Bab 30. Persiapan

75 9 2
                                    

Semua orang kini menghampiri Taufan dan melihat layar laptop di depan Taufan.

"Apa bener itu lokasinya?" Tanya Halilintar.

"Iya bener, lokasi itu ada di gedung tua agak di tengah hutan, lokasinya ada di perbatasan antara kota Jakarta dan Bandung" Ucap Taufan yakin.

"Berdasarkan cctv jalan dan sinyal GPS dari handphone Solar, gue yakin Solar dibawa kesana sama Gopal" Ucap Taufan lagi.

"Terus sekarang kita harus apa, lapor polisi? Gue tadi juga udah coba hubungin Bang Kai, tentang masalah ini, tapi dia masih belum bisa balik dari Singapore" Ucap Fang.

"Kita nggak perlu lapor polisi dulu, sebaiknya kita datang kesana secara langsung dan serang mereka" Ucap Ice.

"Lo gila Ice, kayak lo tahu berantem aja" Ucap Fang.

"Gue tahu kita mungkin bakalan kewalahan, tapi kalau kita datang kesana sama polisi, gue takut Solar bakal dibawa kabur sama mereka, feeling gue bilang Gopal culik Solar bukan untuk minta tebusan atau apapun, tapi dia pengen habisin kita semua termasuk Bang Kaizo sama Bang Fang. Kalau mereka memang pengen mereka bisa aja kan tangkap Bang Fang waktu itu, tapi nggak, karena mereka cuma pengen jadiin Solar sebagai umpan supaya kita semua datang kesana" Ucap Ice.

"Tapi kalau emang kayak gitu, itu berarti dia pasti udah siapin banyak jebakan kan untuk kita?" Tanya Halilintar.

"Iya, mungkin itu benar, tapi kalau emang dia nggak siapin jebakan, kemungkinan besar dia udah siapin banyak pasukan, untuk lumpuhin kita semua sebelum kita sampai ke tempat Solar di sekap" Ucap Ice yakin, berlalu dari tempat itu.

"Eh Ice lo mau kemana?" Tanya Blaze menyusul Ice.

"Mau ke bawah, siapin senjata" Ucap Ice singkat.

"Jadi kita benar-benar mau lawan mereka Bang?" Tanya Thorn bingung.

"Iya Thorn, ini semua demi Solar" Ucap Gempa.

"Kalo emang kayak gitu, Thorn juga mau bantuin Bang Ice siapin senjata, Thorn harus tolongin Solar" Ucap Thorn lantas pergi ke ruang bawah tanah. Dia tidak terlihat takut sama sekali, justru malah terlihat bersemangat.

*****
Malam harinya tempat Solar....

"Bagaimana bocil? Apa lo udah merasa putus asa sekarang?" Tanya Gopal, berjongkok menghampiri Solar yang meringkuk di lantai.

"Apa nggak ada pertanyaan lain hah? Apa sebenarnya tujuan lo ngelakuin ini hah?" Tanya Solar dengan nada tinggi.

"Nggak puas gue gebukin lo ya, masih aja lo berani teriak-teriak ke gue. Tunggu sampai saudara-saudara lo datang kesini, gue udah siapin banyak anak buah untuk habisin mereka. Dan setelah itu, gue yakin lo sendiri yang akan minta buat gue bunuh karena lo udah nggak punya siapa-siapa lagi di dunia ini" Ucap Gopal yakin.

"Lo yakin mereka bakal datang kesini? Lo tahu, diantara mereka semua siapa yang paling hebat, GUE, dan sebagai yang paling hebat, mereka semua pasti yakin kalau gue bakal baik-baik aja" Ucap Solar meremehkan.

"Oh ya, lo yakin lo sehebat itu hah?" Tanya Gopal sambil mencengkram dagu Solar dan memaksanya untuk duduk.

"Kalo lo emang hebat, lo nggak akan mungkin ketangkap dan terjebak disini sekarang" Ucap Gopal menekan kata-katanya di depan wajah Solar.

"Kalo bukan karena Bokap gue cegah gue buat habisin lo, gue pasti udah habisin lo dari tadi siang. Ternyata benar apa kata Taufan lo itu emang nyebelin, pantas saja Taufan berharap lo enyah dari dunia ini" Ucap Gopal lantas meninggalkan Solar.

Mendengar ucapan Gopal, seketika raut wajah Solar jadi berubah.

'Apa benar lo pernah berpikir kayak gitu Bang? Apa sekarang juga lo masih menginginkan hal itu? Jujur gue emang nggak pengen kalian semua dalam bahaya cuma karena nolongin gue, tapi gue nggak pengen munafik, gue bener-bener pengen kalian datang kesini buat tolongin gue' Ucap Solar dalam hati. Dia berusaha menahan air matanya agar tidak ada yang melihatnya menangis, terutama Gopal.







Happy reading ya guys

Perangnya belum, kita bikin persiapan dulu

Sambil menyaksikan Gopal yang berusaha melukai fisik dan batin Solar

See you 👋😁

SAVIOUR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang