31. Menuju Lokasi

71 8 2
                                    

Keesokan harinya, di kediaman keluarga Raditya semua orang tengah sibuk mempersiapkan diri untuk menghadapi segala kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.

"Semuanya, ini gue kasih ke kalian masing-masing 1, gue tahu kalian nggak terbiasa pakai atau bawa-bawa senjata, tapi kalian bisa pake ini untuk melindungi diri sendiri, dan saat dalam keadaan terdesak" Ucap Ice, menyerahkan pistol ke saudara-saudaranya.

"Ini serius? Apa lo mau kita jadi seorang pembunuh?" Tanya Fang bingung.

"Serius, ini semua demi Solar, gue tahu kita emang harus menyelamatkan dia. Tapi kita juga nggak boleh lupa ke diri sendiri, dan kita harus tetap saling menjaga satu sama lain" Ucap Hali menjawab pertanyaan Fang.

"Oke kalo gitu, kita berangkat sekarang" Ucap Taufan.

****

Di tempat lain...

"Bagaimana Adudu, apa mereka sudah bergerak sekarang?" Tanya Gopal pada anak buahnya.

"Sudah Bos, mereka semua sudah berangkat dalam 1 mobil" Ucap Adudu, anak buah Gopal yang diminta untuk mengawasi keluarga Raditya.

"Bagus, mereka semua memang harus datang, karena aku sudah menyiapkan segalanya, Ayahku bilang kita bisa menghabisi mereka semua hari ini" Ucap Gopal

"Tapi Bos, sepertinya orang yang bernama Kaizo itu, tidak ikut bersama mereka" Ucap Adudu

"Baiklah, sebaiknya aku lapor ke Ayahku dulu, mungkin dia punya rencana lain, kau bisa kembali kemari" Ucap Gopal lantas menutup telepon.

*****
Setelah Gopal melapor ke Ayahnya....

"Jadi dia sengaja bersembunyi rupanya, apa dia tidak takut jika aku akan menghabisi adik-adiknya. Benar-benar tidak punya hati, bahkan saat tahu keluarganya terancam dia masih mencoba untuk sembunyi" Ucap Gamma emosi.

"Gopal, aku ingin anak buah kita menghabisi mereka semua, kecuali 1, Fang Dwijendra jika Solar tidak cukup untuk membuatnya datang kemari, aku yakin dia akan datang demi adiknya" Ucap Gamma memberi perintah.

"Bukankah Ayah ingin balas dendam pada Taufan, kenapa sekarang Ayah mengincar Bang Kaizo?" Tanya Gopal bingung.

"Kau tidak perlu tahu Rian, dan aku memang tidak ingin kau tahu" Ucap Gamma tersenyum.

*****

"Fang kita parkir disini aja" Ucap Taufan.

"Emang dimana tempatnya?" Tanya Fang.

"Nggak jauh dari sini, tempat itu sedikit masuk ke hutan, jadi kita nggak usah bawa mobil, kita parkir di pinggir jalan aja, biar lebih gampang kabur" Ucap Taufan.

"Bang, perasaan gue nggak enak, kenapa kita nggak tunggu Bang Kaizo aja" Ucap Gempa.

"Bener apa kata Bang Gem, sebenarnya tindakan kita emang terlalu terburu-buru. Lagian gue yakin Solar pasti baik-baik saja. Justru sekarang gue malah khawatir sama kalian semua" Ucap Ice yang memang gelisah sejak kemarin.

"Maksud lo apa Ice, please jangan pesimis kayak gitu. Kita semua akan baik-baik aja, inget apa kata Solar selama kita bersama kita akan baik-baik aja" Ucap Blaze.

"Iya benar apa kata Bang Blaze, kita harus percaya sama Ucapan Solar. Bukan ucapan Bang Upan, Bang Upan cuma bawa kita ke dalam bahaya, sekarang aja kita datang kesini karena ngikutin ide dari Bang Upan kan. Jadi wajar kalau kita kenapa-kenapa, Bang Upan kan pembawa sial" Ucap Thorn dengan watadosnya.

"Thorn nggak boleh ngomong kayak gitu, bagaimanapun juga Bang Upan sudah berusaha buat bantuin Solar kan, kalau nggak, nggak mungkin kita bisa tahu Solar ada dimana. Jadi jangan ngomong kayak gitu lagi" Ucap Gempa menasehati.

Thorn hanya bisa mencebikkan mulutnya sebal.

"Udah omongan Thorn jangan dimasukin ke hati ya. Dia ngomong kayak gitu karena dia lagi khawatir sama Solar. Lo tahu sendiri kan, dia itu kembarannya. Jadi ikatan batinnya jauh lebih kuat dibandingkan kita" Ucap Hali menenangkan.

Kini mereka sedang berjalan beriringan memasuki kawasan hutan itu, perasaan mereka memang sedang tidak karuan, terutama Taufan, pikirannya sekarang bagaikan benang kusut. Terutama sejak mendengar kata-kata Thorn.

Taufan tidak menyangka bahwa sesuatu yang dia lakukan selama ini hanya demi saudara-saudaranya, justru sekarang malah mengancam mereka sendiri. Padahal dia hanya ingin melindungi saudara-saudaranya, seperti nasehat yang dikatakan mendiang Ayahnya dahulu.

Pikiran Taufan kini penuh dengan penyesalan dan pertanyaan yang entah harus seperti apa menjawabnya, kenapa harus Solar, kenapa bukan dirinya saja yang ditangkap dan dihabisi oleh Gopal dan Gamma Danendra. Kenapa harus melibatkan saudara-saudaranya.




Happy reading ya guys

Mana nih yang katanya jadi Saviour

Kok malah nempatin orang yang disayanginya ke dalam bahaya

Kira-kira rahasia apa sih yang nggak perlu Gopal tahu tentang Ayahnya

See you guys

👋😁

SAVIOUR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang