Bagian 23.

197 52 6
                                    

Sean memperhatikan Airlangga dari tangga yg sedang memasak di dapur nya, tangan di lipat senyum tipis terpatri dibibir Sean. Dia tidak menyangka jika Airlangga mahir dalam memasak, padahal setau Sean selama di pulau Sean tidak pernah melihat seorang Airlangga memasak, tapi malam ini dia melihat dengan mata kepalanya jika airlangga memasak seperti seorang chef profesional.

Langkah kaki Sean terayun perlahan mendekat ke arah airlangga, dia pun berdiri sambil melipat tangan nya di dada. Masih tersenyum tipis memandangi air yg fokus dengan masakan nya, sangking fokus nya air sampai tidak mengetahui jika Sean sudah berdiri di belakang nya.

"Ekhem" Sean berdehem membuat air menoleh ke belakang.

"Sudah bangun, saya pikir akan lama bangun nya. Maaf saya pake dapur nya untuk memasak makan malam kita."

"Yah, sejak kapan kamu pandai masak?"

"Sudah lama."

Sean menggeret kursi nya dia duduk dengan santai, sementara air kembali melanjutkan lagi aksi memasak nya. Sean masih tersenyum sampai masakan air telah selesai dan menghidangkan ke meja makan, Sean dapat mencium harum masakan air. Dengan telaten air menghidangkan hasil masakan bahkan air juga menghidangkan makanan untuk Sean.

"Kenapa pake segala di ambilkan segala sih" kekeh Sean di perlakuan begitu oleh Airlangga.

"Biar romantis."

Lantas Airlangga berdiri kembali lalu mengambil lilin yg dia beli secara diam-diam tanpa sepengetahuan Sean, dia menghidupkan lilin itu lalu diletakan di atas meja. Tawa Sean pecah seketika melihat betapa effort nya Airlangga dalam membuat hal seperti ini, sederhana tapi membuat hati Sean menghangat.

"Pake lilin? Kapan belinya?"

"Tadi waktu kamu pilih sayuran di pusat perbelanjaan, sengaja supaya menjadi surprise."

"Jadi dinner romantis?"

"Hum, apa kamu suka?" tanya Airlangga sambil memegang tangan Sean.

"Suka. Karena sebelumnya tidak pernah dinner romantis seperti ini. Thank you hal sederhana ini sudah buat hati aku menghangat."

"Sudah jatuh cinta belum sama saya?"

"Hm, belum! Kamu belum beruntung."

"Saya akan coba lagi sampai kamu jatuh cinta sama saya."

Sean mengangkat bahu nya acuh keduanya pun mulai makan malam dengan santai, sambil sesekali mengobrol ringan. Moment terbaru buat Sean karena selama hidupnya dia merasa kesepian dan terasingkan bahkan sky sendiri yg notabene nya kakak kandung dirinya tidak mampu buat dia bahagia, sky hanya tahu gimana caranya membuat luka Sean tanpa memikirkan cara mengobati nya.

"Besok kamu ikut aku ya ke agensi?" tanya Sean membuat Airlangga menatap Sean.

"Buat apa? Saya tidak mau menganggu kamu bekerja."

"Kamu gak akan ganggu aku cuman rapat sebentar sama mas dimas soal kerjaan, kamu udah janji bakalan temenin aku. Jadi, besok tugas pertama kamu temenin aku ke agensi."

"Baiklah. Memang saya ditakdirkan tidak boleh menolak permintaan kamu."

"Harus! Karena kamu terikat oleh perjanjian kita."

Airlangga tidak membalas lagi perkataan Sean dia melanjutkan makanan nya lagi, Sean juga melanjutkan makan lagi hingga keduanya selesai makan.

"Mau berdansa" ajak Airlangga membuat Sean mengangguk.

Tangan Airlangga di ulurkan kearah Sean dan langsung diterima oleh Sean, dengan setelan musik klasik seadanya keduanya pun berdansa. Saling berhadapan satu sama lain dengan irama gerakan yg pas, saling tersenyum bahagia seperti pasangan kekasih.

"Kamu tau gak kalau aku belum pernah diginiin sama seorang pria."

"Memang sebelum sama kamu aku sudah dekat sama beberapa pria, namun mereka ternyata hanya ingin uang dan juga seks. Aku tidak masalah asalkan sama-sama senang. Dan kamu tau gak kenapa aku gak percaya sama namanya cinta."

"Tidak."

"Cinta itu omong kosong, cinta itu tidak setia, cinta itu hanya manfaatkan satu pihak. Cinta itu menyakitkan."

Airlangga masih diam dan setia mendengar kan setiap keluh kesah Sean, dia bahkan tidak memotong sean bercerita. Baginya Sean butuh teman disaat semua orang menyakitkan.

"Aku takut melangkah apalagi dengan trauma yg aku alami, air."

"Aku bisa menyembuhkan semua luka kamu" kata Airlangga membuat Sean mengangguk.

"Aku tau. Tapi, maaf karena aku belum merasakan jatuh cinta sama kamu."

"Berarti aku belum beruntung."

Sean tersenyum "mungkin nanti."

Selanjutnya sean mencium bibir Airlangga membuat air terkejut dengan perlakuan Sean, dia pun membalas ciuman Sean dengan lembut. Dengan beriringan musik klasik mereka ciuman dengan penuh cinta tanpa Sean tahu sebenarnya hatinya sangat berharap dia mencintai Airlangga. Namun karena rasa trauma dan sakit hati dia takut melangkah.


Dentuman musik keras memekakan telinga, reza melangkah masuk kedalam sebuah club malam yg mana dunia gemerlap menjadi hiburan bagi mereka yg terlalu pusing dengan pekerjaan. Asap rokok bahkan berbagai macam alkohol terpampang nyata di club itu, alunan musik yg dimainkan oleh DJ alias disk joki terdengar nyaring.

Reza melangkah kaki nya sedikit demi sedikit hingga dia melihat orang yg sangat ia temuin untuk sesuatu hal, ia tersenyum senang karena orang yg dia harapkan sudah berada di club malam. Dengan langkah ringan dia pun menghampiri orang tersebut.

"Hai" sapa reza dengan menepuk pundak orang tersebut.

Pria itu menoleh dan tersenyum saat tahu siapa yg datang, reza duduk di samping nya dan mengambil satu rokok lalu menghidupkan nya. Asap rokok itu keluar dari mulutnya dengan perlahan.

"Ada apa lo ketemu gue disini" kata pria tersebut kepada reza.

"Gue punya misi buat lo."

Pria itu tersenyum miring "berani bayar berapa lo, lo taukan bayaran gue mahal dan tinggi. Kalau lo gak punya uang mending cabut."

"Gue bakalan bayar berapa pun asalkan lo mau bekerja sama buat hancurin sean."

Pria itu menganggukan kepala nya paham bahkan seringai muncul di bibirnya, tentu dia akan setuju dengan kerjasama ini mengingat dulu dia pernah berhubungan dengan Sean.

"Apa rencana lo?"

"Gue tau lo sama Sean ada hubungan bahkan lebih dari sekedar hubungan, gue mau lo hancurkan dia sehancur-hancurnya. Gue juga tau lo di campakkan oleh Sean karena lo udah gak berguna lagi, gue kesini mau ngasih informasi kalau Sean udah punya peliharaan baru yg pasti lebih tampan dari lo."

Reza tersenyum miring saat melihat pria itu menggenggam tangan nya erat tanda emosi mulai memuncak, reza sengaja memainkan mental dan emosi pria disebelah nya ini karena dia tahu dulu Sean mencampakan dia. Makanya reza akan bekerjasama dengan pria ini asal Sean hancur.

"Gue bayar 200 juta kalau lo berhasil menghancurkan Sean, bukan cuman hubungan nya dengan peliharaan nya itu tetapi juga karir nya harus hancur."

"Gue minta 500 juta kalau lo sanggup gue bakalan kerjasama dengan lo, gue jamin bukan cuman karir dan peliharaan nya itu yg akan hancur melainkan mental nya juga."

Reza tampak berpikir sejenak lima ratus juta sangatlah besar nominal nya, dia tidak pernah menyangka kalau pria disebelah nya ini akan meminta dengan harga mahal. Namun jika dia tidak mengiyakan permintaan pria ini tentu reza tidak akan pernah bisa menghancurkan Sean.

"Oke. Gue akan bayar lo 500 juta dan lo harus berhasil menghancurkan sean."

Pria itu tersenyum senang lalu mengulurkan tangan nya, hingga disambut baik oleh reza.

"DEAL!"













TBC.

The Love SeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang