Chapter 12 (Become a Statue)
"Apa menurutmu Tuan Kim jatuh cinta padamu, Anna?"
Anna menahan tawanya saat mendengar pertanyaan paling tidak masuk akal yang baru saja Yerim lontarkan padanya kemudian dengan pandangan geli dia membalas tatapan serius Yerim untuknya. "Aku lebih percaya kalau suatu hari Ufo terbang diatas langit negara kita kemudian alien turun dari sana untuk menyerang manusia!"
"Jangan bicara sembarangan!" Yerim masih mempertahankan keseriusannya, tidak tertarik dengan kisah alien yang mungkin akan Anna ceritakan lebih lanjut padanya. Dia lebih tertarik pada sosok lelaki gila yang suka menyiksa perempuan dan sudah ketiga kalinya meminta temannya ini untuk bertemu dan melayaninya. Aneh bukan?
"Aku yakin dia tertarik padamu! Tuan Kim menyukaimu!"
Raut wajah Yerim yang serius serta pernyataannya yang begitu tidak masuk akal bagi Anna sangatlah lucu. Tapi sebisa mungkin Anna terus menahan tawanya, tidak ingin membuat khayalan Yerim tentang dirinya lenyap dalam sesaat. "Baiklah, katakan kalau tuan Kim memang tertarik padaku, mulai menyukaiku. Tapi apa alasannya?" Yerim mengedipkan sepasang matanya cepat, terlihat sangat imut hingga Anna dibuat tesenyum memerhatikannya lalu Anna menambahkan. "Apa karena aku begitu cantik hingga berhasil memikatnya?" Anna tersenyum tidak percaya pada ucapannya sendiri. "Ny.Choi bahkan bilang kalau club - club mengirimkan setiap primadona, yang paling cantik, paling seksi pada tuan Kim."
Anna menggelengkan kepalanya, menatap Yerim dengan sikap dewasanya yang dia tidak sadari. "Tidak ada yang berhasil menarik sedikit saja perhatian tuan gila itu, apalagi aku!" Bukannya Anna menganggap dirinya buruk. Anna pikir dia bisa menjadi Ratu kecantikaan suatu saat nanti karena terlalu percaya dirinya. Tapi tuan Kim adalah lelaki agak berbeda dan sepertinya bukan soal kecantikan, kemolekan tubuh atau hal-hal indah lainnya yang bisa memukau matanya. Anna sendiri tidak tahu apa yang mungkin saja membuat lelaki gila itu terpikat, tapi Anna yakin itu bukan dirinya!
"Kau sendiri yang mengatakan kalau lelaki itu gilakan?" Anna mencolek pipi Yerim sebelum kembali membuka suaranya. "Orang gila mana yang bisa mengerti soal perasaan? Lagi pula aku tidak ingin disukai oleh orang gila seperti itu, sama saja seperti memiliki masalah."
Yerim kembali mengedipkan matanya, tapi tidak semenggemaskan sebelumnya. Itu hanya sebuah kedipan yang normal! Bibirnya mengerucut, kembali terlihat imut lalu dia diam dalam beberapa detik, seperti berpikir. Anna melirik jam di dinding kemudian ekspresinya terlihat agak kaget (tahu kalau dia tidak punya banyak waktu lagi karena harus segera pergi ke hotel bintang lima dan ke kamar paling mewah dan mahal yang tentu tidak akan pernah bisa dia masuki kalau tidak untuk menemui orang gila yang senang menyiksa dirinya).
"Aku rasa aku harus segera pergi! Aku tidak ingin dicambuk lebih parah karena membuatnya menungguku!" Anna berbalik, ingin meninggalkan Yerim tapi kemudian Yerim meraih satu pergelangan tangan Anna (pelan karena takut menyakiti pergelangan tangan temannya yang minggu lalu hampir patah).
Anna mau tidak mau membalikan tubuhnya, menatap Yerim dengan pandangan jengah. "Ada apalagi?"
"Karena orang itu gila makanya dia punya selera yang aneh! Karena orang itu gila makanya..." Yerim terlihat ragu hingga dia harus menelan salivanya sebelum melanjutkan. "Kau harus behati-hati! Aku..." Yerim semakin menunjukan keraguannya. Tatapannya bergetar sepert ingin menangis (Dia memang tipikal perempuan cengeng). "Aku takut kau terbawa perasaan padanya! Pokoknya jangan pernah campurkan perasaan pada pekerjaan kita, kau mengerti maksudku kan Anna? Karena kita tidak pernah tahu siapa sebenarnya si tuan gila itu! Siapa yang tahu kalau dia adalah orang tua yang sudah punya banyak anak dan menyembunyikan kegilaannya dari keluarganya kan?" Yerim tersenyum, melepas pergelangan tangan Anna dan menambahkan kalimatnya sebelum benar-benar membiarkan Anna pergi untuk melayani si tuan gila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seven Shades Grey Of Mr.Kim
RomanceSeorang Kim Jun terlahir dengan memiliki segalanya Lahir dari keluarga yang terhormat, wajah yang tampan, tubuh yang tinggi-kekar, pintar juga cerdas, karir yang cemerlang, berpendidikan tinggi dan membuat semua orang sudah pasti menyukainya. Tapi k...