Bab 33. Masih Berjuang

91 13 7
                                    

Keadaan duo temperatur....

"Blaze, hati-hati mereka semua bawa balok kayu" Ucap Ice waspada. Mereka tengah dikelilingi oleh 7 orang.

"Ice, tetep di dekat gue, jangan jauh-jauh, kalau kita bersama kita pasti akan baik-baik saja" Ucap Blaze menggenggam erat tangan Ice.

Genggaman tangan itu mulai terlepas dan Blaze mulai melakukan penyerangan. Dia terus berusaha menghalangi pukulan-pukulan yang ditujukan pada dirinya dan Ice.

Bertarung melawan 7 orang sendirian membuat Blaze kewalahan. Saat temannya yang lain sedang sibuk melawan Blaze, ada satu orang yang menghampiri Ice, dengan balok kayunya.

Ice pun mengeluarkan salah satu pisau lipat miliknya, yang tadi juga sempat dia berikan beberapa pada Thorn.

"Jangan mendekat atau pisau ini akan tertancap di jantung lo sekarang juga" Ancam Ice menodongkan pisaunya.

"Jadi lo mainnya pakai senjata tajam ya, oke kita lihat pisau siapa yang akan tertancap di jantung siapa?" Ucap orang itu, sembari membuka penutup wajahnya dan melempar balok kayu yang dipegangnya. Dia mengeluarkan pisau lipat juga dari saku celananya.

"Rafa?" Ucap Ice membelalak, dia adalah teman sekelas yang pernah Ice laporkan ke BK.

"Iya ini gue Ice, dan gue yang bantu Gopal untuk siapin anak buah sebanyak ini, mereka adalah pasukan dari bokap gue Probe" Ucap Rafa bangga.

"Kurang ajar" Seketika emosi Ice memuncak, dia berusaha menyerang Rafa, dengan apa yang dia bisa. Namun melawan Rafa si berandal sekolah, dengan dirinya yang tidak tahu cara berkelahi, tentu membuatnya kesulitan.

Ice kini telah tersungkur ke lantai, dengan segera Rafa mengambil ancang-ancang untuk menusuk Ice tepat di bagian dadanya. Namun gagal karena aksi dari Blaze yang menendang tubuhnya secara tiba-tiba.

"Menyingkir lo dari tubuh kembaran gue" Ucap Blaze saat menendang tubuh Rafa hingga terguling ke samping.

"Lo lagi, dasar kurangajar, sepertinya gue emang harus singkirin lo terlebih dahulu" Ucap Rafa, mulai menyerang Blaze.

Meskipun Blaze hanya menyerang dengan tangan kosong, namun dia berhasil mengalahkan Rafa dan membuatnya tidak sadarkan diri. Blaze kini memiliki banyak luka gores di beberapa bagian tubuhnya, bahkan pada wajahnya.

"Blaze lo nggak papa kan?" Tanya Ice pada Blaze yang masih berapi-api.

"Lo nggak papa kan Ice?" Bukannya menjawab Blaze malah bertanya balik.

"Gue oke" Ucap Ice mengangguk. Blaze pun hanya tersenyum menanggapi. Mereka pun kembali menyerang anak buah Gopal yang lain, tapi kali ini mereka menggunakan balok kayu.

****
Sedangkan di sisi lain...

"Thorn?" Ucap Halilintar menoleh ke arah belakang.

"Untung ada Thorn, kalau nggak Bang Hali pasti udah celaka, ini semua gara-gara Bang Hali sibuk bangunin Bang Upan. Ternyata benar kan Bang Upan memang pembawa sial" Ucap Thorn seenaknya.

"THORN!!" Teriak Hali emosi, dia hendak berdiri namun tangannya di cekal oleh Taufan.

"Jangan marahin Thorn Bang" Cegat Taufan dia sangat tahu jika Abangnya emosi dia suka kelepasan.

"Thorn, kenapa kamu ngomong gitu, inget Bang Upan juga saudara kita, dan nggak ada yang perlu disalahkan karena kejadian ini, termasuk Taufan. Dan kamu harus ingat Bang Upan rela berurusan sama Gamma Danendra itu semua demi kamu Thorn" Ucap Halilintar, memegang pundak Thorn sembari mengguncangnya.

"Oh jadi maksud Bang Hali, semua ini terjadi gara-gara Thorn, ya udah kalau gitu, kalian pulang aja, biar Thorn aja yang selamatin Solar, ini semua kan salah Thorn" Ucap Thorn emosi, dan pergi dari tempat itu. Bahkan dia menembaki semua orang yang berusaha menghalangi jalannya.

"Bang, jangan marah sama Thorn, apa yang dia ucapkan sekarang adalah kata-kata yang ada dipikirannya bukan dari hatinya. Thorn sedang khawatir, itu sebabnya dia jadi seperti itu
Ucap Taufan menenangkan.





Happy reading ya guys

Tinggal 3 bab lagi menuju ending nih

Maaf sedikit terlambat, semoga masih setia menunggu

See you

👋😁





SAVIOUR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang