Torturer

163 38 3
                                    

Chapter 3 (Torturer : Jun's Secret)

"Tuan Kim adalah pelanggan nomor satu yang paling berharga bagi club ini!"

"Tuan Kim adalah orang yang bahkan bisa membayar gaji setiap karyawan yang bekerja di club ini selama puluhan tahun lamanya!"

"Kalau dihubungkan dengan sebuah perusahaan, mungkin tuan Kim adalah pemegang saham terbesar yang bisa menguasai pangsa pasar bukan hanya club ini tapi seluruh club di negara kita! Dia benar-benar tipikal orang besar yang sangat berpengaruh!"

Anna mengedipkan sepasang mata bulatnya dalam tempo yang cepat. Walau masih merasa bingung, bibirnya melengkung tersenyum dengan cantiknya kemudian matanya berbinar penuh harap saat menatap Yerim dan berkata, "Bukankah itu artinya bagus? Aku bisa melayani orang yang katanya sangat berpengaruh dan berkuasa itu sekaligus menghasilkan banyak uang! Aku tidak akan melupakan jasa-jasamu padaku selama ini jika aku punya banyak uang darinya nantinya, sungguh!"

Yerim melotot tidak percaya, memandang Anna yang terus menatapnya penuh harap. "Apa kau tidak dengar perkataanku yang sebelumnya? Masih belum mengerti juga?" Anna kembali berkedip, bingung lalu Yerim membuka mulutnya, sengaja dia biarkan menganga sejenak agar Anna mengerti akan ekspresinya yang menyatakan tentang betapa tidak percayanya dia dengan situasinya saat ini.

"Berapapun uang yang dikeluarkan oleh orang itu, tidak akan menjamin tulang rusukmu, perutmu dan segala keselamatanmu, Anna!"

Ah, jadi maksud Yerim adalah ucapan yang dia katakan beberapa saat lalu tentang rekan kerjanya yang pernah melayani tuan Kim dan pada akhirnya masuk ke dalam rumah sakit dan mengalami beberapa kemalangan? 

Tapi apa bisa mereka dikatakan bernasib malang kalau sebenarnya mereka telah dibayar atau diberi upah berupa uang yang sangat banyak?  

Anna pikir bahkan nasibnya lebih malang dari pada para rekan Yerim yang perutnya harus dijahit karena sobek atau mengalami patah tulang rusuk. Setidaknya, mereka masih punya banyak uang walau kehilangan kesehatan. Tapi Anna? Anna rasa dia kehilangan seluruh kewarasannya saat ini (sakit secara mental juga lelah secara fisik)  dan juga tidak memiliki uang jadi tentu dia lebih malang bukan?

Anna menggeser bokongnya, bergerak agar duduk lebih dekat di samping Yerim. Tangan kanannya menyolek-nyolek pipi temannya yang terasa cukup lembut. "Apa kau mengkhawatirkan ku?"

Dengan wajah yang terlihat kesal karena merasa terganggu, Yerim menangkis kasar jemari Anna yang sangat jahil mencoleki pipinya itu. "Berhenti mengatakan omong kosong!"

"Ya ya ya! Sesarkas apapun kalimatmu, sebenarnya kau sangat mengkhawatirkanku bukan?" Anna menatap Yerim, tersenyum dan menambahkan. "Aku juga akan merasa khawatir padamu kalau memikirkan sesuatu yang buruk mungkin saja bisa terjadi padamu. Tapi, Yerim...!"

Lagi, Anna tersenyum dengan tulusnya dan terlihat sangat cantik dengan tatanan riasan yang lembut dan tipis diwajahnya  itu. "Aku benar-benar sangat membutuhkan uang saat ini! Jujur saja, jika sore itu kau tidak menghubungiku, mungkin saja saat ini kau masih menangisi kematianku."

"Apa maksudmu?"

"Sore itu! Saat kau menghubungiku dan menawarkanku pekerjaan ini!" Anna menarik nafasnya, sedikit menahan rasa malu yang sebenarnya terasa didadanya tapi kemudian dia tepis saat mulutnya melanjutkan kalimatnya dan berkata, "Sebenarnya saat itu aku sedang mencoba melompat ke sungai Han."

Yerim berdiri bangun dengan mata yang membelalak seolah ingin ikut melompat keluar mendengar kata melompat yang baru saja diucapkan oleh Anna. "Apa kau mencoba bunuh diri? Astaga, Park Anna!"

Anna sudah bisa menebak dengan respon yang tengah Yerim berikan saat ini padanya jadi sekarang dia menyengir mendengar Yerim berteriak kesal padanya sambil sesekali memukul ringan lengannya.

Seven Shades Grey Of Mr.KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang