Bab 19. Pertengkaran

106 9 16
                                    

Akibat reaksi alergi Fang yang terlalu parah, akhirnya Hali, Solar dan Taufan membawa Fang ke rumah sakit. Tidak lupa dia juga menghubungi Kaizo tentang kondisi adiknya.

"Hali, bagaimana kondisi Fang sekarang?" Tanya Kaizo begitu khawatir, dia segera menghampiri Hali yang masih berdiri di depan ruang ICU.

"Fang kritis Bang, kata Dokter dia mengalami syok anafilaksis, karena alerginya, dan dia harus dirawat secara intensif sekarang" Ucap Hali, dengan tatapan kosongnya.

"Ini semua karena Thorn, kalau dia nggak bawa bunga masuk ke dalam rumah, mungkin Bang Fang nggak akan kayak gini" Ucap Solar geram.

"Maksud kamu apa Solar?" Tanya Kaizo bingung,  karena Solar terlihat begitu emosi.

"Bang Fang mengalami gejala alergi, karena Thorn bawa bunga masuk ke dalam rumah. Awalnya Bang Fang cuma bersin-bersin aja, tapi tiba-tiba, dia sesak nafas, dan seluruh tubuhnya mengalami ruam, dan itu semua gara-gara Thorn" Ucap Solar menjelaskan.

"Lo jangan ngomong sembarangan ya, gue yakin Thorn pasti nggak sengaja" Ucap Taufan.

"Gue nggak peduli dia sengaja atau nggak, intinya gue tahu kalian itu cuma bawa masalah buat kita" Ucap Solar emosi.

"Apa maksud lo hah?" Tanya Taufan juga ikut tersulut emosi.

"Lo pikir gue nggak tahu, lo itu hackers kan, dan lo udah kerjasama sama perusahaan Danendra buat bobol akun perusahaan Rajendra. Gue pikir, Om Arka dendam sama kita karena Bang Kaizo gabungin perusahaan Dwijendra dengan Raditya. Tapi ternyata lo sendiri yang cari masalah buat kita Bang, jangan lo kira gue nggak tahu" Ucap Solar meninggikan nada suaranya.

"Solar tenang ingat ini rumah sakit!!" Peringat Hali.

"Apa benar itu Taufan? Ternyata benar ucapan Om Arka, bahwa kamu sendiri yang sudah menggali lubang kematian untuk keluargamu sendiri" Ucap Kaizo lirih, kali ini dia benar-benar kecewa.

"Bang, gue bisa jelasin ke kalian, gue itu cuma..."

DRRT!!! DRRT!!!

Suara handphone Taufan berhasil mengehentikan ucapannya. Dia segera mengangkatnya, dan tidak lupa menekan tombol loud speaker, agar semua bisa mendengar ucapannya.

"Ya Halo Gem? Ada apa?" Tanya Taufan, mencoba bicara dengan tenang.

'Halo Bang, Ice pingsan Bang, Gempa udah coba bangunin buat ngajak makan malam tapi Ice nggak bangun, badannya juga sangat panas' Ucap Gempa yang suaranya panik setengah mati.

"Gem, tenang jangan panik, biar Abang pulang ke rumah sekarang, kalau memang kondisinya memburuk kita bawa dia ke rumah sakit" Ucap Hali, tanpa babibu lagi dia langsung pergi menuju ke parkiran rumah sakit.

*****
Kini mereka semua sedang berada di rumah sakit. Melihat kondisi Ice yang mengenaskan tadi, Halilintar segera membawa Ice ke rumah sakit. Tak lupa, dia juga mengajak ketiga adiknya yang lain ikut ke rumah sakit.

Kini Taufan, Gempa, Blaze dan Thorn ada di ruangan Ice. Sedangkan Kaizo, Hali, dan Solar berada di ruang rawat Fang. Fang memang baru saja dipindahkan ke ruang rawat biasa, karena kondisinya yang mulai membaik, meskipun masih harus diperiksa secara intensif.

TOK!!! TOK!!!

Pintu di ruang rawat Fang diketuk, dan menampilkan Taufan dan Thorn yang masuk ke dalam.

"Jauh-jauh Thorn, jangan sampai alerginya Bang Fang kumat lagi, apalagi lo kan nggak ganti baju habis nyentuh bunga tadi" Ucap Solar sinis.

"Bisa nggak sih, ngomongnya yang sopan, emang lo pikir Thorn itu virus apa?" Ucap Taufan ikut emosi.

"Lo bisa nggak sih, nggak usah ribut disini. Mending lo berdua keluar aja deh. Lo berdua tuh yang kayak virus" Ucap Halilintar menatap tajam keduanya.

Dan akhirnya mereka berdua pun diusir oleh Hali keluar ruangan.

"Sini Thorn" Panggil Fang begitu lemah.

Thorn dengan ragu melangkah mendekati Fang, dia teringat dengan ucapan Solar.

"Kenapa nangis? Gue nggak papa kok" Ucap Fang tersenyum, dia mencoba menghapus air mata yang membasahi pipi Thorn.

"Maaf....hiks" Ucap Thorn begitu lemah, suaranya tenggelam dalam tangisannya.

*****
Sedangkan di luar ruangan Taufan masih saja berdebat dengan Solar.

"Dengar ya Bang kalau sampai Bang Fang kenapa-kenapa, gue nggak akan maafin Thorn" Ucap Solar mengancam.

Tiba-tiba....
Halilintar keluar dari ruangan Fang dengan kondisi panik.









Lagi pengen bahas duo fotosintesis

🍀🍀

Aku kasih semanggi berdaun empat

Semoga bab kali ini disukai para readers ku yang setia

Maaf kemarin salah nulis judul bab
Seharusnya bab 18, eh malah ku tulis 19

Hehehe maklum Author kemarin lagi oleng

SAVIOUR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang