Saturday Night

137 38 5
                                    

Chapter 26 (Saturday Night)

Jun segera menutup pintu toilet yang baru saja dimasukinya, sengaja menutupnya dengan gerakan berlebihan agar suara yang dihasilkan lebih berbunyI nyaring hingga siapapun yang ada didekatnya sudah pasti bisa mendengarnya walau orang itu sudah terkapar seperti pingsan.

BRAK....

Setelahnya, Jun bersender dipintu toilet yang tertutup itu. Satu tangannya merogoh kedalam saku jasnya, meraih ponselnya kemudian dia memegangi ponselnya, memainkan ponselnya dan fokus pada layar ponselnya itu.

***

Kemarin malam saat Anna pertama kali melakukannya dengan si tuan gila, Anna pikir itu adalah hal yang tidak akan pernah Anna lupakan seumur hidupnya, pengalaman pertamanya yang sangat luar biasa karena penuh dengan rasa sakit yang tercampur dengan kenikmatan (mau tidak mau mengakuinya walau berat hati) dan rasa lelah yang membuat seolah seluruh tulang pada tubuhnya remuk seketika. Dan malam ini?

Anna harus mengedipkan matanya beberapa kali sebelum kedua tangannya yang sebenarnya sudah sangat lemah itu dia gerakan untuk membuka blind fold yang mengikat menutupi sepasang matanya setelah dia mendengar pintu toilet yang ditutup dengan kencangnya sudah pasti tertutup rapat.

BRAK...

Anna juga harus membiasakan cahaya lampu yang begitu mencolok saat matanya kembali terbuka. Tidak ada kata-kata atau sekedar ucapan basa-basi yang bisa Anna dengar dari Jun tapi Anna pikir tugas Anna malam ini telah selesai. Kemarin malam juga begitukan? Jun masuk kedalam toilet tanpa mengatakan apapun setelah pada akhirnya puas memasuki tubuh Anna berkali-kali dengan paksaannya kemudian Anna pergi dan sebaiknya malam ini juga begitukan?

Seluruh tubuh Anna terasa lebih berat dari pada kemarin malam saat digerakan saat ini karena sisa dari pegal yang kemarin malam belum pulih sepenuhnya tapi malam ini Anna harus terus dibuat menungging, mengengkang dan mengengkang lebih lebar lagi hingga Anna pikir kedua kakinya mungkin saja akan terpisah satu sama lainnya. Tuan gila itu benar-benar seperti seorang maniak seks yang tidak cepat merasa puas. Anna bahkan lupa sudah berapa kali mengeluarkan sesuatu yang memalukan dari dalam dirinya tapi si tuan gila terus saja menggempur masuk kedalam dirinya seperti kerasukan iblis.

Kepala Anna menoleh ke satu sisi kemudian sepasang matanya membelalak melihat deretan benda-benda aneh yang semula dia pikir akan digunakan untuk membunuhnya. Seketika Anna menghempaskan nafasnya, perlu merasa bersyukur karena pada akhirnya dia masih hidup dan benda-benda aneh diatas meja itu tidak perlu bersentuhan dengannya kecuali blind fold yang kini terkulai  tidak berdaya disampingnya seperti dirinya.

Terutama pistol silver itu! Anna lupa dengan keberadaan benda paling keramat itu sedari tadi.

Dan sebenarnya malam ini seperti sudah menjadi batas kelelahan dari tubuhnya. Anna rasa dia tidak sanggup untuk bangun berdiri lalu melangkah untuk berjalan keluar dan pulang. Tapi Anna rasa dia akan lebih tidak sanggup lagi jika harus berhadapan kembali dengan si tuan gila yang mungkin saja akan kesal jika masih menemukan dirinya disini. Atau, bisa jadi si tuan gila akan kembali menyiksanya. Yah walau siksaan barunya kini kedengaran tidak sekejam yang dulu tapi tetap saja membuat Anna merasa tersiksa. Lalu bagaimana jika si tuan gila ingat pada deretan benda-benda aneh itu hingga ingin mempraktikan hal aneh yang orang gila itu bayangkan pada Anna?

Anna tidak peduli dengan keadaan tubuh telanjangnya yang tampak sangat buruk seperti perempuan yang baru saja diruda paksa oleh belasan orang. Sambil meringis menahan sakit juga pegal ditubuhnya, Anna memaksa bangun, berdiri dan melangkah terseok-seok untuk mencari tissue. Anna ingin segera membersihkan tubuhnya yang lengket karena tadi tuan Kim seolah sengaja menyemprotkan cairan spermanya disekujur tubuh Anna. Tapi sekal lagi, Anna hanya tidak ingin berhadapan kembali dengan tuan Kim. Anna lebih suka terus memaksa tubuhnya yang sudah pada batasnya itu untuk tetap kuat, menopang dirinya dan melangkah pergi dari kamar yang sangat mewah ini untuk kembali ke rumahnya yang sangat tidak sebanding itu.

Seven Shades Grey Of Mr.KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang