The Powerful Person

188 32 8
                                    

Chapter 36 (The Powerful Person)

"Jun benar-benar membuktikan kalau dia memang putraku!"

Lia memaksa tersenyum, mencoba terlihat natural dan semanis mungkin walau dia tidak tahan untuk berkomentar buruk sekarang juga. Apa suaminya sedang mencoba mengungkit soal kekurangan dirinya yang tidak bisa melahirkan? Soal rahimnya yang juga sangat dia benci karena menurutnya sangat butut hingga tidak mampu mengandung anak dan melahirkan keturunannya yang sah? Meski Lia tahu kalau suaminya sangat menyayanginya, tapi tetap saja dia akan merasa terluka setiap kali suaminya memuji si anak brengsek itu! Lia akan selalu merasa kesal setiap kali mendengar segala pujian yang suaminya katakan tentang si anak brengsek yang sulit sekali dia bunuh seolah Jun memiliki sembilan nyawa seperti kucing. 

Senyumannya terus dia paksa sebelum pada akhirnya bibir semerah cabai matang itu bergerak untuk bekata, "Kali ini apa yang dia lakukan?" 

Kim Tan melebarkan senyumannya. Dia mengangkat cangkir kopinya, menyeruput cairan favoritnya dan menjawab setelah meletakan kembali cangkirnya didepan meja dihadapannya itu. "Mungkin kali ini kita akan segera mengadakan pesta pertunangan yang paling meriah!"

"Apa maksudnya?" 

Senyuman kembali dihadirkan diwajah tua tuan Kim yang masih terlihat cukup tampan. Senyuman yang membuat Lia diam-diam mengepalkan kedua tangannya dibawah meja, merasa was-was dengan apa yang mungkin saja akan dikatakan oleh suaminya itu. Sungguh, dia tidak ingin mendengar sesuatu yang baik jika itu tentang putra sambungnya! 

"Kita akan mengadakan pesta pertunangan Jun dan Umji sesegera mungkin!"

"Kenapa?" Lia segera mengatur emosinya, kembali memaksa tersenyum didepan suaminya sebelum menambahkan. "Maksudku, apa Jun sendiri sudah menyetujuinya?" Ekspresi Lia sekarang terlihat penasaran dan kali ini dia memang merasa penasaran karena dia sendiri lupa menyelidiki lebih rinci soal hubungan Jun dengan Umji yang sebenarnya dia perkirakan tidak akan berjalan dengan lancar seperti biasanya (Jun sudah sering memutuskan hubungan dengan para kenalan dari putri-putri rekan ayahnya). Tapi kenapa? Kenapa suaminya tiba-tiba justru membahas soal pertunangan dua orang yang tidak mungkin memiliki hubungan lebih lanjut selain pertemanan bisnis?

Tuan Kim hanya mengangkat sudut bibirnya. Bukannya dia tidak sadar selama ini kalau istrinya sangat tidak menyukai putranya dan sebaliknya. Dia hanya pura-pura menutup matanya seperti orang bodoh. Kim Tan hanya tidak ingin terlihat terlalu membela disatu sisi makanya dia tidak ingin ikut campur dalam setiap pertikaian hingga peperangan yang dilakukan istri dengan putranya itu. Tidak mungkin Jun hidup selama ini kalau dia tidak diam-diam menolong putranya dan tidak mungkin juga istrinya tetap waras saat ini jika sekali lagi diam-diam dia tidak menolong istrinya dari serangan balas dendam kejam yang Jun lakukan pada istrinya itu.

Pada dasarnya, Kim Tan hanya berusaha agar tampak  normal. Dia hanya ingin hidup bersama dengan anggota keluarga tercintanya, berkumpul dan berbagi kasih sayang meski kenyataan yang terjadi jauh dari apa yang dia harapkan selama ini.

Jun yang tidak akan pernah memakan makanan yang disajikan di rumahnya ini walau Jun hadir ditengah mereka, tampak seperti sebuah keluarga bahagia yang sedang melakukan makan malam hangat. Jelas Tan tahu benar alasan dari tidak berseleranya putranya itu untuk makan di rumah orang tuanya sendiri. Itu karena dia pernah diracuni oleh ibu tirinya! Itu karena Jun tidak lagi memercayai makanan yang tersaji didepannya di rumah orang tuanya sendiri! Setelah hampir mati karena diracuni, putranya tumbuh menjadi lelaki yang sangat pemilih dalam hal makanan. Tidak ada yang tidak diketahui Tan tentang putranya itu termasuk siksaan yang harus dilalui Jun kecil sebelum Jun pada akhirnya bisa memberi perlawanan pada ibu tirinya itu. Dan termasuk prilaku menyimpang yang Jun lakukan selama ini.

Seven Shades Grey Of Mr.KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang