Bab 12. Latihan

205 22 11
                                        

Setelah selesai sarapan, Kaizo memutuskan untuk mengajak mereka ke ruang bawah tanah.

Untuk Halilintar, Fang, Ice dan Solar mereka sudah terbiasa dengan ruang ini. Ini adalah tempat latihan mereka setiap hari Minggu. Baik itu sparing, latihan melempar pisau, dan latihan menembak.

Kaizo memang sengaja menyiapkan ruangan ini untuk melatih kemampuan mereka dalam melindungi diri sendiri. Karena Kaizo tahu jika dia tidak mungkin bisa terus berada di dekat adik-adiknya. Oleh karena itu, terciptalah ruang latihan ini.

"Wah Bang Kaizo keren bisa bikin ruangan kayak gini di bawah rumah kita" Ucap Blaze kagum.

"Iya, ini adalah tempat latihan mereka berempat. Dan sekarang, kalian juga harus mengikuti latihan disini tiap Minggu. Abang ingin kalian semua bisa saling melindungi nantinya" Ucap Kaizo menjelaskan.

"Nanti, untuk urusan sparing dan baku hantam kalian bisa berlatih dengan Fang, Halilintar dan Solar. Dan untuk urusan ketepatan, kalian bisa berlatih bersama Ice. Dia ini memang tidak bisa berkelahi, tapi lemparan pisau dan tembakannya selalu tepat" Ucap Kaizo menepuk pundak Ice.

"Kalo gitu, Thorn latihan sama Ice aja, Thorn juga nggak suka baku hantam" Ucap Thorn sangat bersemangat.

"Nah Thorn sudah memutuskan, bagaimana dengan kalian?" Tanya Kaizo pada ketiga orang lainnya (Taufan, Gempa dan Blaze).

*****

Akhirnya mereka bertiga memutuskan untuk ikut sparing. Taufan dan Blaze ternyata cukup pandai dalam berkelahi, mereka sangat aktif saat menghindar dan melayangkan pukulan serta serangan-serangan dalam bentuk lain seperti, menendang, menyikut dan membanting lawan.

Sedangkan Gempa, tampak kesulitan saat latihan dengan Fang. Gempa sering salah sasaran dalam memukul lawan. Dan kurang lincah dalam menghindar. Namun Fang akui kekuatannya dalam memukul lawan tidak diragukan lagi. Sekali dia menonjok wajah Fang, Fang malah langsung tersungkur ke lantai, dengan bibir yang mengeluarkan darah.

Karena hal itu, Fang jadi merasa bahwa Gempa sepertinya memiliki dendam pribadi padanya. Hasil pukulannya begitu kuat, sama seperti kekuatan pukulan Halilintar. Hanya saja dia kurang tepat dalam melancarkan serangannya.

Sedangkan di ruang senjata, Ice sedang melatih Thorn melempar pisau ke apel-apel yang sudah tergantung di ruangan itu.

"Nah Thorn, kamu lemparkan pisau-pisau ini ke buah apel yang udah di gantung itu. Pastiin lemparannya tepat. Dan jangan sampai apel itu terbelah. Cukup pisau itu tertancap di buah apelnya" Ucap Ice.

Ice lalu memberi contoh pada Thorn terlebih dahulu, dia melemparkan pisau ke arah salah satu apel, dan....

CLACK!!!

Pisau itu tertancap dengan sempurna di apel yang kini bergoyang, setelah terkena lemparan pisau dari Ice.

Thorn pun mencoba, namun lemparannya masih kurang tepat. Sudah setengah jam Thorn mencoba dan akhirnya dia berhasil. Dia pun mencoba untuk yang kedua kalinya, dan berhasil kembali.

"Bagus Thorn, kalo lo terus memainkan permainan lempar pisau ini dengan sempurna, lo  bisa ikut gue, tanpa harus ikut berkelahi. Kita jadi penyerang jarak jauh aja" Ucap Ice.

"Iya, Bang Ice, Thorn suka main lempar pisau" Ucap Thorn melempar pisau lagi dan lagi-lagi tembakannya tepat.

*****
Sedangkan di ruangan sparing....

"Woy berhenti woy, lo mau bunuh saudara lo sendiri. Inget dia ini adik lo" Ucap Fang melerai Blaze yang memukul Solar secara membabi buta. Memang Solar lah yang latihan bersama Blaze, karena Fang latihan dengan Gempa, sedangkan Halilintar latihan bersama Taufan.

"Biarin aja, Aze kesel sama dia, dia bilang pukulan Aze lemah. Sekarang Aze pengen buktiin siapa yang lemah" Ucap Blaze yang emosinya tidak terkontrol. Dia ingin menyerang Solar lagi tapi tubuhnya di tahan oleh seseorang.

"AZE!! CUKUP!! Jangan bikin masalah Aze, cukup, lo nggak lemah, gue tahu lo nggak lemah" Ucap Taufan, yang kini menahan tubuh Blaze yang masih terus memberontak. Sampai akhirnya tubuhnya melemah dan jatuh berlutut di hadapan Taufan.






Besok udah senin aja nih guys
Semangat!!!

Cuma pengen bilang itu sih

Happy reading ya guys
Maaf jika tidak masuk akal

Lagi malas mikir, sehingga terciptalah karyaku yang amatir ini

See you 👋😁

SAVIOUR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang