37

16 3 5
                                    

ASSASSINO

"Alena" Diego mengejar Alena keluar "Alena dengarkan dulu" Di pertengahan anak tangga Diego berhasil menangkap pergelangan tangan Alena namun wanita itu menghempaskan tangannya "naik apa kesini sayang"

"Apa itu penting sekarang? Kau sengaja meninggalkan ku di rumah nenek Ema lalu menyewa motel bersama Laura disini dan kau hanya bertanya aku naik apa kesini"

"Kau salah paham Mi amor" Diego hendak menangkup kedua pipi Alena namun wanita itu mengambil satu langkah mundur "ayo ke atas dulu"

"Aku tidak mau. Aku mau kembali ke sansiro" Alena berdecak lalu melanjutkan langkahnya "aku menyesal telah datang. Bodoh sekali rasanya bersih keras datang kesini karna merasa khawatir pada laki laki Sepertimu" Alena mengomel di sepanjang anak tangga, lalu terkejut saat tiba tiba Diego menarik tangannya kencang bersembunyi di balik koridor saat nyaris berpapasan dengan beberapa pria yang melintas di sana.

Diego menghela nafas "aku yang menyesal telah khawatir pada perempuan sepertimu. Tidak ada gunanya mencemaskan wanita keras kepala, aku sudah bilang jangan kemana mana tapi kau tetap datang kesini. Apa yang kau fikirkan, kau mengira semua akan selesai kalau kau datang? Kau fikir Giampaolo akan mudah di tangkap kalau kau ada?"

"Kenapa kau marah?" Alena nyaris berteriak "karna aku mengganggu waktu mu dengan Laura? Maaf tapi aku tidak bermaksud mengacau kesenangan mu"

"Bukan masalah Laura Mi amor" Diego mengusap tengkuknya gusar "Ayo ke atas dulu, anggota kartel Affilato berkeliaran di sekitar"

Alena menghempaskan tangannya "aku mau kembali kerumah nenek Ema"

"Aku sendiri yang akan mengantar mu kesana besok. Ayo ke atas Alena" Pada akhirnya Diego menarik paksa Alena, mendorongnya masuk kedalam kamar dan berdiri di belakang pintu saat wanita itu hendak keluar lagi.

Alena memukul bahu Diego kesal, sementara emosi di atas kepala masih membuncah saat menemukan Laura kini duduk di sofa dengan santai menonton telefisi. Jengkel sekali rasanya, Betapa ingin Alena melempar wanita itu sekarang juga keluar dari sana.

"Minggir dari sana. Aku mau keluar"

"Dengar. Aku tidak tinggal hanya berdua dengan Laura, ada Fransesco dikamar"

"Aku tidak peduli"

Diego berdecak sembari mencengkram pergelangan tangan Alena "kenapa kau tidak pernah bisa berhenti membangkang. Apapun yang muncul di dalam kepalamu kau lakukan tanpa berfikir"

"Salahku? Menurutmu ini salahku?"

"Siapa lagi Sayang. Sebentar lagi Giampaolo dan teman temannya akan menemukan kita disini karna kau datang, salah siapa lagi kalau bukan kamu. Andai kau mau bersabar menunggu semuanya akan baik baik saja"

Alena tersenyum miring, mendorong Diego lalu berusaha membuka pintu meski pria itu terus terusan menahannya namun pada akhirnya Alena berhasil keluar dari kamar itu kemudian berlari menuruni tangga. Alena masih bisa mendengar suara Diego memanggil namanya sebelum dia melompat ke dalam mobil segera meninggalkan parkiran motel. Bersamaan dengan itu ponselnya berdering, telfon masuk dari Giordano.

"Ada apa?"

"Kenapa kau pergi dari sana bocah sialan?"

"Apa aku harus ada disana? Melihat Diego dan Laura"

"Bodoh. Ada Fransesco juga disana bodoh, mereka tidak hanya berdua"

"Kenapa harus satu kamar? Diego bisa menyewa kamar lain"

ASSASSINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang