Bab 2. Kembali

178 21 3
                                    

Keesokan paginya, Taufan sudah duduk anteng di meja makan dia sedang menunggu Blaze dan Thorn yang tengah bersiap untuk pergi ke sekolah. Karena kebetulan toiletnya hanya ada 2 jadi mereka harus mandi secara bergilir.

"Ayo sarapan dulu!"Ucap Taufan, setelah melihat kedua adiknya keluar kamar, sedangkan Gempa sedang menata piring dan menuang air putih.

"Males ah Bang, gue lagi pengen makan bakso, gue sarapannya di kantin sekolah aja ya Bang" Ucap Blaze.

"Blaze sarapan itu penting, lagipula makan bakso itu kan gak mengenyangkan, mending kamu makan nasi goreng ini aja, nanti kamu beli bakso pas jam makan siang aja" Ucap Gempa, sambil menyodorkan sepiring nasi goreng yang tadi disendokkan untuk Blaze.

"Makasih Bang Gem" Ucap Blaze sambil mengaduk makanannya.

"Jangan diaduk, dimakan Blaze" Tegur Taufan.

"Makan Bang Blaze, lihat makanan Thorn udah habis, masakan Bang Gem, memang terbaik deh" Ucap Thorn sambil memperlihatkan piringnya yang sudah kosong.

****

SKIP di sekolah...

Kini mereka berempat sudah sampai di gerbang sekolah. Mereka memang datang ke sekolah dengan berjalan kaki.

"Wah jadi ini yang namanya SMA Katulistiwa? Keren banget" Ucap Thorn sambil berlari sedikit ke tengah dan menatap ke sekeliling sambil memutar tubuhnya.

Tiba-tiba.... Tit...tit.ti.tit.

"Woy jangan berdiri di tengah jalan kek, lo mau mati muda?" Ucap seseorang yang mengendarai motor ninja putihnya dengan helm full face, yang terpasang di kepalanya.

Mendengar suara itu, Thorn pun berbalik, sehingga wajahnya bisa dilihat oleh sang pengendara motor.

"Solar?" Ucap Thorn sambil tersenyum.

"Thorn ini lo kan?" Ucap Solar, sambil melepaskan helmnya.

"Bukan dia ini makhluk astral, anaknya Jin, ya iyalah ini kita, bukannya Abang kesayangan lo yang suruh kita pindah kesini?" Ucap Taufan angkat bicara.

"Bisa nggak sih, lo jawabnya yang bener?" Tanya Halilintar menyela, dia sampai turun dari motornya.

"Udahlah Bang Hali, Bang Upan jangan mulai lagi deh" Ucap Gempa melerai Kakak-kakaknya yang saling menunjukkan tatapan membunuh.

"Udahlah Gem ini urusan mereka berdua, mending lo jangan ikut campur deh" Ucap Fang, masih nangkring di motornya.

"Lo diem, gimanapun juga Gempa ini juga kembaran kita, lo yang cuma makhluk asing dari alam lain mending diem deh" Ucap Taufan mengalihkan tatapannya ke Fang.

"Dia itu juga saudara kita kalau lo lupa" Ucap Solar.

Tiba-tiba Blaze datang menuju mereka dan

BRAK!!!

Blaze langsung menendang motor Solar, sampai Solar jatuh dan sebelah kakinya tertimpa body motor.

"Akh... Kaki gue" Rintih Solar.

"Nggak dia bukan saudara kita, Aze benci sama dia, kamu lebih belain dia daripada Bang Upan, Aze benci sama Solar" Ucap Blaze langsung mencengkram kerah baju Solar, yang bahkan saat ini kakinya tertimpa motor.

"Berani-beraninya lo kasar ke adik gue" Ucap Halilintar, lantas mengangkat tangannya hendak memukul.

"Dia juga adik lo, kalau lo lupa" Ucap Taufan meniru gaya bicara Solar, sambil mencengkram tangan Hali, yang hendak memukul Blaze. Tapi setelah itu dia melepaskannya kembali

"Ternyata, lo nggak berubah ya Blaze, masih sekasar dulu" Ucap Ice kecewa, lalu membantu Solar mendirikan motornya.

"Tahu apa lo soal Blaze, hah?" Bentak Taufan pada Ice.

"Udah cukup Fan, kita udah terlalu lama ngehalangin jalan" Ucap Halilintar, dia hanya ingin mengakhiri perdebatan itu.

Akhirnya Halilintar dan yang lainnya, segera berlalu dari tempat itu, untuk memarkirkan motornya.

"Bang hiks..., Maafin gue Bang hiks.., ini semua salah gue" Ucap Blaze. Tatapan matanya kembali normal, dan itu artinya Aze sudah pergi, dan sekarang yang dihadapannya adalah Blaze yang asli.

"Apa ini juga gara-gara Thorn Bang?" Ucap Thorn juga merasa bersalah.

Taufan pun menarik kedua adiknya ke dalam pelukannya.

"Ini bukan salah kalian kok" Ucap Taufan tersenyum ke arah mereka, meskipun matanya berkaca-kaca.

"Udah ya, mending sekarang kita ke ruang Kepsek, nanyain kelas kita" Ucap Gempa, mengakhiri suasana yang emosional ini.






Happy reading ya guys
Maaf, ternyata author nggak bisa bikin cerita action

Jadi ceritanya akan bertema Hurt/comfort dan drama family

Maklumlah, Author kan penulis amatir

😁😁

SAVIOUR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang