Traumatic

133 38 16
                                    

Chapter 19 (Traumatic : Jun's Secret)

"Apa yang sedang coba kau lakukan di sini?"

Tatapan perempuan setengah tua yang masih terlihat cantik itu menajam menatap Jun kemudian dengan nada yang sama sekali tidak ramah dia menambahakan, "Kau bukan anak ku! Kembalilah ke tempat asalmu dan jangan pernah mencariku lagi!"

Sepasang mata Jun yang sebelumnya berbinar sangat ceria kini memerah, menahan tangisnya juga rasa sesak didadanya. Mulutnya kelu tapi tetap dia paksa untuk berkata, "Ibbuu...!"

"Sudah aku bilang kalau aku bukan ibumu! Jangan memanggilku ibu!" Perempuan yang Jun sangat ingin temui itu meninggikan suaranya lagi, sangat tidak enak didengar. "Apa kau mencoba merusak keluargaku dengan kehadiranmu sekarang ini?" Dengan ekspresi yang secara terang-terangan dia tunjukan kalau dia sangat membenci  juga jijik dengan keberadaan Jun yang tiba-tiba muncul dihadapannya, perempuan tua itu mendorong kuat bahu Jun hingga Jun jatuh terjungkal ke belakang lalu mulutnya kembali bergerak setelah menyeringai untuk berkata. "Jangan pernah mencariku apalagi datang untuk menemuiku! Dasar anak brengsek!" 

Semuanya seakan terus terulang, terbayang dan muncul pada mimpi Jun dimalam-malam tertentunya, semakin mengganggu waktu beristirahatnya yang tidak pernah tercukupi itu.

Kepala Jun mengeleng bersamaan dengan dahi yang mengernyit beberapa kali saat dia secara sadar tahu kalau apa yang dia ingat itu hanyalah mimpi buruknya yang selama ini terus menempelinya tapi secara tidak sadar, dia tidak tahu caranya untuk bangun dan terbebas dari mimpi mencekamnya itu. Bulir keringat dingin mulai mengalir keluar dari dahinya lalu dia mengernyit ketika dia tiba-tiba terseret ke dalam mimpi lainnya yang merupakan ingatan dari puluhan kenangan buruk yang pernah dilaluinya.

"Apa kau pikir anak haram sepertimu bisa mengambil posisi dari suamiku suatu saat nanti?" Lia tersenyum licik, mendekati Jun kecil yang duduk dipojok ruangan sambil melipat kedua kakinya, menyembunyikan wajahnya disela-sela lipatan kakinya itu, terlihat bergemetar ketakutan. 

Suara ketukan dari sepasang heels sepatu Lia terus berderap, sangat menakutkan bagi Jun karena senada dengan detak jantugnya yang berdetak. Lalu Lia yang telah sampai dihadapan Jun, menyeringai seram sebelum menarik kasar peregelangan tangan kanan Jun, menyeret bocah lelaki yang masih berusia enam tahun itu ke kamar mandi yang lampunya sengaja dia tidak nyalakan, dibiarkan gelap kemudian Jun ditarik dan didorong hingga jatuh duduk ke dalam bak mandi dengan kepala terbentur pinggiran bathup.

Lia kembali menunjukan seringai liciknya saat dia dengan sengaja menyalakan keran air dingin yang langsung jatuh mengguyur kepala Jun yang masih berusaha bangun, membuat Jun sedikit gelagapan karena tidak siap saat air terus turun menimpa kepala mungilnya dan hanya bisa duduk didalam bak mandi.

Lia tertawa, merasa lucu menyaksikan Jun kecil yang tidak berdaya saat itu. "Kasian sekali Jun kesayangan kita ini!"  Nada suara Lia sengaja dia buat-buat seolah perhatian padahal tidak sama sekali kemudian nada suaranya segera berubah saat tangan kirinya menunjukan suatu barang yang memang sebelumnya sudah dia persiapkan dan dia bawa ketika dia masuk kedalam kamar tidur Jun tengah malam begini.

"Tidak akan ada yang bisa menyelamatkanmu! Tidak dengan ayahmu atau bahkan ibu kandungmu yang sudah membuangmu itu, Jun!" Setelahnya Lia segera mengayunkan barang ditangan kirinya itu, barang yang tidak pernah mampu Jun lihat karena terlalu takut namun sudah pasti Jun bisa tebak setelah terus merasakan sakit pada punggungnya.

CTARRR....

"Arghhhttt...!" Jun menggigit kuat bibir bawahnya, menahan sakit saat punggung kecilnya terus saja dicambuki oleh ibu sambungnya hampir disetiap tengah malam tidurnya.

Seven Shades Grey Of Mr.KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang