The Chocolate Box

103 27 3
                                    

Chapter 44 (The Chocolate Box)

Seharusnya jika Jun memang sangat membenci Anna maka lelaki itu tidak akan mau berhubungan dengan Anna lagi. Jun tidak akan seolah sengaja mencari gara-gara dan terus-menerus membuat masalah dengan Anna. Jangankan untuk hal yang seperti itu, seharusnya Jun justru menghindari dirinya agar tidak bisa bertemu dengan Anna apalagi di tempat kerja mereka yang memungkinkan bisa menimbulkan lebih banyak masalah.

Bukankah seharusnya seperti itu?

Tapi kenapa Anna merasa seolah Jun bertingkah sebaliknya? 

Jun bertingkah seperti seorang anak lelaki yang mencoba mendekati teman perempuan sekelasnya dengan cara terus mengganggu anak perempuan itu. Yah, Anna berpikir begitu!

Tapi pemikiran lainnya menipis semuanya saat Anna berpikir lebih jauh lagi.

Memangnya Anna adalah perempuan paling cantik di dunia yang bisa memikat hati siapapun termasuk membuat seorang psikopat gila yang sangat arogan seperti Jun tertarik padanya? Lalu, memangnya Anna memiliki hati seputih salju yang berbuat sangat baik pada orang lain atau mungkin di masa lalunya makanya sesuatu yang begitu tidak mungkin berhasil Anna dapatkan seperti cinta tulus dari salah satu lelaki paling hebat yang ada di dunia?

Tentu saja jawabannya tidak dan bukan!

Bukan karena itu jadi tidak ada alasan lainnya lagi yang membuat Anna bisa menebak jalan pikiran seorang Jun apalagi keinginan dari lelaki itu untuk menolong Anna hingga membuat alur hidup Anna menjadi bahagia seperti akhir kisah dari dongeng klasik yang tidak lagi dia impikan.

Sangati tidak mungkin!

Seorang Kim Jun adalah lelaki yang sudah pasti sangat membenci Anna, membenci perempuan lainnya hingga gemar menyiksa para perempuan dan Anna adalah salah satunya atau bisa jadi Anna adalah nomor satunya dari milyaran perempuan yang ada di dunia ini yang sangat dbenci lelaki itu. Seorang Jun bersikap dan bertingkah menyebalkan pada Anna hanya karena lelaki itu ingin terus mempermainkan Anna! Lelaki itu ingin terus membuat Anna susah jadi kemungkinannya alasannya tidak lain hanyalah untuk memainkan Anna, membuat Anna menderita, menangis hingga tersimpuh, memohon ampun didepan kedua kaki Jun.

Ingatkah kalian pada jawaban yang Jun berikan setelah Anna menanyakan pertanyaan padanya soal apa yang diinginkan Jun pada Anna?

Jun bilang, dia ingin Anna memohon padanya!

Sudah sangat jelas kalau Jun yang gila dan sangat sombong itu merasa kalau Anna hanyalah mainan kecilnya yang sudah pasti bergantung padanya. Anna hanyalah mainannya yang mudah dirusak olehnya kemudian dibuang dan karena Anna ingin terus hidup (tidak dibuang) maka Anna harus terus memohon dan mau tidak mau meladeni setiap permainan yang lelaki itu mainkan.

Anna bahkan tidak pernah lupa dengan senyuman bengis, senyuman licik dan senyuman kepuasan yang selalu Jun tampilkan padanya setelah merasa selalu bisa menang melawan Anna. Padahal Anna tidak ingin memainkan segala bentuk permainan yang ditawarkan oleh orang gila itu lagi. Anna tidak berusaha melawan dan kalaupun dia terpaksa harus melawan, pada akhirnya pun Anna sadar kalau dia tidak akan pernah bisa menang dari Jun.

Tidak bisakah Anna menjalani kehidupan biasa saja? Kehidupan yang biasa! Tidak perlu tidak memiliki masalah. Tidak apa jika Anna masih harus mendapatkan masalah karena setiap orang hidup pasti memiliki masalah. Hanya kehidupan yang biasa. Anna yang bekerja seperti biasanya, hidup seperti layaknya Wendy atau Yeri yang sebenarnya juga tidak terlalu biasa dalam menjalani hidupnya. 

Apa Anna terlalu banyak berpikir makanya hidupnya terasa lebih sulit akhir-akhir ini walau uang yang menurutnya menjadi sumber dari pemecahan masalahnya kini ada dalam genggaman tangannya?

Seven Shades Grey Of Mr.KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang