Bab 26. Rencana

88 14 0
                                    

Setelah makan malam di rumah keluarga Raditya, Halilintar menahan saudara-saudaranya untuk tidak meninggalkan meja makan terlebih dahulu.

"Gimana Fan, lo udah ketemu jawaban atas pertanyaan kita, apa hubungan Gopal sahabat lo sama Gamma Danendra?" Tanya Halilintar menatap lekat wajah saudaranya.

"Hubungan mereka sangat dekat Bang, mereka adalah Ayah dan anak" Bukan Taufan yang menjawab, melainkan Solar. Ucapan Solar bahkan berhasil membuat Ice tersedak, karena kebetulan Ice memang sedang minum.

"Benar begitu Fan" Tanya Halilintar menatapnya.

"Gue nggak tahu Bang, dan gue nggak peduli, memangnya kenapa kalau dia anaknya Gamma Danendra, jangan kalian pikir hanya karena dia anaknya Tuan Gamma, dia sama jahatnya kayak bapaknya, nggak juga kan?" Jawab Taufan

"Iya juga sih, tapi tetap saja kita harus hati-hati, apalagi lo udah nggak sengaja masuk ke dalam permasalahan mereka. Jadi kita nggak akan tahu kedepannya akan seperti apa" Jawab Fang.

"Denger ya Bang, gue sih nggak peduli lo masih mau percaya sama sahabat palsu lo itu, tapi intinya kalau sampai terjadi sesuatu sama kita-kita karena urusan lo sama dia, gue nggak akan pernah maafin lo Bang" Ucap Solar, langsung pergi menaiki tangga.

"Halah dasar bocah ngambekan" Ucap Taufan memberenggut kesal.

Sedangkan yang lain hanya menatap punggung Solar yang pergi menjauh.

*****

Sedangkan di tempat lain....

"Bagaimana sayang, apa kau sudah mendapatkan banyak informasi untukku?" Tanya Gamma pada putranya.

"Sudah Ayah, ini adalah beberapa informasi dan biodata keluarga Taufan" Ucap Gopal menyerahkan beberapa kertas yang baru saja diprint oleh Gijimo.

"Menarik, kenapa kau kau tidak bilang dari awal bahwa sahabatmu adalah putra dari Amato Raditya?" Ucap Gamma menyeringai.

"Memangnya kenapa Ayah?" Tanya Gopal benar-benar tidak tahu.

"Dasar bodoh, kalau kau bilang sejak awal tentu aku tidak perlu memintamu untuk menemani Gijimo mencari informasi tentang mereka" Ucap Gamma jengkel.

"Kau tahu siapa yang paling aku inginkan dari mereka, untuk membalaskan dendamku?" Tanya Gamma.

"Siapa Ayah?" Tanya Gopal.

"Aku tidak membutuhkan Taufan aku hanya membutuhkan anak ini" Tunjuk Gamma pada gambar seseorang yang ada pada kertas di tangan Gopal.

"Bungsu, dari keluarga Raditya, aku dengar dia sangat cerdik kan? Selain bermaksud menyingkirkan yang paling cerdik di antara mereka, aku juga sangat yakin anak ini sendirilah yang bisa aku jadikan umpan untuk mendatangkan seluruh kakak-kakaknya, termasuk Kaizo dan Fang Dwijendra" Ucap Gamma tersenyum licik.

"Baiklah Ayah, jika itu yang Ayah inginkan" Ucap Gopal ragu.

*****

Keesokan paginya di keluarga Raditya, semua orang sedang berkumpul untuk sarapan, kecuali Solar. Dia memang tadi berangkat lebih awal dengan alasan ada barang yang tertinggal di sekolah.

Dia menemui Gempa untuk meminta ijin, yang kebetulan masih memasak di dapur. Awalnya Gempa tidak mengijinkan, namun saat Solar akhirnya mengaku bahwa dirinya akan pergi ke makam Bundanya sebelum pergi sekolah akhirnya Gempa mengijinkan.

Gempa sangat tahu, bahwa Solar tidak akan bisa dicegah, jika menyangkut urusan dengan Bundanya. Dia sangat tahu betapa dekatnya Solar dan Thorn pada sang Bunda. Gempa pun akhirnya menyiapkan bekal agar Solar bisa sarapan di sekolah.

*****
Di TPU, kini Solar sedang berjongkok di sebuah makam, dimana makam tersebut adalah makam kedua orangtuanya. Sedangkan di sebelahnya lagi adalah makam kedua orang tua Kaizo dan Fang.

Makam itu memang sengaja dibuat berjejer, karena bagaimanapun juga keluarga Fang adalah keluarganya juga. Solar membawa 1 bucket bunga lily putih, bunga kesukaan Ibunya. Tak lupa dia juga melakukan tabur bunga, pada makam Ibunya dan yang lain.

Entah kenapa, akhir-akhir ini perasaannya sering gelisah. Dia selalu merasa akan terjadi sesuatu padanya dan keluarganya. Dan seperti biasanya saat dia merasa gelisah, dia pasti akan datang pada Bundanya, agar merasa jauh lebih baik.







Happy reading ya guys

Akhirnya kali ini Author akan mulai membahas konflik eksternal mereka

Sebenarnya Author lebih suka nulis konflik internal

Tapi akan Author coba, jangan dihujat ya

See you guys

👋😁

SAVIOUR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang