Unlucky Girl?

138 36 4
                                    

Chapter 7 (Unlucky Girl? : Anna)

Park Anna adalah perempuan yang tidak beruntung! Keuntungan terjadi hanya sesaat padanya. Seperti seberapa banyaknya uang yang Anna miliki, dengan sekejap uang itu akan hilang dari rekeningnya dalam hitungan jam saja. Bahkan seluruh luka ditubuh Anna masih terasa sangat sakit, masih begitu perih tapi masalah sudah kembali terjadi. 

Kali ini bukan karena ibunya yang terus merongrong, meminta uang padanya karena ibunya sudah dia kirimi uang sedari tadi pagi. Masalah uang untuk ibunya sudah selesai kecuali kakaknya kembali berulah hingga ibunya kembali menghubungi Anna hanya untuk minta bantuan (minta uang sebenarnya). Dan sekarang? Haruskah Anna dicambuk seratus kali dulu agar punya uang lebih banyak lagi hingga dia tidak perlu bekerja dibawah orang menjijikan seperti tuan Ryu ini?

"Aku tidak mendorongnya! Nona Swan yang menarik tanganku dan mengarahkannya untuk mendorongnya!" Anna rasa jika dia mengatakannya seribu kalipun, tidak akan ada yang mau membelanya atau bahkan memercayainya. Semuanya sudah tampak jelas dari tatapan tuan Ryu yang semakin terlihat menjijikan itu.

"Bukankah kemarin aku sudah bilang?"

Ya, Anna ingat! Sangat ingat makanya Anna tidak banyak melawan saat berhadapan dengan Swan tadi tapi tetap saja perempuan brengsek itu senang mencari gara-gara dengan Anna. 

Membalas tatapan tuan Ryu dengan berani, Anna kembali membuka suaranya. "Aku tidak melakukan apapun! Aku bersumpah, tuan! Aku bahkan tidak berkomentar apapun pada nona Swan saat transaksi pembayarannya masih bermasalah. Aku ingat soal anggota VIP it-"

"Aku sedang tidak menyinggung soal itu, Anna! Tapi seragam mu!"

Anna mengernyitkan dahinya, sedikit bingung. "Apa?"

Senyuman bengis yang membuat Anna ingin melayangkan kursi didekatnya ke wajah tuan Ryu muncul menambah rasa jijiknya pada bosnya itu. "Bukankah aku sudah bilang kalau rokmu itu harus dibuat lebih pendek lalu kemejamu harus lebih diperketat?" Lagi, senyuman paling memuakan itu muncul saat si tua bangka jelek itu menambahkan. "Kenapa penampilanmu masih sangat kolot sih?"

Anna pikir dia sudah tidak sanggup lagi bekerja dengan atasan yang menjijikan ini. Anna sudah sangat muak tapi mulutnya bergerak dan berkata, "Maaf! Aku akan merubah penampilanku mulai besok!" Mungkin setelah ini Anna akan menyumpal mulutnya yang telah mengkhianatinya itu. Apa mulutnya lebih terus menginginkan gaji bulanannya dari pada kebebasan jiwa? Astaga...!

Tuan Ryu menyeringai, terlihat sangat puas kemudian dengan santai dia menggerakan tangan kanannya, seolah memberi kode agar Anna cepat keluar dari ruangannnya. "Aku akan memaafkan kesalahanmu lagi hari ini, jadi mulai besok perbaiki sikap dan seragam mu itu!"

"Terima kasih!" Anna tetap memberi salam hormat seolah tubuhnya memanglah robot yang dikendalikan oleh uang, bukan dirinya karena tubuhnya terus saja bergerak demi uang, bukan demi keinginan si pemiliknya.

Brengsek sekali memang uang itu!

***

"Huft...!" Anna menghela nafasnya lelah, menatap ke arah bawah kemudian berkata untuk dirinya sendiri, "Apa aku akan benar-benar mati jika lompat dari sini?"

Tidak akan ada orang yang menjawabnya dan Anna sadar akan hal itu. Kini dia tengah berada di rooftop (bagian atap) dari bangunan yang katanya menjadi pusat pembelajaan paling terkenal di kotanya dan dimana hanya pegawai yang bisa masuk ke atas sini. Dan lagi, menuju rooftop ini harus melewati deretan gudang tidak berpenghuni. Sepanjang koridornya juga terlihat sedikit menyeramkan makanya Anna suka berada di sini. Dia senang menghabiskan waktu istirahatnya disini, menyendiri dari keramaian. 

Sebenarnya bukan karena Anna adalah tipikal perempuan introvert yang tidak suka bergaul. Hanya saja terkadang ibunya sering mengganggunya disaat jam istirahatnya. Seakan tahu, ibunya akan menghubunginya dan kalian pasti sudah bisa menduga tentang apa yang ingin dikatakan ibunya itukan?

Seven Shades Grey Of Mr.KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang