M | 02

78 8 0
                                    

haii haii! jangan lupa tekan vote dan komen all!! My first story!
mohon kerjasamanya!
jangan lupa follow juga akun Chii!

kalo ada masukan buat panggilan kalian monggo, Chii persilahkan barangkali nanti berguna trus Chii pakek dehh!!

HAPPY READING! 🐤

..

..

..

..

.

Rumah yang tidak terlalu mewah namun nyaman untuk di tinggali, seorang pemuda manis tengah duduk di tengah-tengah sofa, memandang kakinya yang di balut perban putih sedari kemarin malam.

Setelah insiden di mana dirinya di serempet oleh seorang pemuda bermotor besar, niatnya hanya ingin menyebrang jalan. Matanya juga sudah melihat ke kanan dan ke kiri, juga dirinya melihat bahwa jalan itu kosong tiada pengendara lewat.

Belum ada lima langkah dirinya berjalan, dari arah kanan dia melihat lampu putih menyoroti dirinya, badannya seakan kaku dan tidak bisa di gerakan.

Pengendara bermotor yang bercerita bahwa dirinya sedang mengejar waktu dan banyaknya masalah yang datang pada dirinya dalam malam hari itu.

" Untungnya dia mau tanggung jawab, kalo engga udah mati nangis aku di sana " Monolognya sendiri, dengan mata yang menatap ke arah perban putih.

" Kaget juga tiba-tiba ada motor, padahal waktu aku liat jalan sepi nyet nggak ada apa-apa. Gapapalah mungkin belum beruntung di aku "

Pemuda itu tinggal sendiri, menghidupi dirinya sendiri dengan menerima uang dari kantor milik mendiang ayahnya yang di kelola oleh kakak keponakan satu-satunya yang dia miliki.

Tok.. Tok.. Tok....

Dengan segera pemuda itu berdiri dan berjalan, sedikit tertatih karna lukanya tepat pada lututnya membuat rasa kaku menjalar di area kakinya.

" Sebentar! " Teriaknya dari dalam.

Pintu terbuka. Menampilkan pemuda yang setara dengan dirinya, memakai celana sebatas paha dan kemeja pantai. Walaupun tidak kepantai tapi menurut pemuda ini kemeja pantai itu sangatlah nyaman untuk di pakai, juga buah tangan yang di bawanya, dia Darel. Teman seperjuangan dari pemuda itu.

" Neva sorry! Aku baru bisa jenguk kamu.. " Darel membuat wajah sedih, dirinya merasa bersalah karna baru bisa menjenguk temannya itu.

Kata aku-kamu juga tidak asing lagi di telinga mereka, memang anak muda tapi mereka lebih dekat dan asik menggunakan aku-kamu bukan juga kudet ya.

" Gapapa tau! Kan kemarin malem kamu juga udah nolong aku, jadi udah liat aku juga dong. " Jawabnya dengan senyuman yang begitu manis.

" Ih! Beda tau! Kan awal kemarin aku cuma nganter kamu ke RS sama pulang kerumah! Belum ngejenguk! "

" Haha iya iyaaa, yaudah ayo masuk dulu, dingin di luar "

Mereka memutuskan untuk melanjutkan obrolan mereka di dalam, di tempat yang lebih hangat dan nyaman.

.

" Cowok yang nolongin kamu kabarnya gimana? " Darel bertanya dengan tangan yang gesit mengupaskan apel untuk Neva.

Nevarro Keenan Argadana, pemuda bertinggi 168 cm dan berumur 17 tahun. Berkulit putih, pipi yang chubby dan mata hazel yang selalu menghilang ketika tersenyum. Bibirnya selalu berwarna pink, menambah kesan manis sedikit cantik di wajahnya, jangan lupakan bulu mata yang sangat lentik.

𝐌𝐀𝐆𝐌𝐀 [𝐁𝐗𝐁]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang