Pink Daisies

157 35 8
                                    

Chapter 27  (Pink Daisies)

Saat pertama kali Anna melihat sosok perempuan cantik yang anggun dan sudah pasti kaya raya (terlihat dari keseluruhan penampilannya) masuk kedalam toko tempatnya bekerja, Anna pikir perempuan itu akan banyak tingkah dan sangat merepotkan Anna. Tapi ternyata tidak! Perempuan itu bersikap sangat sopan, penuh keramah tamahan dan sangat baik pada Anna. Anna bahkan sampai berpikir kalau perempuan yang menjadi salah satu pelanggan di toko tempatnya bekerja itu titisan seorang tuan putri sejati. Saking sukanya Anna dengan perempuan itu, Anna mengucap doa didalam hatinya agar perempuan itu kelak mendapatkan sosok pangeran yang tampan dan tentu baik hati, yang bisa menyayangi dan mencintai perempuan yang Anna kenali dan sebut dengan nona Kwon itu hingga mati.

Tapi kenapa?

Kenapa Anna merasa kesal melihat nona Kwon (si pelanggan kesuakaannya itu) kini berdiri berdampingan dengan lelaki yang menurut Anna paling menyebalkan seperti si tuan sombong ini? Apa doa-doa Anna selama ini tidak mempan karena Anna bukanlah perempuan baik-baik yang rajin beribadah? Meski sebenarnya bukan urusan Anna ada hubungan apa di antara kedua orang itu tapi tetap saja Anna merasa kesal.

Anna bahkan tidak bisa menyembunyikan rasa  ketidak sukaannya pada Jun. Pandangannya tajam dan semakin sinis, lupa kalau seharusnya dia lebih memerhatikan si pelanggan favoritnya itu dari pada si tuan sombong yang sebelumnya (Anna yakin seratus persen) tersenyum memandanginya.

"Aku senang bisa bertemu denganmu disini!" Umji tersenyum manis, menatap Anna kemudian dia menolehkan kepalanya pada Jun. Senyumannya agak terjeda tapi sedetik kemudian dia mempertahankan senyumannya dan kembali meluruskan kepalanya untuk menatap Anna yang ekspresi nya sedikit aneh menurutnya. Nona Park yang dia kenali sebelumnya, yang selalu membantunya  itu biasanya menunjukan wajah ramah dengan terus tersenyum padanya, tidak seperti saat ini.

"Nona Park?!" Nada suara Umji yang halus terdengar sangat perhatian.

Anna mengedipkan sepasang matanya dengan cepat dan berkali-kali, menyadarkan dirinya. Dia fokuskan tatapannya pada si nona titisan tuan putri yang malam ini terlihat dua kali lebih cantik dari biasanya menurutnya. "Aku juga senang bisa bertemu dengan anda, nona Kwon!" Anna melirik lelaki sombong yang masih berdiri menjulang disamping nona Kwon kemudian dia ingat kalau dia harus menjaga jaraknya dengan si tuan sombong itu setiap kali mereka bertemu untuk menghindari kesialan. 

Meski Anna masih sangat ingin berlama-lama di taman yang indah ini dan ingin lebih memerhatikan bunga merah muda yang Anna sendiri tidak ketahui apa nama dari jenisnya (sangat menarik baginya), Anna lebih memilih untuk menundukan kepalanya, tersenyum dan berkata. "Aku rasa aku harus kembali dengan teman-temanku, sampai berjumpa lagi nona Kwon!"

Umji yang memang sangat sopan itu ikut menundukan kepalanya, memberi salam hormat kembali pada Anna. Senyuman juga tidak pernah hilang dari wajah anggunnya saat dia menjawab. "Tentu saja! Selamat bersenang-senang, nona Park!"

Anna menganggukan kepalanya, tersenyum lalu melangkah pergi melewati Jun dan Umji tanpa mau repot-repot melirik Jun lagi. Anna tidak mau melihat lelaki itu lagi dan berharap tidak akan pernah bertemu dengan si tuan sombong itu lagi dimanapun dia berada. Anna bahkan sudah tidak mau ke rooftop untuk memperkecil kemungkinan bertemu dengan si tuan sombong itu. Lelaki seperti si tuan sombong adalah jenis lelaki yang paling Anna benci dan hindari.

Ah, kenapa hari yang menurut Anna menjadi hari yang menyenangkan justru dikeruhi oleh sosok menyebalkan itu sih? Menyebalkan memang!

Umji yang sebelumnya memerhatikan Anna yang menjauhinya kini beralih ke bunga merah muda yang mekar nan indah dan berada tidak jauh darinya. Kakinya melangkah lebih mendekati tanaman bunga itu.

Seven Shades Grey Of Mr.KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang