"Kamu yakin mau mendengar kisah saya."
Mata sean berkedip dua kali sebelum memutuskan buat melihat kearah depan, Airlangga justru memegang dagu sean agar tetap melihat nya. Tangan air tidak bisa diem jari jempolnya justru memegang bibir ranum sean membuat sean seketika merinding.
"Saya tanya apakah kamu mau mendengarkan kisah saya?" tanya Airlangga dengan nada yg serius.
"Kalau lo gak mau ngasih tau juga gak masalah. Lagian apa peduli gue."
Airlangga terkekeh geli lalu dia mengecup bibir itu singkat.
"Saya hanya bertanya kalau kamu penasaran tentu ada syarat yg perlu kamu penuhi."
"Cih, lelaki punya syarat."
Sekali lagi Airlangga hanya terkekeh "kamu gak penasaran kenapa saya bisa kenal dimas, Hm."
Sean melirik sekilas kearah air, ya. Dia memang penasaran tentang kisah Airlangga, sean memang tidak memahami Airlangga apalagi mengenal dekat dengan pemuda yg ada di sampingnya ini. Namun sean bisa merasakan jika Airlangga adalah seorang pria yg berpendidikan apalagi dimas juga sama, dari kalangan orang yg pendidikan nya tinggi.
"Oke, fine. Apa syaratnya kalau susah mending lo gak usah cerita, ya. Gue gak penasaran sama lo tapi gue hanya ingin tau kenapa lo bisa kenal mas dimas. Ingat dan catat hanya ingin tau."
"Iya. Saya percaya kalau kamu hanya ingin tau walaupun sebenarnya saya mau cerita tentang saya sama kamu sih."
"Hm, yaudah apa syarat nya."
Cukup lama terdiam Airlangga menatap lekat kearah sean, begitu pun sean dan kini mereka saling bertatapan satu sama lain. Airlangga mengambil tangan sean lalu disatukan dengan tangan putihnya. Dia mengecup tangan itu dengan penuh kasih sayang.
"Besok ikut saya ke laut karena saya mau menyelam dan mengambil kerang laut, saya yakin kamu belum pernah makan kerang laut yg diambil dari laut, bukan."
Mata sean melotot bagaimana bisa air mengajukan syarat yg berat seperti itu, dia tidak pernah suka laut tetapi pria yg didepan nya ini malah seenaknya saja mengajukan syarat yg tidak masuk akal.
"Gue gak mau! Syarat lo terlalu berat."
"Memang nya kamu tidak mau sembuh, saya tadi mendengar percakapan kamu dengan seseorang kalau kamu kesini liburan sekalian menghilangkan trauma kamu, dan apa yg saya katakan tempo hari jika trauma itu adalah di lawan. Saya tau kamu orang kaya. Bahkan uang yg kamu miliki sanggup bayar psikolog mahal, namun apakah kamu akan sembuh. Tentu tidak. Karena apa semua itu harus berasal dari hati, jika hati mu bertekad buat sembuh maka melawan dengan rasa trauma itu" kata air dengan panjang lebar sementara sean hanya menyimak dan juga mencerna apa yg air katakan.
"Gimana sean? Itu semua tergantung kamu."
Entah sadar atau tidak sean mengangguk patuh membuat Airlangga tersenyum senang, sekali lagi tangan sean di kecup Airlangga.
"Saya janji sama kamu akan menjaga kamu selama kamu disini."
"Buruan cerita! Gue udah setuju dengan apa yg lo katakan ya."
"Sabar."
Airlangga melepaskan tautan tangan mereka lalu dia menghadap kearah danau, dia menghela nafasnya panjang.
"Saya diasingkan oleh orang tua saya sejak saya selesai sekolah, ayah saya mengirimkan saya kesini agar dia bisa menikah dengan orang yg saya paling benci didunia ini. Orang yg saya percaya dan saya anggap sebagai tante ternyata mengkhianati saya."
"Saya disini berjuang sendiri membuat toko selam bersama haikal, dan sampai sekarang saya bisa bangkit dan bertahan hidup disini. Saya pikir hidup di pulau tidak menyenangkan tetapi saya salah justru sangat menenangkan."
![](https://img.wattpad.com/cover/375284010-288-k125147.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Love Sea
Fanfictionseorang model terkenal yg sedang naik daun namun harus terkena sedikit skandal hingga akhirnya dia di asingkan di sebuah pulau terpencil, dia yg membenci laut harus bertemu dengan seorang penyelam andal yg sialnya si penyelam utusan dari meneger san...