df 4 : first kiss

1.2K 141 27
                                    

Motor Astrea milik Fabian melaju pelan, di jalan raya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Motor Astrea milik Fabian melaju pelan, di jalan raya. Suasana jalan raya yang lengang dan sedikit sepi, memberikan kesan romantis yang terpampang jelas bagi laki-laki gondrong itu, sesekali ia bersenandung, untuk menghilangkan kebosanan di atas motor. 

Srettt!!..

Fabian tiba-tiba  saja me-rem mendadak, membuat flora serta merta maju ke depan, dan memeluk tubuhnya.

Kedua sudut bibir Fabian, terangkat ke atas membentuk senyuman, saat di rasa  kedua tangan flora melingkar di pinggangnya.

"Tolong hambamu ini ya Allah,"
gumam Fabian dalam hatinya.
Persetan dengan kemarahan flora, Fabian mesem-mesem dengan apa yang baru saja terjadi, nikmat mana lagi yang ia dustakan.

"Lo niat nganter gue pulang gak sih?!" kesal flora, gadis itu memukul punggung Fabian, menimbulkan bunyi yang nyaring pada  pukulan flora.

Fabian menoleh, menatap gadis yang ada di belakangnya dengan cengiran.
Ekspresi kesal terpampang  dengan jelas di wajah gadis mungil itu.

"ehehe,"

"Gue mau beli itu," lanjut Fabian, seraya menunjuk penjual es tebu, yang berjarak beberapa meter  dari tempat mereka saat ini.

Kedua mata flora mengikuti arah telunjuk Fabian, ia mendengus kala kedua matanya menangkap penjual es tebu yang ada di ujung sana.

Flora turun dari motor, seraya meletakkan  kembali helm yang sedari tadi  ia pakai.

"Gue naik Gojek aja, "

"Gue tadi mau pulang bareng Lo, cuma karna gue takut Lo ngadu ke temen- temen gue, kalau gue pernah mau bunuh diri," lanjut flora, seraya membuka ponselnya berencana untuk memesan ojek online.

"Lah, gak bisa gitu dong,"

Dengan segera  Fabian menarik tangan gadis itu, menjauhkan kedua tangan flora dari ponselnya.

"Apasih!?" Flora langsung menepis tangan Fabian yang masih menggenggam tangannya.

Kedua mata flora, menatap tajam pria yang ada di hadapannya, tapi sama sekali tidak berpengaruh apapun,  sepertinya Fabian tidak memperdulikan tatapan maut dari flora, buktinya pria itu balas menatap tajam flora, detik berikutnya pria itu menyengir, seolah tak terjadi apapun.
Dosa apa yang ia lakukan sehingga ia harus di pertemukan dengan pria seperti Fabian.

" Tunggu bentar ya,"
ucap Fabian dengan cepat, kemudian tanpa permisi pria itu berlari terburu-buru menuju tempat penjual es tebu, yang ia inginkan sedari tadi.

"Gue— ehkk nyebelin banget sih?!" Flora menggeram tertahan, gadis itu mendudukkan bokongnya di atas motor Fabian.

Beberapa menit setelah kepergian Fabian,  flora mulai bosan menunggu pria itu, flora juga merasakan sedikit panas, akibat  berjemur di bawah sinar matahari yang terik. Beberapa kali ia membuka ponselnya hanya untuk menghilangkan rasa bosan, namun tak ada gunanya, sekarang gadis itu sudah benar-benar bosan menunggu Fabian yang entah kapan akan datang.
Lama menunggu akhirnya flora memutuskan untuk menyusul pria gondrong itu.
Baru saja flora ingin menyusul Fabian, namun pria gondrong itu sudah lebih dulu berlari ke arahnya.

DUNIA FLORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang