Broken Toys

157 32 8
                                    

Chapter 14 (Broken Toys)

Kepala Anna pusing, tubuhnya terasa lemah bukan main. Anna juga lupa kapan terakhir kali dia makan karena sedari pagi dia hanya ingin memejam tidur, tetap berada diatas ranjang seukuran single nya yang sudah tidak terlalu empuk itu. Anna yang biasanya tidak pernah untuk tidak bekerjapun meminta izin untuk tidak hadir hari ini. Tapi masalah seolah terbentuk sebagai sahabat karib Anna hingga masalah terus saja menempeli Anna.

Anna sudah mengatakan sejak kemarin siang pada Ny.Choi kalau dia tidak ingin bertemu dan tidak bisa melayani tuan Kim. Mungkin sudah puluhan kali Anna menolak dan memberitahu keadaan yang sebenarnya tentang dirinya yang sakit ini tapi pada akhirnya Anna harus tetap melangkahkan kakinya ke sini, ke hotel bintang lima dimana satu kamar paling mewah dan mahal sudah dipesan untuk dirinya. Padahal Anna sudah mematikan ponselnya agar tidak ada yang mengganggunya. Dia tidak ingin peduli pada apapun termasuk Ny.Choi yang memohon agar dirinya mau menemui tuan Kim. Tapi semuanya tidak bisa membuat Anna tidak peduli lagi ketika Yerim datang, menjenguknya dengan raut wajah yang tidak seceria biasanya. Butuh waktu hingga satu jam bagi Anna untuk membuat Yerim mengatakan sesuatu, mengatakan apa yang terjadi pada Club atau Ny.Choi atas penolakan yang Anna buat dari tuan Kim.

Sambil menahan tangisnya, pada awalnya Yerim terus saja mengatakan kalau semua baik-baik saja. Tapi setelah dia menerima panggilan dari seseorang yang Anna ketahui adalah pengurus kakeknya ( Kakeknya Yerim itu satu-satunya orang yang paling Yerim sayangi karena hanya tinggal kakeknya lah yang hidup dan punya darah yang sama dengannya) dimana tempat kakek Yerim tinggal (Kakeknya tinggal di panti jompo) membuat Yerim menangis tersedu-sedu. Katanya, panti jomponya itu akan ditutup dan Yerim diminta untuk mencari tempat panti jompo yang baru dengan batas waktu hingga besok pagi. 

Bukannya Anna tidak tahu kalau menitipkan orang tua di sebuah panti jompo itu harus membayar uang bulanannya dan karena kakeknya Yerim sudah sangat lama berada disana (sudah pasti betah dan merasa sangat nyaman) tidak mungkin kakeknya itu mau pindah begitu saja apalagi Yerim tidak akan bisa menemukan tempat panti jompo yang baru secepat kilat. Kemudian sesuatu yang lebih parah ternyata sudah terjadi sejak tadi sore tanpa Anna ketahui.

Yerim yang sudah terlanjur menangis, semakin meraung-raung memikirkan nasibnya (Anna menebaknya) lalu mulutnya sekita berkata: "The Angel Club telah ditutup!"

Saat itu seluruh aliran darah Anna seperti semakin memanas. Sebenarnya dia sudah bisa menebak kalau sesuatu mungkin saja terjadi pada Club atau Ny.Choi, tapi sampai menutup sebuah Club malam yang tergolong kedalam salah satu Club paling besar di kota ini?

Anna sudah tidak bisa memikirkan hal terburuk apa yang sekarang sedang terjadi pada Ny.Choi kalau Yerim yang sedang berada langsung didekatnya saja sudah terlihat sangat buruk.

Panti Jompo yang sebenarnya tidak memiliki riwayat masalah apapun tiba-tiba mengatakan kalau tempatnya ingin ditutup dan meminta agar penghuninya pindah secepatnya dari sana begitu saja? 

Astaga...!

Walau Anna sedang sakit tapi otaknya yang memang jarang  punya pemikiran positif terhadap orang lain sudah pasti bisa menduganya. The Angel Club yang ditutup juga sebuah panti jompo yang katanya ingin segera ditutup! Semuanya terjadi setelah Anna menolak untuk menemui dan melayani si tuan gila itu jadi Anna pasti bukanlah satu-satunya orang yang menuduh kalau si tuan Kim yang super gila itulah yang melakukan semua inikan?

Meski Yerim terus menggelantung di kaki Anna, tidak membiarkan Anna pergi keluar dan datang kesini, Anna tetap pada pendiriannya! Anna tetap datang ke kamar ini, tetap memilih untuk kembali dipermainkan. Kali ini bukan karena uang, tapi karena teman-temannya! Karena teman-temannya membutuhkan Anna!

Anna menarik nafasnya, menghempaskannya dan merasa kalau hembusan nafasnya semakin terasa panas didalam ruangan yang dingin ini. Yah walau kamar ini tidak sedingin kemarin malam, tapi tetap saja membuat Anna harus menggigil apalagi saat dia melepas pakaiannya satu-persatu tanpa mau memedulikan keadaan di dalam kamarnya yang sebenarnya tampak lebih berbeda. Rasanya seluruh luka cambuk yang sebenarnya sudah sembuh total kembali terasa pedih, membayangkan siksaan apa yang malam ini akan diterima Anna setelah dia menolak untuk pertama kalinya dan membuat si tuan gila harus menunjukan kekuasaannya dalam bertingkah menyebalkan.

Seven Shades Grey Of Mr.KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang