—first person pov by junkyu side is onseminggu yang lalu, aku pikir hari ini akan menjadi menjadi hari yang menyenangkan. memang apa yang akan membuatnya buruk jika menghabiskan hari spesial mu bersama orang yang special pula? tidak ada.
harusnya.
namun nyatanya kini aku menghela napas. hari ini terasa begitu berat. aku nyaris mati rasa. namun, kehadirannya memberikan beberapa perasaan yang saling bertentangan. ya, setidaknya itu menandakan bahwa aku tidak benar-benar mati 'kan?
aku tentu tau bahwa sosok di depanku ini bukanlah seorang perempuan berambut panjang dengan gerak gemulai. tapi boleh kah aku mengatakan bahwa,
jihoon sangat cantik.
jihoon sangat cantik di bawah tetesan air hujan.
jihoon sangat cantik, saat ia berdiri di samping lokerku di pagi hari.
jihoon sangat cantik, saat ia tertidur pulas di sampingku.
jihoon sangat cantik, ketika ia tersenyum malu-malu pada dansa pertama kami.
jihoon sangat cantik, di bawah gemerlap lampu kota seoul di malam hari.
jihoon sangat cantik, meski muncul dari balik wajah tidak senang karena sepupunya menjemputnya ketika kami berada di bawah cahaya bulan malam itu.
jihoon sangat cantik, ketika ia bercerita padaku daftar jajanan apa saja yang akan ia makan begitu kami sampai di festival nanti.
"aku belum pernah ke festival apapun di korea," adalah responku ketika jihoon bertanya apa aku sedang ingin makan sesuatu, "lebih baik kau saja yang pilih."
kedua mata hazel itu berbinar-binar, dan jihoon sangat cantik saat ia mengaitkan lengannya padaku dan menarikku menuju kuil untuk melihat ramalan kami.
jihoon sangat cantik, saat ia berbisik padaku mengenai ramalan yang kami dapat untuk musim ini. seakan-akan itu adalah rahasia milik kami dan hanya kami saja yang tahu.
aku sudah tidak lagi memikirkan kenyataan yang ada, aku sudah tidak lagi mencoba menganalisis semuanya, baik itu dari perspektif jihoon ataupun jaemin.
aku mengamati jihoon dengan sikap diam, hampir terlihat seperti lelah.
aku sudah tak lagi peduli bagaimana aku terlihat di mata hazel itu, apa yang jihoon dengar dari bibirku, atau apapun sikapku yang mungkin bisa menunjukkan apa yang sudah aku ketahui.
aku sudah tak lagi bertanya-tanya. aku juga tidak lagi berusaha menyangkal semua yang sudah ku ketahui.
ketika sang pemilik mata bulat itu membawakanku hotdog, iapun bertanya apa aku ingin saos atau mayonaise dengan senyum manis dan suara lembutnya.
dan tiba-tiba di dalam kepalaku, aku mendengar suara renjun berkata,
ya, junkyu. itu benar ...
itu benar.
tiap kali suara renjun berputar di dalam kepalaku, aku hanya menghela napas, dan terus menghela napas sepanjang sisa minggu tersebut.
aku bahkan hanya menghela napas, saat aku melihat hidup jihoon yang terus berputar di sekelilingku. aku menemukan diriku mengikuti semua keinginan jihoon.
aku tersenyum saat jihoon tersenyum.
aku tertawa saat jihoon tertawa.
aku membalas tiap pelukan yang jihoon berikan.
aku membalas ciuman jihoon dengan gairah yang sama.
bohong bila aku berkata bahwa aku tidak menunggu jihoon untuk berkata yang sejujurnya padaku.
![](https://img.wattpad.com/cover/370388511-288-k571904.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
lawless; kyuhoon
Fanfiction(completed) menjinakkan kim junkyu yang liar mungkin sulit, namun jika berarti jaemin akan berhenti menindasnya, jihoon akan melakukannya. hanya saja, dia tidak tahu kalau cinta selalu muncul di saat yang tak terduga. a treasure's kyuhoon fanfic. ⚠️...