Killer Instinct

237 33 2
                                    

Chapter 1 (Killer Instinct - Jun's Secret)

Sebagian orang mengatakan kalau tidak ada makhluk yang sempurna yang tercipta di dunia ini. Tapi menurut sebagiannya lagi yang telah mengenal seseorang bernama Kim Jun, maka mereka akan berkata kalau Kim Jun adalah sosok manusia yang hampir sempurna atau bahkan bernilai 9,9 dari 10 point yang ternilai. Dia lelaki yang tampan, bertubuh tinggi tegap, terlihat berwibawa, punya senyuman sejuta pesona yang bisa membuat ratusan atau bahkan ribuan perempuan tunduk di bawah kakinya! Bukan hanya penampilan yang mencolok itu saja tapi juga kepribadian yang terkenal sopan juga memiliki otak yang pintar (berpendidikan tinggi). Dan yang paling penting dari keseluruhan paket sempurnanya itu adalah uang yang tidak akan ada habisnya yang dimiliki oleh lelaki itu. Karier nya begitu cemerlang ditambah dukungan dari keluarga terpandang yang membuatnya terlahir dengan sendok emas dimulutnya itu.

Kedengarannya sangat sempurna bukan?

Tapi apa benar kalau sosoknya yang katanya sempurna itu memiliki kehidupan yang sempurna seperti kelihatannya?

"Jangan kau pikir semua saham ayahmu itu pada akhirnya akan menjadi milikmu suatu saat nanti, Jun!" Nonya dari tuan rumah yang kini Jun kunjungi menyeringai, tatapannya terlihat meremehkan dan sedikit sinis pada Jun saat menambahkan. "Kau tidak akan pernah bisa mewarisi dan menguasai semua saham itu jadi berhentilah mencari muka didepan ayahmu!"

Kalau menurut kalian Jun adalah salah satu manusia yang bermuka dua maka tebakan kalian sedikit benar! Karena alih-alih melampiaskan kemarahannya, dia justru tersenyum dengan tampannya. Lalu dengan terus menunjukan kewibawaannya, Jun menggerakan mulutnya untuk berkata. "Terima kasih atas saranmu nyonya!" Kemudian Jun melangkah, tidak peduli pada ibu tirinya yang kini terlihat kesal. 

"Jangan pernah bermimpi untuk menguasai K  Corp Group!" Stella menyeringai puas saat langkah Jun terhenti begitu saja walau tidak membalikan badan dan menoleh padanya kemudian dia melanjutkan. "Karena anak haram sepertimu tidak akan pernah pantas mendapatkan apapun dari keluarga ini! Kau hanya salah satu bentuk ancaman terbesar yang ada disini! PARASIT!"

Kedua tangan Jun mengepal disetiap sisi tubuhnya. Dia menarik nafasnya panjang mendengar tawa renyah yang sangat meledek dan mengganggu telinganya  kemudian dia menghempaskan nafasnya perlahan dan kembali melangkah, menjauhi ibu tirinya sambil terus mempertahankan keibawaannya itu. Jika Jun tetap berada disana, mungkin saja dia akan memukul atau bahkan membunuh perempuan tua yang banyak omong itu. Jangan kalian pikir Jun tidak bisa melakukannya!

Bukan karena Jun tidak ingin, dia bahkan sangat ingin mencekik leher perempuan tua itu dengan kedua tangannya sendiri hingga mulut besarnya menjulurkan lidah dengan sepasang mata yang melotot kesakitan. Sungguh, dengan kedua tangannya sendiri alih-alih memperkerjakan pembunuh bayaran. Jun ingin memastikan kalau penyihir (Jun menyebutnya itu kadang-kadang) mati didepan matanya. Dia ingin melihat detik-detik ketika mulut yang biasanya selalu mengeluarkan racun lewat kata-katanya itu megap-megap, sekarat dan memohon ampun padanya. Dia ingin melihat ibu tirinya itu tersiksa dengan kesakitan sebelum benar-benar mati.

Mungkin, membunuh ibu tirinya sendiri adalah salah satu keinginan terpendam yang paling Jun inginkan saat ini didalam kehidupannya yang sempurna. 

Tapi masalahnya, ayahnya masih hidup saat ini dan Jun yakin seratus persen. Seberapa besar (katanya)  ayahnya menyayanginya, tidak lebih besar rasa curiga ayahnya padanya jika istrinya itu dikabarkan mati suatu hari nanti. Jun bisa membuat roh jahat ibu tirinya menertawainya di neraka kalau sampai Jun dicurigai ayahnya lalu di penjara. Dan Jun tidak mau itu semua terjadi! Dia harus lebih banyak bersabar, bersabar dan bersabar untuk menunggu kematian ayahnya sebelum membunuh ibu tirinya. Rencana besarnya masih sangat panjang dan harus tersusun dengan rapi! Dia harus terus bersabar, menunggu rencana besarnya terlaksana.

Seven Shades Grey Of Mr.KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang