Di gedung tua tempat Solar disekap...
"Bagaimana Probe, apakah semua anak buah kita sudah bersiap?" Tanya Gopal.
"Iya sudah Bos, mereka sudah siap untuk menyergap mereka" Ucap Probe
"Ingat pastikan anak buah kita menghabisi mereka semua, kecuali 1 orang" Ucap Gopal menunjukkan sebuah foto pada Probe.
"Baik Bos, itu bisa diatur" Ucap Probe.
Solar yang mendengar percakapan itu hanya diam saja, tubuhnya memang sudah pegal dan kesemutan karena terikat sejak kemarin.
*****
Akhirnya, mereka bertujuh sekarang telah sampai di gedung tua tersebut."Kita udah sampai, habis ini gimana?" Tanya Fang.
"Apa kita langsung masuk saja?" Tanya Halilintar.
"Kita langsung masuk saja Bang, tapi kita harus hati-hati, suasana rumah ini sangat sepi, gue yakin mereka sebenarnya sedang bersembunyi dan udah siap-siap buat nyerang kita" Ucap Ice waspada.
*****
Dan benar saja, begitu mereka memasuki gedung tersebut mereka telah dikepung oleh 20 orang pria dewasa, mungkin tubuh mereka memang tidak begitu kekar, tapi mereka semua membawa senjata berupa balok kayu.Gempa tampak panik, dia kini di hadang oleh 3 orang, dia tahu dia memang tidak bisa berkelahi, tapi dia berusaha mengingat semua gerakan yang diajari oleh Fang untuk menghindari pukulan-pukulan orang itu tidak lupa ia juga tetap berusaha memukul lawan dihadapannya.
Fang menyerang lawannya sambil tersenyum kearah Gempa, dia senang karena Gempa berhasil menumbangkan lawan dengan pukulannya. Namun saat dia berhasil menumbangkan 1 orang, salah satu dari orang tadi memegangi tubuh Gempa, dan satu orang lainnya berniat memukulinya dengan balok kayu.
Fang yang melihat hal itu langsung meninggalkan lawannya dan segera menghampiri Gempa.
"Berani-beraninya lo mau pukul adik gue ya, dasar kurang ajar" Lantas Fang menghajar semua orang disana, termasuk lawannya yang belum tumbang yang tadi sempat dia tinggalkan demi menyelamatkan Gempa.
"Dasar pengganggu, biarin gue buat habisin dia" Ucap Orang itu, menunjuk Fang dengan balok kayunya.
Fang baru tersadar jika preman itu, sama sekali tidak mengincarnya. Dia hanya mengincar seseorang yang kini dia lindungi di balik punggungnya, yaitu Gempa.
Sedangkan di lain sisi Halilintar sedang bertarung secara membabi buta, dia melancarkan pukulan dan tangkisannya yang tepat dan kuat. Sampai akhirnya ada seseorang yang ingin memukulnya dari belakang, bersamaan dengan peluru yang melesat kencang kearahnya.
Peluru itu tepat mengenai kepala orang yang hendak memukul Hali dari belakang. Rupanya peluru itu berasal dari adiknya sendiri Thorn. Namun tembakan mendadak itu berhasil membuat Halilintar mematung saking syoknya.
"Bang Hali jangan bengong" Teriak Taufan dari arah lain, dia masih berkelahi dengan beberapa orang, sambil perhatiannya tertuju pada Halilintar.
Kali ini dia berusaha menghampiri Halilintar yang hampir di pukul dengan balok kayu dari arah samping.
BUGH!!!
Balok itu mendarat dengan begitu mulus di pundak seseorang, dia adalah Taufan. Akibat rasa sakit di pundaknya Taufan pun limbung ke depan dan menabrak tubuh Halilintar. Seketika Halilintar pun tersadar dari lamunannya. Tak lupa juga dia menarik paksa balok kayu dari tangan penjahat yang memukul Taufan, dan segera memukul penjahat itu dengan sangat keras tepat di bagian kepalanya.
"Fan, bangun Fan. Lo nggak papa kan?" Halilintar mengguncang tubuh Taufan, berusaha membangunkannya. Dia sama sekali tidak memperdulikan para anak buah Gopal yang lain sekarang tengah mendekatinya dan akan segera menghabisinya.
DOR!!!
DOR!!!Suara tembakan kembali terdengar dari arah belakang Halilintar.
Happy reading ya guys
Happy weekend
Dan selamat malam mingguanSee you
👋😁

KAMU SEDANG MEMBACA
SAVIOUR
Fiksi PenggemarSAVIOUR Artinya penyelamat, pelindung atau penjaga. Penggambaran yang tepat untuk mereka berdelapan Mampukah mereka menyelamatkan satu sama lain, demi menghadapi kerasnya dunia dan hitam putihnya kehidupan Konflik, tekanan, keluarga, rahasia semuany...