Desperate Girl

156 32 5
                                    

Chapter 4 (Desperate Girl : Anna)

Anna miskin, tidak terlalu pintar dan tidak punya latar belakang pendidikan yang bagus. Usianya juga sudah masuk kepala tiga tahun ini (sudah tidak muda lagi) jadi perusahaan mana yang mau merekrut dirinya untuk bekerja dengan bayaran yang mahal? Anna pikir jika dia juga sorang pemilik perusahaan maka dia juga tidak akan mau memperkerjakan seseorang seperti dirinya. Mungkin dia hanya diberi sedikit keberuntungan karena punya penampilan yang cukup menarik.

Tapi cukup menarik bukanlah sesuatu yang bisa Anna tonjolkan karena dia bukanlah seorang perempuan yang cantik luar biasa hingga bisa membuat siapapun jatuh cinta padanya. Dan kalau dia memang sememikat itu, mungkin dia sudah memikat hati bosnya saat ini agar pekerjaannya terasa lebih mudah. Tapi sekali lagi, kenyataan yang sebenarnya terlalu pahit dihadapi untuknya.

"Jadi kau bersikap angkuh lagi pada pelanggan VIP kita?" Tuan Ryu, tersenyum tidak percaya pada Anna kemudian dengan nada sinisnya dia menambahkan. "Apa kau sudah bosan bekerja di sini? Apa kau sudah punya banyak uang? Haruskah aku mengingatkanmu soal hutang-hutangmu pada toko ini, Anna?"

Masih menundukan kepalanya, Anna menggelengkan kepalanya sejenak sebelum perlahan mengangkat kepalanya, memberanikan diri untuk menatap atasannya yang sudah tua dan punya perut yang buncit itu. Ah, Anna pikir kalau dia benar-benar sangat cantik dan terlihat begitu menawan disetiap mata lelaki, Anna tidak akan mau mendekati atau menggoda tuan Ryu. Tuan Ryu itu tampak begitu menjijikan baginya! Apalagi kalau sudah mengingatkan dirinya akan hutang-hutangnya yang dia pinjam dan harus memotong gajinya hingga tiga tahun kedepan. Benar-benar sangat menjijikan!

"Maafkan aku! Tapi Nona Swan mencoba mengelabui toko kita!"

"Mengelabui?" Mulut besar tuan Ryu terbuka lebar hingga rasanya Anna ingin melemparkan telur busuk kedalamnya kemudian dia menertawai Anna seolah Anna adalah badut sirkus yang sangat lucu. "Omong kosong apa yang sedang kau bicarakan? Setidaknya, katakan sesuatu yang lebih masuk akal, Park Anna!"

Anna mengulum bibirnya, memabasahi bibirnya yang kering dulu sebelum menjelaskan lebih lanjut. "Semua kartu yang Nona Swan berikan diblokir, tidak bisa melakukan transaksi tapi Nona Swan bersikeras ingin mengambil tas keluaran terbaru dari toko ini! Dia bilang dia akan membayarnya setelah dia meminta kartu baru dari ayahnya."

Dengan ekspresi yang terlihat bosan, Tuan Ryu bertanya santai, "Lalu?"

"Lalu apa kita bisa membiarkannya begitu saja?" Sepasang mata Anna berkedip normal, "Memangnya sejak kapan toko kita menerima pembayaran secara hutang?"

Satu alis tuan Ryu yang tidak rata dan sangat jelek itu terangkat tinggi, membuat wajahnya menjadi semakin tidak simetris dan memuakan bagi Anna. 

"Yah, toko kita ini memang tidak memberikan pembayaran secara hutang, tapi tetap saja!" Kini sepasang mata tuan Ryu memincing menatap Anna saat menambahkan, "Kau tidak boleh memperlakukannya seperti tadi! Bagaimanapun, dia adalah salah satu anggota dari kelompok belanja VIP toko kita ini! Kau tidak boleh melupakan hal yang sepenting itu!"

Jadi apa karena nona Swan adalah anggota VIP makanya nona Swan bisa menyiram Anna dengan kopi mahal yang perempuan itu bawa selama berbelanja? Dan apa karena nona Swan begitu berharga bagi toko ini makanya Anna yang sudah bekerja selama tiga tahun setengah di toko ini tidak boleh mengusir perempuan yang ingin membawa salah satu barang dagangan paling mahal darii toko ini?

Anna melirik seragam depannya yang terdapat noda kopi kemudian dia tersenyum pahit. Apa tuan Ryu yang terhormat dan menjijikan itu tidak bisa melihat noda kopi pada seragamnya? Atau tidak kah tuan Ryu mencoba membelanya, membela nama baik tokonya atau setidaknya menunjukan kebaikannya dengan memberi sedikit saja perhatiannya untuk Anna?

Seven Shades Grey Of Mr.KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang