What Do You Want

122 20 6
                                    

Chapter 35 (What Do You Want)

"Aku pikir kau sudah siap untuk test nya, nona!"

Ujian adalah sesuatu yang harus diselesaikan walau Anna tidak pernah belajar untuk menghadapi semua ujian hidupnya itu. Semuanya berlalu begitu saja dan karena Anna pikir dia tidak peduli pada semua nilai ujian dari hasil rapot nantinya. Yang penting adalah ujiannya itu terselesaikan. Jadi setelah satu minggu ini berlalu dengan tenang, maka ujian akan datang - pergi dan datang lagi dilain waktunya dan kali ini Anna harus melaluinya, seperti biasanya.

Anna tersenyum, menampilkan ketulusannya kemudian dia kembali menundukan pandangannya (juga sedikit kepalanya dan sebenarnya karena dia malas berhadapan dengan wajah sombong yang menyebalkan itu). "Saya sudah siap jika anda ingin melakukan test nya sekarang, tuan!"

Jun tertawa kecil (sedikit sinis). Mendapati ekspresi kaget yang muncul diwajah Anna pada awalnya sediki membuatnya terhibur tapi setelah melihat sikapnya saat ini yang seperti sok patuh dan seakan tidak pernah saling mengenal entah kenapa membuat Jun sedikit kesal. "Kalau begitu, kita akan melakukan test nya sesegara mungkin!"

"Tapi tuan Kim, bukankah kita harus melihat-lihat isi toko ini?" Tuan Ryu muncul seperti hantu dan mengekori Jun. Anna rasa dia senang dengan kahadiran bosnya yang sangat menyebalkan itu dan Anna berharap tuan Ryu terus mengekori Jun kemanapun Jun berkeliling di sekitaran toko hingga Jun lupa pada persoalan test juga dirinya.

Dengan cengiran konyolnya yang terlihat memuakan bagi Jun, tuan Ryu kembali membuka suaranya. "Saya akan mengajak anda berkeliling." Senyuman bodoh tuan Ryu semakin terlihat menjijikan saat dia menambahkan. "Omong-omong, nona Umji sering berkunjung ke sini dan dia menjadi member tetap di toko kami. Saya dengar anda cukup dekat dengannya!"

Dahi Jun mengernyit, tentu tidak suka dengan kalimat si tuan Ryu yang semakin menyabalkan baginya. Apapun yang dilakukan oleh si nona merepotkan itu, tidak ada urusannya sama sekali dengan Jun kecuali ayahnya yang berteman dengan salah satu petinggi di pulau palawan yang memang ingin Jun dekati untuk mempermudah akses bisnisnya. Selain itu, tidak ada hubungannya sama sekali dan Jun benar-benar tidak peduli dengan perempuan itu. 

"Oh, bukankah itu manager Kim? Apa dia juga akan bergabung dengan kita, tuan Kim?" Tuan Ryu yang memang kurang bisa menyaring apapun yang mulut besarnya itu ingin ucapkan terlanjur mengatakan kalimatnya.

Jun menolehkan kepalanya, melihat sosok Soekjin yang berlari mendekatinya kemudian dia kembali meluruskan tubuhnya, melirik Anna yang ternyata masih menundukan kepalanya seolah tidak tertarik pada dirinya atau apapun saat ini (karena Jun yakin dia menunduk bukan untuk menghormati dirinya). Jun bahkan masih terus memerhatikan Anna saat Soekjin berdiri disampingnya kini.

Soekjin mencoba mengatur nafasnya dulu (setelah berlarian dari sayap kiri mall ke sayap kanan dan untuk bisa tiba di toko tuan Ryu dimana Anna bekerja). Dia melirik jam tangan yang melingkari pergelangan tangan kekarnya kemudian bibirnya melengkung tersenyum. "Maafkan saya karena terlambat beberapa menit! Seseorang mengatakan kalau anda pergi ke sayap kiri lebih dulu dan sepertinya orang itu salah informasi." Soekjin menundukan kepalanya didepan Jun, meminta maaf karena seidkit terlambat.

"Tidak masalah! Aku juga baru tiba disini!" Dan yang akan Jun permasalahkan nantinya adalah orang yang seharusnya bisa membuat Soekjin terus tertahan di sayap kiri tapi justru Soekjin bisa dengan cepat sudah hadir disini. Kenapa bisa orang-orang suruhannya tidak melakukan pekerjaan dengan benar akhir-akhir ini?

Tuan Ryu menunjukan senyuman menjijikannya, lebih mendekati Soekjin. "Saya pikir anda berada diwaktu yang tepat, Manager Kim! Ayo kita berkeliling bersama-sama!"

Anna sempat menegakan kepalanya dan melirikan matanya tapi pandangan justru kembali bertemu dengan tatapan tajam Jun hingga Anna lebih memilih untuk kembali menundukan kepalanya. Diam-diam Jun menaikan sebelah bibirnya, merasa lucu karena saat ini Anna tidak bisa memberi perlawanan apapun padanya. 

Seven Shades Grey Of Mr.KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang