Braaak ..
"Mas kasih tau gue alamat pulau yg di tempati oleh Sean" seru hujan yg tiba-tiba masuk keruangan Dimas tanpa izin.
Dimas yg mendengar itu hanya menghela nafas saja, dia membuka kacamata lensa nya lalu memijit pelipisnya.
"Gue gak akan kasih tau dimana sean, biarkan dia liburan. Hujan."
"Lo tau gue sahabat nya kan, gue khawatir sama dia. Sejak semalam sampai hari ini dia gak ngabarin gue. Dan lo tau kalau di phobia sama air laut dan pantai dan pulau apapun itu."
"Gue tau. Tapi, lo bisa tenang dulu gak setidaknya ini baru satu hari kan."
Hujan berdecak sebal dia duduk sambil melipat tangan nya kesal, dia memandang tajam kearah Dimas yg mana wajah Dimas terlihat lelah dan merasa tidak baik-baik saja.
"Lo ada masalah, mas?" Tanya hujan tiba-tiba membuat Dimas mendongak kearah nya.
"Gue?"
"Iyalah, elu. Terus gue tanya siapa selain cuman ada kita di ruangan ini. Gak usah buat gue emosi deh masih pagi juga."
Dimas tersenyum simpul "gue baik. Hanya saja pekerjaan gue menumpuk. Walaupun Sean cuti lagi liburan tapi tetap aja kerjaan gue di kantor ini banyak."
"Masalah Sean udah kelar kan? Gue lihat di media gak ada yg update tentang Sean lagi, bahkan foto Sean lagi di club' juga udah musnah."
"Itu karena sky yg membayar media dan akun gosip."
"WOW... DAEBAK!"
"Jangan kasih tau Sean dia gak tau apapun kalau sky bertindak sejauh ini buat ngelindungi dia."
"Hm, hm, hm, gue pikir dia begitu gak peduli terhadap Sean, bahkan nyaris menyalahkan Sean tentang kejadian beberapa puluh tahun silam. Selama ini yg kita tau sky tidak begitu peduli dengan adik nya."
Dimas hanya diam saja dia malas menanggapi apa yg dikatakan oleh hujan, meskipun hujan mengatakan hal yg sebenarnya namun dia mengetahui alasan apa yg sky lakukan buat melindungi Sean.
"Kembali lah ke agensi lo, Jan. Sean gak mungkin bisa di hubungi karena pulau yg dia tinggalin banyak pantai disana. Mustahil ada sinyal."
"Setidaknya kita mencoba dulu, mas. Please gue khawatir sama dia satu malam gue gak tidur karena mikirin tuh anak."
"Udah seperti pacar Lo aja Sean."
"Dia bestie gue ya. Akan selama begitu. Sudah cepet hubungi dia."
"Iya sebentar."
Pria lebih tua dari hujan itu lekas mengambil ponselnya lalu mencoba hubungi Sean, namun sayang nomor Sean tidak dapat di hubungi. Lalu dia mencoba nomor Airlangga tetapi sama juga.
"Tidak nyambung" ucap Dimas membuat hujan cemberut.
"Yaudah deh, setidaknya disana ada yg jaga."
"Ada. Dia temen gue yg jagain Sean jadi Lo gak perlu khawatir."
"Hum, oke. Kalau gitu gue balik dulu."
Karena urusan nya sudah selesai hujan pun bangkit dari duduknya, dia pamit kepada Dimas dan langsung keluar begitu saja dari ruangan tersebut. Dimas menghela nafas saja sebenarnya dia juga khawatir akan Sean namun dia begitu percaya dengan Airlangga kalau temen masa kecilnya itu bisa di andalkan dalam menjaga Sean.
Ponsel dimas berdering tanda ada panggilan masuk, dimas lekas melihat siapa yg menghubungi nya. Menghela nafas panjang karena seseorang yg mencoba untuk masuk lagi di kehidupan nya, dia pun mengangkat telepon itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Love Sea
Fanfictionseorang model terkenal yg sedang naik daun namun harus terkena sedikit skandal hingga akhirnya dia di asingkan di sebuah pulau terpencil, dia yg membenci laut harus bertemu dengan seorang penyelam andal yg sialnya si penyelam utusan dari meneger san...