Bab 15. Berangkat bersama

92 12 2
                                    

Setelah menjalani hari Minggu, saatnya kembali ke hari Senin. Hari untuk memulai aktivitas kembali, sebelum hari Minggu datang lagi.

Hari ini adalah, hari dimana 8 remaja itu akan berangkat bersama-sama ke sekolah untuk pertama kalinya.

Halilintar dan Taufan, sama-sama di belikan mobil oleh Kaizo, walaupun mereka belum punya SIM, tapi peraturan sekolah mengizinkan untuk berkendara ke sekolah.

Mereka memang cukup famous di sekolah, terutama, Halilintar, Fang, Ice dan Solar. Namun karena mereka, Taufan dan adik-adiknya yang lain pun jadi ikut populer.

*****
Singkat cerita, kini tiba waktunya pulang sekolah. Taufan yang sedang menunggu Blaze malah terkejut karena, yang datang bukan Blaze melainkan Ice.

"Blaze mana, kok malah lo yang datang, bukannya lo pulang bareng Bang Hali?" Tanay Taufan heran

"Mereka lagi ekstra basket, udahlah Bang gue ngantuk pengen tidur, ayo kita pulang" Ajak Ice langsung masuk mobil.

"Tunggu, maksud lo Blaze ikut basket?" Tanya Taufan tidak percaya.

"Tepat sekali Bang" Ucap Ice enteng

"Gue harus kesana sekarang, Gempa, Thorn kalian tunggu di mobil gue segera kembali" Ucap Taufan.

*****
Sesampainya di Lapangan Basket Taufan melihat, saudara-saudaranya yang sedang bermain basket. Melihat Blaze yang begitu bahagia ketika memainkan bola oranye tersebut membuat Taufan enggan untuk menghentikannya.

Diapun memilih untuk duduk di bangku dekat lapangan sambil memperhatikan saudara-saudaranya bermain. Tanpa memperdulikan saudaranya yang sedang menunggu di mobil.

*****
Beberapa menit kemudian, latihan basket mereka telah selesai. Pak Angkasa, guru olahraga mereka sekaligus pelatih basket di SMA Katulistiwa menghampiri Blaze, Fang, Hali dan Solar yang sedang duduk berdekatan sambil menetralkan napasnya.

"Hai, kamu Blaze kan, anak dari kelas XI MIPA 2?" Tanya Pak Kasa.

"Iya Pak, saya baru pindah ke sekolah ini 1 minggu yang lalu" Ucap Blaze.

"Dari awal, saya memang suka dengan permainan basket kamu. Kebetulan saya memang sedang mencari kapten basket, mengingat Fang yang sudah kelas 12, jadi tidak mungkin saya bebankan tanggung jawab ketua tim basket pada Fang" Ucap Angkasa tersenyum ramah.

"Tapi, bukankah ini baru semester awal, saya masih bisa mengemban tanggung jawab itu Pak" Ucap Fang.

"Saya senang dengan semangat dan pengabdian kamu pada tim ini, Fang. Tapi Bapak tidak ingin membebani kamu. Jadi mulai sekarang Blaze yang akan menggantikan posisi kamu" Ucap Pak Angkasa pada Fang.

"Apalagi kalian ini saudara, nanti kamu bisa kondisikan dengan Blaze, apapun yang terbaik untuk tim ini" Ucap Angkasa lantas menepuk pundak Fang.

Fang hanya mengangguk, sedangkan Halilintar, Blaze dan Solar hanya tersenyum senang.

"Ini baru Abang gue, jujur gue akui, permainan lo emang keren sih Bang, sama kayak Kak Fang" Ucap Solar merangkul Blaze.

"Blaze lo kok nggak bilang ikut ekskul kayak gini?" Tanya Taufan mengahmpiri mereka.

"Maaf Bang, gue emang sengaja nggak bilang, karena gue tahu lo pasti nggak setuju" Ucap Blaze.

"Kenapa lo nggak setuju?" Tanya Hali pada Taufan.

"Gue cuma takut dia kecapekan, tapi ngelihat lo yang baik-baik aja kayak gini, ya udah nggak papa deh, selamat ya, lo udah berhasil gantiin posisi si duri landak ini" Ucap Taufan dengan santainya.

"Apa lo bilang?" Tanya Fang geram.

"Bang!!" Panggil Gempa dari arah belakang.

"Tadi katanya cuma sebentar, udah setengah jam lo kita nunggu di mobil" Protes Duri.

"Iya sorry, sorry, oke deh kita pulang sekarang" Ucap Taufan dengan watadosnya.

"Sorry, sorry, nggak enak tahu Bang tidur di mobil, pokoknya gue mau pulang sekarang, mau turu" Ucap Ice, yang kesal, sambil menunjukkan ekspresi mengantuknya.

"Heh Ice, jangan turu-turu aja lo, mandi ganti pakaian dulu, jangan kebiasaan" Peringat Hali

"Hmm, kalo inget" Ucap Ice, berjalan mengikuti Taufan dan yang lain ke parkiran.








Kayak gini aja ya hehehe

Lagi males bikin konflik

Happy reading ya guys

See you

👋😁

SAVIOUR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang