Reset The Game

156 38 24
                                    

Chapter 17 (Reset The Game)

Jun rasa dia ingin berbalik, melangkah lebar mendekati Anna. Dia ingin menjambak rambut Anna yang berantakan itu hingga ikatan rambutnya terlepas dan setiap helaiannya bisa terbebas ditangan Jun. Dia akan menarik rambut Anna cukup kuat hingga wajah Anna yang terlihat menyedihkan itu terangkat mengadah dihadapannya. Dia ingin menatap tajam mata bulat yang sembab itu dan memberi ancaman kalau tidak boleh ada yang bisa melawan Jun termasuk Anna di dunia ini. Lalu Jun ingin menghukum mulut yang sudah sangat beraninya berteriak dan mengatainya tuli. Dia akan menggigit bibir merah muda Anna yang biasanya digigiti sendiri oleh perempuan itu hingga mengeluarkan beberapa tetes darah kalau bisa. Jun pikir dia juga perlu menghukum tangan Anna yang telah melempari punggungnya dengan wadah murahan bekas tempat tumis daging yang bau itu. Jun akan mengikat kedua tangan Anna keatas  kepalanya dengan tingginya lalu dia akan meremukan tubuh Anna dengan memeluk tubuh kurus perempuan itu dengan sangat eratnya.

Tapi semua itu tidak Jun lakukan!

Pada akhirnya, Jun hanya terus melanjutkan langkahnya untuk menjauhi Anna. Bukan karena Jun tidak berani melakukan sesuatu pada mainannya itu tapi justru karena dia punya beberapa rencana lainnya. Bukankah sudah Jun bilang kalau dia akan terus memainkan mainannya itu hingga dia bosan? Jun bahkan ingin memainkan mainannya lebih sering lagi agar semakin cepat rasa bosan datang padanya nantinya.

Jadi jangan salahkan Jun jika malam ini Anna yang akan mencari dirinya lebih dulu! Park Anna lah yang akan datang dan memohon untuk bertemu dengannya, meminta-minta untuk melayani dirinya. Jun bisa memastikan hal itu makanya dia terus saja menyeringai senang membayangkan semua itu akan segera terjadi dalam hitungan jam.

"Tuan Kim, apa anda tidak ingin beristirahat dulu? Apa anda tidak merasa pusing karena jet lag?"

Jun melirik paman Nam yang duduk berhadapan dengannya kemudian dia kembali mengalihkan atensinya pada beberapa lembar document yang menumpuk diatas meja di hadapannya. "Aku rasa pusing dikepalaku sudah sedikit hilang!"

Bukannya paman Nam tidak tahu kalau kepala Jun sering pusing. Itu karena Jun tidak pernah bisa punya waktu yang cukup untuk beristirahat. Jun punya insomnia parah makanya dia tidak pernah memiliki kualitas tidur yang baik dan tercukupi. Apalagi setelah berpergian ke luar negeri (yang bahkan hingga keluar benua), sudah pasti membuat Jun semakin merasa pusing karena perbedaan waktu yang menjadikan jatah tidurnya semakin buruk. Tapi apa yang baru saja paman Nam dengar? 

Jun bilang kalau pusing dikepalanya sedikit hilang padahal dia belum bertemu dan berkonsultasi dengan dokter pribadinya untuk meradakan sakit dikepalanya akibat gangguan tidurnya itu. Apa yang bisa meredakan pusing dikepala lelaki itu memangnya?

Jun menatap paman Nam,meletakan document yang sebelumnya dia perhatikan lalu mulutnya bergerak untuk bertanya-tanya. "Apa kau sudah melakukan apa yang tadi aku perintahkan?" Raut wajah Nam seperti kembali bertanya balik pada Jun makanya Jun menambahkan. "Soal kakaknya Anna! Apa kau sudah melakukannya?"

Kim Jun memang punya sifat abu-abu yang tidak diketahui orang-orang dan hanya diketahui oleh orang terdekat dari Jun saja seperti paman Nam. Kekejaman adalah salah satu sifat yang dimiliki oleh Jun. Paman Nam mulai menyadari kekejamannya ketika satu tahun berlalu setelah Jun bertemu dengan ibu kandugnya itu. Ketika Jun mulai mempermainkan setiap perasaan perempuan yang dengan tulus menyukainya. Dan hingga saat ini, Paman Nam masih tahu dengan sangat jelas betapa kejamnya seorang Kim Jun itu. Tapi terus saja mempermainkan dan menyiksa satu orang yang sama seperti yang Jun lakukan dan coba perintahkan padanya sekarang ini?

Satu hal yang ini agak berbeda dan tidak seperti biasanya!

"Tuan Kim, kenapa anda ingin melakukankanya?" Jun menaikan sebelah alisnya setelah mendengar pertanyaan yang paman Nam lontarkan untuknya. Kemudian paman Nam yang tidak pernah takut pada Jun itu menambahkan. "Apa kesalahan yang nona Park lakukan  hingga anda terus ingin mempermainkannya?"

Seven Shades Grey Of Mr.KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang