New Friend

174 29 6
                                    

Chapter 37 (New Friend)

"Jadi kau sudah benar-benar bertemu dengan tuan Kim? Bagaimana rasanya?" Sepasang mata bibi Kwon melotot tapi bukan untuk menatap tajam Anna melainkan karena penasaran kemudian dia menambahkan. "Apa kau sudah berterima kasih pada tuan Kim atas semua kebaikan yang telah dia berikan selama ini pada kita?"

Berterima kasih atas segala kebaikan yang telah diberikan tuan Kim pada Anna? Mungkin yang dimaksud bibi Kwon adalah atas segala permainan yang tuan Kim mainkan selama ini pada Anna dengan siksaan, hinaan juga perasaannya? Haruskan Anna menceritakan semua kebusukan si tuan Kim pada bibi Kwon sekarang juga?

Tapi tidak!

Anna tidak akan mungkin bisa mematahkan hati seorang bibi Kwon yang menurutnya sangat baik ini padanya. Anna tidak akan bisa membuat perasaan bibi Kwon menjadi kecewa seperti dirinya jika tahu kalau sosok yang selama ini dia puja adalah seorang lelaki gila yang sombong dan sangat brengsek.

"Bagaimana?" Tatapan bibi Kwon sangat berbinar ceria seperti seorang remaja yang tengah membicarakan para idola mereka. "Apa kau sudah berterima kasih padanya? Bagaimana dengan titipan salamku untuknya? Apa kau bisa menyampaikannya pada si tuan sempurna itu, Anna?"

Anna tersenyum, berkedip normal dalam satu kali kedipan kemudian dia menggerakan bibir merah mudanya dan menjawab, "Menurut bibi bagaimana?"

Bibir bibi Kwon segera mengerucut, sangat lucu sebelum dia ikut mengedipkan matanya yang sedari tadi melotot itu dan berkata. "Kau pasti tidak mampu mengatakan semua itukan? Aku yakin seluruh tubuhmu pasti bergetar setelah dihadapkan dengan lelaki tampan dan sebaik tuan Kim."

Benar! Seluruh tubuh Anna memang bergetar saat berhadapan dengan tuan Kim tapi bukan karena terpesona dan terlalu gugup tapi karena Anna menahan seluruh kekesalannya.  Anna harus menahan emosinya jika berhadapan dengan lelaki gila itu! Anna harus menahan rasa amarahnya yang sebenarnya sudah meledak-ledak didalam kepalanya. Anna harus meredam kedua tangannya yang ingin sekali memukul kepala dari orang sombong itu dan Anna harus menahan seluruh rasa kecewanya karena tidak bisa melakukan segala sesuatunya pada lelaki brengsek itu makanya tubuhnya bergetar.

Anna merapikan seluruh alat makannya, meletakannya ke atas nampan makanannya yang sebelumnya dia bawa. "Karena bibi sudah bisa menebaknya, maka aku tidak perlu menceritakannya lagi bukan?"

Bibi Kwon yang memang seharusnya sudah pulang (Anna berkunjung disore hari karena masuk dijam siang hari ini sedangkan bibi Kwon tidak dan seharusnya jadwal bekerja orang tua itu sudah selesai tapi karena dia ingin mewawancarai Anna setelah dua hari tidak bertemu makanya dia menunggu Anna) kini memincingkan matanya, menatap Anna seolah tengah mencurigai Anna. "Apa benar  tidak ada yang ingin kau ceritakan padaku lagi?"

"Benar!" Anna menganggukan kepalanya dan tanpa menatap balik bibi Kwon, dia terus merapikan alat makannya hingga selesai. Anna berdiri bangun baru kemudian menatap bibi Kwon. Dia tersenyum sebelum mengeluarkan suara lembutnya. "Bukankah jam kerja bibi sudah selesai? Pulang sana! Tidak baik orang tua sepertimu berkeliaran pada malam hari!"

"Aku belum setua itu dan tidak perlu diingatkan soal jam malam!" Bibi Kwon tidak ikut berdiri. Dia masih duduk ditempatnya dan tatapannya masih terus mengamati Anna. "Anna, apa kau sedang menjalin hubungan saat ini?"

"Apa sedang coba bibi bicarakan?"

"Kau tampak berbeda akhir-akhir ini!"

Anna menunjuk dirinya sendiri. "Aku?" Melihat bibi Kwon menganggukan kepalanya, Anna menambahkan. "Apanya yang berbeda?"

"Kau terlihat lebih ceria! Seperti orang yang sedang jatuh cinta!"

Anna tersenyum menimpalinya. Menurut Anna, bukan karena cinta dirinya menjadi terlihat berbeda. Meskipun Anna sendiri tidak menyadari perbedaan apa yang dimaksud oleh bibi Kwon, tapi Anna yakin kalau perbedaan yang ada pada dirinya saat ini itu karena dia punya uang saat ini. Anna bahkan lebih merawat dirinya akhir-akhir ini. Dia bisa menikmati hidupnya karena uang yang dimilikinya. Jadi, siapa yang perlu cinta jika uang bisa membuatnya menjadi orang yang berbeda?

Seven Shades Grey Of Mr.KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang