Strong Girl

130 32 9
                                    

Chapter 5 (Strong Girl : Anna)

"Tidak, tidak! Kau tidak boleh melayani tuan Kim! Orang itu gila, psikopat yang hanya bertujuan untuk menyiksa para perempuan! Tidak, Anna, Tidak! Jangan pernah mencoba menawarkan dirimu untuk bertemu dan melayani tuan Kim! Jangan Pernah!"

Anna menarik nafasnya, menahannya selama tiga detik, berhitung dalam hitungan detik-detik itu baru kemudian menghempaskan nafasnya. Satu tangannya yang sudah memegang sebuah key card dia dekatkan pada mesin tap yang tertempel di pintu. 

KLIK...

Bunyi pintu yang menandakan telah terbuka membuatnya menahan nafas lalu suara Yerim yang mengalun cempreng kembali terngiang ditelinganya.

"Aku akan mencarikan klien untukmu jadi jangan berpikir untuk menemui Nyonya Choi dan mengatakan setuju untuk melayani tuan Kim!"

Anna memejamkan sepasang matanya. Tangan kirinya sudah menyentuh gagang pintu lalu bergerak memutar hingga pintu sudah dipastikan terdorong terbuka. Sepasang mata bulat Anna terbuka, menatap ke arah dalam ruangan. Kakinya perlahan memasuki wilayah dalam ruangan yang masih gelap itu. "Maafkan aku, Yerim! Maafkan aku!"

KLIK...

Kini suara dari pintu yang tertutup kembali terdengar dan terasa lebih kencang saat Anna berada didalam ruangan yang sepertinya sangat luas dan sunyi itu. Anna bahkan sedikit menggidikan kedua bahunya setelah mendengar suaranya barusan. Astaga, padahal itu hanyalah suara dari pintu yang tertutup, yang benar saja!

Anna menempelkan key card yang masih ditangannya ke tempat dimana yang seharusnya agar seluruh lampu didalam ruangan menyala. Untuk sesaat, Anna dibuat menganga, terkagum saat cahaya lampu berkelap-kelip menerangi keseluruhan dari ruangan yang sebelumnya sudah bisa Anna tebak betapa mewahnya isinya itu. Anna menutup mulutnya dengan kedua tangannya, berkedip bingung. "Ya Tuhan! Berapa lama aku harus menabung kalau ingin menginap di kamar yang sebagus ini?" 

Kaki-kakinya secara tidak sadar melangkah, menjelajahi ruangan yang sangat indah nan mewah itu. Terkadang Anna bahkan sangat fokus memerhatikan beberapa lukisan yang tergantung menghiasi dinding, hingga dia lupa kalau dia harus bergerak ke kamar utama setelah dia tiba di kamar ini. Anna meringis melihat tulisan kecil yang ada di pojok bawah lukisan, disana tertulis si pelukis dan tahun pembuatannya.

"Ya Tuhan,aku rasa lukisan ini bernilai lebih mahal dari pada asuransi nyawaku!" Anna segera melangkah mundur kemudian kakinya tidak sengaja menabrak ujung sofa.

"Aw!" Anna melirik belakang kakinya yang tersandung ujung sofa, tangannya mencoba mengelus kakinya yang mungkin saja akan lebam tapi kemudian dia baru ingat kalau dia harus segera menuju kamar utama. Jadi Anna berlari memasuki kamar utama. Tanpa keraguan seperti sebelumnya, dia membuka pintu cokelat dihadapannya kemudian melangkah memasuki kamar lebih dalam.

Sepasang mata bulatnya hampir loncat keluar saat melihat deretan benda-benda aneh yang tertata rapi diatas ranjang. Anna mendekati salah satu benda itu, meraih blind fold (penutup mata) yang terbuat dari kain satin lembut bewarna merah. Kemudian dia melirik borgol, tali, pecut kuda?! (Anna tidak mengerti dan faham akan sebutannya) juga ada pisau disana! Pisau pahat torehan, sebuah pisau yang Anna fahami berfungsi untuk mengukir kayu.

Untuk apa pisau pengukir kayu berada didalam kamar ini?

"Orang itu gila, psikopat yang hanya bertujuan untuk menyiksa para perempuan! "

Anna segera meletakan kembali blind fold yang dia pegangi sebelumnya. Kepalanya menoleh ke kanan dan ke kiri, memerhatikan segala apapun yang berada di sekelilingnya hingga dia bisa menemukan beberapa kamera cctv yang berada di pojok kiri atas dan juga di pojok kanan atas lainnya yang seperti dipasang bersebrangan secara sengaja.

Seven Shades Grey Of Mr.KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang