He's Back!

160 35 4
                                    

Chapter 24 (He's Back!)

"Anna...!"

Anna tidak mau mendengar suara itu lagi! Dia tidak ingin orang yang menyebutkan namanya barusan muncul dihadapannya kembali! Bukannya dia benci dan berdoa agar orang itu cepat mati tapi karena pada dasarnya Anna takut. Dia tidak berani menghadapi orang itu! Sebut saja kalau Anna pengecut tapi memang kenyataannya begitu. Jadi dari pada Anna menghadapi ketakutannya, dia lebih memilih untuk terus berjalan ke depan.

Menarik nafasnya dalam-dalam dan terus menggenggam kedua minumannya erat-erat, Anna melangkahkan kakinya. Kepalanya tidak tertunduk tapi juga tidak terangkat angkuh saat dia terus berjalan hingga bersisihan jalan dengan Jun yang ternyata justru diam, membiarkan dia lewat dengan mudahnya.

Anna bahkan sedikit tidak percaya saat si tuan sombong yang suka mencari gara-gara dengannya itu membiarkannya berlalu tanpa hambatan sedikitpun.

Mungkin hari ini tidak terlalu menjadi hari yang sial bagi Anna walau kesialan terus akrab dengannya. Jadi sebelum si tuan sombong berubah pikiran dan mencoba membuat masalah dengannya, Anna lebih memilih untuk terus berjalan dengan gerakan yang dia percepat. 

Terkadang, berlari atau melarikan diri dari suatu masalah adalah solusi yang paling tepat! Bukankah kita juga harus berlari jika bertemu dengan seekor singa atau sejenis hewan liar lainnya yang bisa dengan cepat menyerangmu?

Jadi menyelamatkan diri dari segala bahaya adalah satu-satunya prioritas utama bagi Anna saat ini. Keselamatan adalah segalanya setelah uang bukan?

Soekjin mengambil langkah saat melihat Anna terus pergi menjauhinya. Dia ingin mengejar Anna tapi niatnya harus pupus ketika dia dihadapkan dengan seseorang yang memang sudah seharusnya dia hormati.  Kakinya berhenti diam ditempatnya, kepalanya sedikit tertunduk memberi hormat. "Selamat siang, tuan Kim!"

Jun menyeringai memerhatikan sikap sopan yang selalu ditunjukan oleh lelaki didepannya ini meski baru dua kali bertemu. Tapi menurutnya semua orang sudah pasti akan menunjukan kesopanan padanya, memujanya juga berminat ingin mendekatinya. Terkecuali, satu orang! Satu orang yang bahkan mengatakan kalau dia akan segera mengambil jarak hingga lima meter setiap kali bertemu dengannya.

Memangnya Jun sejenis kuman yang harus dihindari hingga bermeter-meter jaraknya?

"Senang bisa bertemu dengan anda kembali!" Soekjin menegakan kepalanya, bersitatap tanpa rasa takut dengan Jun kemudian dia menggerakan setiap sudut bibirnya, mengangkatnya keatas menjadi tampak seperti bulan sabit yang bercahaya dimalam hari, indah dan sangat menawan. 

Dengan senyum tampan yang terlihat penuh ketulusan, Soekjin melirikan matanya ke sekeliling toko minuman tempat mereka berdua bertemu dan menambahkan ucapannya. "Apa anda menyukai minuman yang ada di sini, tuan? Kalau anda mau, saya bisa memesankan minuman kesukaan anda jadi anda tidak perlu repot-repot mengantri!"

Jun menyeringai, berkedip normal dengan wajahnya yang sebenarnya terlihat dingin tanpa ekspresinya. "Aku pikir aku memang tidak akan perlu mengantri jika aku menginginkan minumannya!"

"Benar!" Senyuman Soekjin melebar saat dia melanjutkan, "Semua orang bisa langsung mengenali anda, si tuan sempurna! Dan semua yang ada disini adalah milik anda, benarkan?"

Soekjin sedikit bingung dan merasa semakin aneh mendengar Jun yang menjawab dengan nada sedikit ketus (menekankan pada setiap katanya) seolah dia yang pintar menyembunyikan perasaannya itu ingin terang-terangan memberitahu pada Seokjin tentang siapa dirinya itu.

"Semua yang ada di sini, adalah milik ku!" Jun tersenyum, mencoba terlihat tulus tapi ternyata dia tidak mampu karena keinginannya yang kuat untuk menunjukan pada lelaki dihadapannya ini kalau dialah penguasa disini. Jun seperti ingin membuat  Soekjin sadar akan dirinya yang bukanlah apa-apa dibandingkan dengannya. sosok manager baru dari team pemasaran hanyalah status rendah yang sangat berbeda jauh diatas Jun. Dan tentu Jun bisa melakukan apapun pada Soekjin, termasuk menghilangkan jabatan yang baru dia dapati beberapa hari itu.

Seven Shades Grey Of Mr.KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang