is it over?

804 97 25
                                    

mau cuap-cuap bentar, hehe

jadi gais, kayak yang udah aku tulis di wall wp akunku, aku baru sadar kalo ada beberapa chapter yang acak. dari siang tadi udah coba aku benerin, mulai dari setting dari hp, sampe ke laptop, dari unpub bentar tadi, sampe repub pun (lupa ngasih angka di judul tiap chapter) ga berubah ges. mau aku unpub lagi, tapi ternyata di settingan tanggal updatenya udah ganti semua di 3 januari (jujur aku tuh gak hafal urutan chapternya gais, karena chapternya banyak dan aku gak ekspek bakal keacak gini). sorry yaa

jadi semisal aku mutusin untuk tetep lanjutin book ini dengan beberapa chapter yang acak, karena ini bentar lagi juga tamat. gimana? gapapa kah? 

dan untuk pembaca baruu, maupun lama yang kadang re-read book ini (pede bgt elu) sorry banget kalo nanti alur ceritanya bikin bingung 🙏

yhh selamat membacaa, y'all


------

"jihoon, kau baik-baik saja?"

jihoon tersadar dari lamunannya saat mendengar suara ayahnya. ia menoleh dan tersenyum. "aku baik-baik saja, ayah."

mereka bertiga, jihoon, yeonjun, dan chanyeol, sedang berada dalam perjalanan pulang setelah selesai makan siang di restoran seafood kesukaan chanyeol ketika ponsel jihoon tiba-tiba bergetar menandakan ia menerima sebuah pesan baru.

jihoon, kau di mana? aku meneleponmu seribu kali dan kau tak ada di rumah. aku perlu bertemu denganmu sekarang.

jihoon hanya memperhatikan pesan tersebut selama beberapa saat sebelum menghapusnya. ia juga menghapus dua puluh tiga pesan suara dari junkyu yang semuanya ia abaikan.

ia tahu apa yang membuat junkyu berusaha menghubunginya. namun ia tidak tahu mengapa junkyu melakukan itu semua.

jihoon sangat yakin bahwa ia merasakan sesuatu yang lain dari cara lelaki itu menatapnya ketika mereka bergerak di lantai dansa. ia yakin bahwa ada sesuatu yang lebih dari cara ketika ia menarik kepala jihoon untuk bersandar di bahunya ketika mereka naik kereta semalam.

lalu mengapa?

mengapa ia berbuat seperti ini sekarang?

apakah ini semacam ujian bagi perasaan jihoon? apakah karena junkyu pernah terluka di masa lalu, maka sekarang ia berhati-hati dalam memilih orang-orang yang terlibat dengannya dengan menguji perasaan orang tersebut?

jihoon tahu bahwa ia bukan siapa-siapanya junkyu. mereka tidak pacaran. mereka tidak berteman. heck, mereka hanya sekedar kenalan!

lalu setelah itu semua, mengapa sekarang junkyu berusaha menghubunginya seakan-akan ia baru saja melakukan suatu kesalahan?

pertanyaan tersebutlah yang menghantui jihoon sejak semalam.

setelah menerima foto tersebut semalam, jihoon tidak langsung serta merta menangis dan memaki-maki junkyu. tidak. yang jihoon lakukan adalah berusaha menenangkan hatinya dan berkontemplasi.

ia berusaha memikirkan semua ini dari perspektif junkyu.

jika kau adalah seorang lelaki yang tampan dan populer, yang manakah yang akan kau pilih. seorang pemalu dengan tampang biasa-biasa saja, atau seorang yang cantik penuh percaya diri dengan tubuh dambaan?

satu-satunya kesimpulan yang diambil jihoon adalah ... junkyu tidak akan mungkin memilih seseorang sepertinya jika junkyu bisa mendapatkan seseorang seperti lia.

junkyu sampai kapanpun tidak akan pernah membalas perasaannya.

apapun yang jihoon pikir junkyu rasakan padanya, semua itu hanyalah ilusi.

lawless; kyuhoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang