung Gita. Ia tak bisa lagi membendung kesedihannya saat mengingat kembali kenangan masa lalu nya bersama dengan Jinan. Ntah apa yang terjadi pada masa lalu nya sehingga Ia juga tak berhenti mengucapkan kata 'menyesal' didepan makam sahabatnya itu.

drett
drett

Ditengah suasana hati nya yang masih bersedih, tiba-tiba ponsel Feni berbunyi,Feni tersentak dan langsung melihat ponselnya.

Pov telepon

"Halo"

"...."

"Baik,saya segera kesana"

"...."

tutt

Setelah selesai menerima telepon, Feni kembali menyimpan ponselnya dan kemudian membersihkan celananya yang kotor terkena tanah kuburan.

𝙶𝚒𝚝'𝚜𝚝𝚘𝚛𝚢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang